Tafsir Surat Muawwidzatain (1) | Tafsir Ibnu Katsir



تَفْسِيرُ سُورَتَيِ الْمُعَوِّذَتَيْنِ
Pendahuluan Tafsir Surat Mu’awwidzatain)

وَهُمَا مُدْنِيَّتَانِ.                        
Dan keduanya adalah ayat Madaniyah (turun di Madinah).

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا عَفَّانُ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، أَخْبَرَنَا عَاصِمِ بْنِ بَهْدَلة، عَنْ زِرِّ بنُ حُبَيش قَالَ: قُلْتُ لِأُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ: إِنَّ ابْنَ مَسْعُودٍ [كَانَ] لَا يَكْتُبُ الْمُعَوِّذَتَيْنِ فِي مُصْحَفِهِ؟ فَقَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَنِي أَنَّ جِبْرِيلَ، عَلَيْهِ السَّلَامُ، قَالَ لَهُ: " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ " فَقُلْتُهَا، قَالَ: " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ " فَقُلْتُهَا. فَنَحْنُ نَقُولُ مَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
Berkata Imam Ahmad: telah mengabarkan kepada kami Affan, telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah, telah mengabarkan kepada kami Ashim bin Bahdalah, dari Zir bin Hubaisy dia berkata, aku bertanya kepada Ubay bin Ka’ab: Apakah benar bahwasannya Ibnu Mas’ud dahulu tidak menulis surat muawwidzatain pada mushhafnya? Maka dia menjawab: Aku bersaksi bahwasannya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengabarkan kepadaku, bahwasannya Jibril alaihis salam berkata kepadanya: {Katakanlah, aku berlindung pada Robb penguasa subuh} maka aku mengucapkannya, kemudia berkata lagi {Katakanlah, aku berlindung pada Robb manusia} maka aku mengucapkannya. Kemudian kami mengucapkan sebagaimana yang nabi shalallahu alaihi wasallam ucapkan.

وَرَوَاهُ أَبُو بَكْرٍ الحُميدي فِي مُسْنَدِهِ، عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عُيَيْنَةَ، حَدَّثَنَا عَبَدَةُ بْنُ أَبِي لُبَابة وَعَاصِمُ بْنُ بَهْدَلَةَ، أَنَّهُمَا سَمِعَا زِرَّ بْنَ حُبَيْشٍ قَالَ: سألتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ عَنِ الْمُعَوِّذَتَيْنِ، فَقُلْتُ: يَا أَبَا الْمُنْذِرِ، إِنَّ أَخَاكَ ابْنَ مَسْعُودٍ يَحُكهما مِنَ الْمُصْحَفِ. فَقَالَ: إِنِّي سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: "قِيلَ لِي: قُلْ، فَقُلْتُ". فَنَحْنُ نَقُولُ كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
Abu Bakr Al Humaidiy juga meriwayatkan hadits tersebut dalam kitab musnadnya, dari Sufyan bin Uyainah, telah mengabarkan kepada kami Ubadah bin Abi Lubabah dan Ashim bin Bahdalah, bahwasannya keduanya mendengar Zir bin Hubaisy berkata: aku bertanya kepada Ubay bin Ka’ab tentang surat muawwidzatain. Aku berkata: wahai Abul Mundzir, sesungguhnya saudaramu Ibnu Mas’ud meragukan kedua surat tersebut apakah keduanya termasuk bagian dari mushhaf (Al Qur’an). Maka dia menjawab: sesungguhnya aku telah kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, maka beliau bersabda: “Diajarkan kepadaku: Qul (surat muawwidzatain)” maka aku membacanya.” Maka kami (para sahabat) mengatakan sebagaimana yang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam katakan.

وَقَالَ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا وَكيع، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ زِرٍّ قَالَ: سألتُ ابنَ مَسْعُودٍ عَنِ الْمُعَوِّذَتَيْنِ فَقَالَ: سألتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْهُمَا فَقَالَ: " قِيلَ لِي، فَقُلْتُ لَكُمْ، فَقُولُوا". قَالَ أَبِي: فَقَالَ لَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَحْنُ نَقُولُ .
Berkata Ahmad: telah mengabarkan kepada kami Waki’, telah mengabarkan kepada kami Sufyan, dari Ashim, dari Zir beliau berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Mas’ud tentang surat muawwidzatain. Maka beliau menjawab: aku juga bertanya kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam, maka beliau bersabda: “Diajarkan kepadaku: Qul (surat muawwidzatain), maka aku mengajarkannya kepada kalian.” Maka kami (para sahabat) membacanya. Berkata bapakku: Nabi shalallahu alaihi wasallam mengajarkannya kepada kami lalu kami (para sahabat) membacanya.

وَقَالَ الْبُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، حَدَّثَنَا عَبدَةُ بْنُ أَبِي لُبَابة، عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيش -وَحَدَّثَنَا عَاصِمٌ عَنْ زِرٍّ-قَالَ: سَأَلْتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ فَقُلْتُ: أَبَا الْمُنْذِرِ، إِنَّ أَخَاكَ ابْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ كَذَا وَكَذَا. فَقَالَ: إِنِّي سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: "قِيلَ لِي، فَقُلْتُ". فَنَحْنُ نَقُولُ كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Telah berkata Al Bukhoriy: telah mengabarkan kepada kami Ali bin Abdillah, telah mengabarkan kepada kami Sufyan, telah mengabarkan kepada kami Abdah bin Abi Lubabah, dari Zir bin Hubaisy – dan telah mengabarkan kepada kami Ashim dari Zir- beliau berkata: aku bertanya kepada Ubay bin Ka’ab tentang surat muawwidzatain. Aku berkata: wahai Abul Mundzir, sesungguhnya saudaramu Ibnu Mas’ud mengatakan demikian dan demikian (mengatakan surat muawwidzatain bukan termasuk dari Al Qur’an). Maka sesungguhnya aku telah kepada nabi  shalallahu alaihi wasallam, maka beliau bersabda: “(surat tersebut) telah diajarkan kepadaku, dan aku telah membacanya.” Maka kami (para sahabat) mengatakan sebagaimana yang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam katakan.

وَرَوَاهُ الْبُخَارِيُّ أَيْضًا وَالنَّسَائِيُّ، عَنْ قُتَيْبَةَ، عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَبَدَةَ وَعَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ، عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ، عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، بِهِ .
Hadits di atas diriwayatkan oleh Al Bukhoriy dan An Nasa’i, dari Qutaibah dari Sufyan bin Uyainah, dari Abdah dan Ashim bin Abi Nujud, dari Zir bin Hubaisy, dari Ubay bin Ka’ab.

وَقَالَ الْحَافِظُ أَبُو يَعْلَى: حَدَّثَنَا الْأَزْرَقُ بْنُ عَلِيٍّ، حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا الصَّلْت بْنُ بَهرَام، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ: كَانَ عَبْدُ اللَّهِ يَحُك المعوذتين من المصحف، ويقول: إنما أَمْرَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَتَعَوَّذَ بِهِمَا، وَلَمْ يَكُنْ عَبْدُ اللَّهِ يَقْرَأُ بِهِمَا.
Berkata Al Hafidz Abu Ya’la: telah mengabarkan kepada kami Al Azroq bin Ali, telah mengabarkan kepada kami Hassan bin Ibrohim, telah mengabarkan kepada kami Ash Sholt bin Baharom, dari Ibrohim dari Alqomah beliau berkata: Bahwasannya dahulu Abdullah (bin Mas’ud) meragukan surat muawwidzatain termasuk dari mushhaf al qur’an. Kemudian berkata lagi: karena dahulu rasulullah shalallahu alaihi wa sallam hanya memerintahkannya untuk berlindung padanya. Maka Abdullah tidak membaca kedua surat tersebut.

وَرَوَاهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ مِنْ حَدِيثِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ: كَانَ عَبْدُ اللَّهِ يَحُكُّ الْمُعَوِّذَتَيْنِ مِنْ مَصَاحِفِهِ، وَيَقُولُ: إِنَّهُمَا لَيْسَتَا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ -قَالَ الْأَعْمَشُ: وَحَدَّثَنَا عَاصِمٌ، عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ، عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ: سَأَلَنَا عَنْهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: "قِيلَ لِي، فَقُلْتُ".
Dan diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad dari haditsnya Al A’masy, dari Abu Ishaq, dari Abdurrohman bin Yazid beliau berkata: dahulu Abdullah (bin Mas’ud) meragukan surat muawwidzatain termasuk dari mushhaf al qur’an, mengatakan: Sesungguhnya kedua surat ini bukan termasuk dari kitabullah (al qur’an). Berkata Al A’masy: telah mengabarkan kepada kami Ashim, dari Zir bin Hubaisy, dari Ubay bin Ka’ab beliau berkata: Aku bertanya kepada rasulullah shalallahu alaihi wa sallam tentang kedua surat ini. Maka beliau menjawab: “(surat tersebut) telah diajarkan kepadaku, dan aku telah membacanya.”

وَهَذَا مَشْهُورٌ عِنْدَ كَثِيرٍ مِنَ الْقُرَّاءِ وَالْفُقَهَاءِ: أَنَّ ابْنَ مَسْعُودٍ كَانَ لَا يَكْتُبُ الْمُعَوِّذَتَيْنِ فِي مُصْحَفِهِ، فَلَعَلَّهُ لَمْ يَسْمَعْهُمَا مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَلَمْ يَتَوَاتَرْ عِنْدَهُ، ثُمَّ لَعَلَّهُ قَدْ رَجَعَ عَنْ قَوْلِهِ ذَلِكَ إِلَى قَوْلِ الْجَمَاعَةِ، فَإِنَّ الصَّحَابَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ، كَتَبُوهُمَا فِي الْمَصَاحِفِ الْأَئِمَّةِ، وَنَفَّذُوهَا إِلَى سَائِرِ الْآفَاقِ كَذَلِكَ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ وَالْمِنَّةُ.
Riwayat ini masyhur (terkenal) dikalangan banyak ahlul qurro’ (baca Al Qur’an) dan para fuqoha’ (ahli fiqih). Bahwasannya Ibnu Mas’ud dahulu tidak menulis/memasukkan surat muawwidzatain pada mushhafnya. Mungkin karena beliau tidak mendengarnya dari nabi shalallahu alaihi wa sallam, dan karena tidak ke-mutawatiran riwayatnya. Kemudian beliau (Ibnu Mas’ud) telah ruju’ (meralat) pendapatnya dan kemudian setuju dengan pendapatnya mayoritas para sahabat(surat muawwidzatain termasuk dari surat-surat Al Qur’an) semoga Allah meridhoi mereka semua. Akhirnya mereka (para sahabat) menulis kedua surat ini pada mushhaf-mushhaf umat islam. Dan menerapkan pendapat ini ke seluruh pelosok-pelosok daerah. Segala puji bagi Allah atas segala karunia-Nya.

وَقَدْ قَالَ مُسْلِمٌ فِي صَحِيحِهِ: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ بَيَانٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازم، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَلَمْ تَرَ آيَاتٍ أُنْزِلَتْ هَذِهِ اللَّيْلَةَ لَمْ يُر مِثْلُهُنَّ قَطُّ: " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ " وَ " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ " .
Telah meriwayatkan Imam Muslim dalam kitab shohihnya: telah mengabarkan kepada kami Qutaibah, telah mengabarkan kepada kami Jarir, dari Bayan, dari Qois bin Abi Hazim, dari Uqbah bin Amir beliau berkata: rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: “Apakah engkau tidak mengetahui tentang ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan pada malam ini, yang tidak ada semisal dengannya? Yaitu surat {Qul a’udzu birobbil falaq} dan {Qul a’udzu birobbin nas}.”

وَرَوَاهُ أَحْمَدُ، وَمُسْلِمٌ أَيْضًا، وَالتِّرْمِذِيُّ، وَالنَّسَائِيُّ، مِنْ حَدِيثِ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ، عَنِ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ عُقْبَةَ، بِهِ . وَقَالَ التِّرْمِذِيُّ: حَسَنٌ صَحِيحٌ.
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, At Tirmidzi, dan An Nasa’i dari haditsnya Ismail bin Abu Kholid, dari Qois bin Abi Hazim, dari Uqbah. Dan At Tirmidzi mengomentari: Hadits ini hasan shohih.

(bersambung, insya Allah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar