Tafsir Surat Muawwidzatain (3) | Tafsir Ibnu Katsir


طَرِيقٌ أُخْرَى: قَالَ النَّسَائِيُّ: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَسَارٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ، عَنِ الْعَلَاءِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ بِهِمَا فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ .
Dari jalan lain, An Nasa’i berkata: telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yasar, telah mengabarkan kepada kami Abdurrohman, telah mengabarkan kepada kami Muawiyah, dari Al Ala’ bin Al Harits, dari Makhul, dari Uqbah bin Amir: Bahwasannya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pernah membaca dua surat tersebut pada waktu sholat subuh.

طَرِيقٌ أُخْرَى: قَالَ النَّسَائِيُّ: أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ، عَنْ أَبِي عِمْرَانَ أَسْلَمَ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ: اتَّبَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ رَاكِبٌ، فَوَضَعْتُ يَدَيْ عَلَى قَدَمِهِ فَقُلْتُ: أَقْرِئْنِي سُورَةَ هُودٍ أَوْ سُورَةَ يُوسُفَ. فَقَالَ: "لَنْ تَقْرَأَ شَيْئًا أَنْفَعَ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَق " .
Dari jalan lain, An Nasa’i berkata: telah mengabarkan kepada kami Qutaibah, telah mengabarkan kepada kami Al Laits, dari Yazid bin Habib, dari Abu Imron Aslam, dari Uqbah bin Amir beliau berkata: Aku mengikuti Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dalam keadaan dia sedang berkendara, kemudian aku meletakkan tanganku di atas kakinya. Kemudian aku berkata: Tolong bacakanlah kepadaku surat Hud atau surat Yusuf. Maka beliau menjawab: Aku tidak akan menbacakanmu sesuatu yang lebih bermanfaat disisi Allah, kecuali {Qul a’udzu birobbil falaq}.

حَدِيثٌ آخَرُ: قَالَ النَّسَائِيُّ: أَخْبَرَنَا مَحْمُودُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، حَدَّثَنَا أَبُو عَمْرٍو الْأَوْزَاعِيِّ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ ابْنِ عَائِشٍ الْجُهَنِيِّ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ: "يَا ابْنَ عَائِشٍ، أَلَا أَدُلُّكَ -أَوْ: أَلَا أُخْبِرُكَ -بِأَفْضَلِ مَا يَتَعَوَّذُ بِهِ الْمُتَعَوِّذُونَ؟ ". قَالَ: بَلَى، يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: " " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَق " وَ " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ " هَاتَانِ السُّورَتَانِ".
Pada hadits yang lain, An Nasa’i berkata: telah mengabarkan kepada kami Mahmud bin Kholid, An Nasa’i berkata: telah mengabarkan kepada kami Al Walid, An Nasa’i berkata: telah mengabarkan kepada kami Abu Amr Al Auzai, dari Yahya bin Abi Katsir, dari Muhammad bin Ibrohim bin Al Harits, dari Abu Abdillah, dari Ibnu A’isy Al Juhaniy beliau berkata: Bahwasannya nabi shalallahu alaihi wa sallam pernah bersabda kepadanya: “Wahai A’isy, maukah engkau aku tunjukkan/aku beri tahu, sesuatu yang paling utama dari orang-orang yang meminta perlindungan?” aku menjawab: Tentu saja aku mau, wahai Rasulullah. Maka beliau bersabda: “{Qul a’udzu birobbil falaq} dan {Qul a’udzu birobbin nas} inilah dua surat yang aku maksud.”

فَهَذِهِ طُرُقٌ عَنْ عُقْبَةَ كَالْمُتَوَاتِرَةِ عَنْهُ، تُفِيدُ الْقَطْعَ عِنْدَ كَثِيرٍ مِنَ الْمُحَقِّقِينَ فِي الْحَدِيثِ.
Pada riwayat ini banyak jalan dari Uqbah, dan riwayat ini mutawatir darinya. Jalan-jalan (sanad) riwayat ini memberikan tambahan (penguat) pada hadits yang terputus yang banyak terjadi pada muhaqqiqin pada sebuah hadits.

وَقَدْ تَقَدَّمَ فِي رِوَايَةِ صُدَيّ بْنِ عَجْلَانَ، وفَرْوَةَ بْنِ مُجَاهد، عَنْهُ: "أَلَا أُعَلِّمُكَ ثلاثَ سُوَر لِمَ يَنْزِلْ فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الزَّبُورِ وَلَا فِي الْفُرْقَانِ مِثْلُهُنَّ؟ " قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ " وَ " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ " وَ " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ".
Dan telah lalu, pada riwayat Shudai bin Ajlan dan Farwah bin Mujahid disebutkan: “Maukah engkau aku ajari tiga surat, yang tidak turun (ada) pada kitab Taurot, tidak pula kitab Injil dan tidak pada kitab Zabur, dan juga tidak pula pada al Qur’an yang serupa dengannya? Yaitu {Qul huwaallahu ahad}, {Qul a’udzu birobbil falaq} dan {Qul a’udzu birobbin nas}.

حَدِيثٌ آخَرُ: قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، حَدَّثَنَا الْجُرَيْرِيُّ، عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ قَالَ: قَالَ رَجُلٌ: كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ في سَفَرٍ، وَالنَّاسُ يَعْتَقِبُونَ، وَفِي الظَّهْرِ قِلَّةٌ، فَحَانَتْ نزلَة رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَزْلَتِي، فَلَحِقَنِي فَضَرَبَ مِنْ بَعْدِي مَنْكِبِيَّ، فَقَالَ: " " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ "، فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَرَأْتُهَا مَعَهُ، ثُمَّ قَالَ: " " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ "، فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَرَأْتُهَا مَعَهُ، فقال: "إذا صليت فاقرأ بهما" .
Pada hadits yang lain, Imam Ahmad meriwayatkan: telah mengabarkan kepada kami Ismail, telah mengabarkan kepada kami Al Juroiriy, dari Abul Ala’ beliau berkata, telah berkata seseorang: dahulu kami bersama Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dalam sebuah safar dan orang-orang pada mengikutinya. Pada saat dzhuhur hampir tiba,  tiba-tiba Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam terkena penyakit influenza, dan akupun juga terkena penyakit tersebut. Lalu aku mendekatinya (nabi), kemudian nabi menepuk bagian belakang kedua pundakku. Dan berkata: {Qul a’udzu birobbil falaq}. Kemudian Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam membacanya dan aku juga membaca bersamanya. Kemudian beliau berkata lagi: {Qul a’udzu birobbin nas}. Lalu Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam membacanya dan aku juga membaca bersamanya. Kemudian bersabda: “Jika engkau hendak menunaikan sholat, bacalah kedua surat tadi”.

الظَّاهِرُ أَنَّ هَذَا الرَّجُلَ هُوَ عُقْبَةُ بْنُ عَامِرٍ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ.
Dari yang nampak jelas dari hadits di atas, laki-laki tersebut adalah Uqbah bin Amir. Wallahu a’lam.

وَرَوَاهُ النَّسَائِيُّ عَنْ يَعْقُوبَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، عَنِ ابْنِ عُلَيَّةَ، بِهِ .
An Nasa’i meriwayatkannya dari Yaqub bin Ibrohim, dari Ibnu Ulayyah.

حَدِيثٌ آخَرُ: قَالَ النَّسَائِيُّ: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدٍ، حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ رُومَانَ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الْأَسْلَمِيِّ -هُوَ ابْنُ أُنَيْسٍ-: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَضَعَ يَدَهُ عَلَى صَدْرِهِ ثُمَّ قَالَ: "قُلْ". فَلَمْ أَدْرِ مَا أَقُولُ، ثُمَّ قَالَ لِي: "قُلْ". قُلْتُ: " قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ " ثُمَّ قَالَ لِي: "قُلْ". قُلْتُ: " أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ " حَتَّى فَرَغْتُ مِنْهَا، ثُمَّ قَالَ لِي: "قُلْ". قُلْتُ: " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ " حَتَّى فَرَغْتُ مِنْهَا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "هَكَذَا فَتَعَوَذْ مَا تعوذَ الْمُتَعَوِّذُونَ بِمِثْلِهِنَّ قَطُّ" .
Pada hadits lain, An Nasa’i berkata: telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja’far, dari Abdirrohman bin Sa’id, telah mengabarkan kepadaku Yazid bin Ruman, dari Uqbah bin Amir, dari Abdillah Al Aslamiy -dia itu Ibnu Unais-: bahwasannya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam meletakkan tangannya di atas dadaku. Kemudian berkata: “Katakanlah!”, dan aku tidak tahu apa yang harus aku katakan. Kemudian berkata  lagi kepadaku: “Katakanlah!”. Maka aku mengatakan: Qul huwaallahu ahad. Kemudian berkata  lagi kepadaku: “Katakanlah!”. Maka aku mengatakan: Qul a’udzu birobbil falaq min syarril maqolaq”. Sampai aku menyelesaikan surat tersebut. Kemudian berkata  lagi kepadaku: “Katakanlah!”. Maka aku mengatakan: Qul a’udzu birobbin nas. Sampai aku menyelesaikan surat tersebut. Kemudian beliau bersabda: Demikianlah, maka mintalah perlindungan dari apa-apa yang orang meminta perlindungan semisal dengannya.

حَدِيثٌ آخَرُ: قَالَ النَّسَائِيُّ: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ أَبُو حَفْصٍ، حَدَّثَنَا بَدَل، حَدَّثَنَا شَدَّادُ بْنُ سَعِيدٍ أَبُو طَلْحَةَ، عَنْ سَعِيدٍ الجُرَيري، حَدَّثَنَا أَبُو نَضْرة، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "اقْرَأْ يَا جَابِرُ". قُلْتُ: وَمَا أَقْرَأُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي؟ قَالَ: "اقْرَأْ " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ " وَ " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاس ". فَقَرَأْتُهُمَا، فَقَالَ: "اقْرَأْ بِهِمَا، وَلَنْ تَقْرَأَ بِمِثْلِهِمَا".
Pada hadits lain, An Nasa’i berkata: telah mengabarkan kepada kami Amr bin Ali Abu Hafsh, telah mengabarkan kepada kami Badal, telah mengabarkan kepada kami Syaddad bin Sa’id Abu Tholhah, dari Sa’id Al Juroiriy, telah mengabarkan kepada kami Abu Nadzhroh, dari Jabir bin Abdillah dia berkata: Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pernah berkata kepadaku: “Bacalah wahai Jabir!” maka aku menjawab: Apa yang aku baca?” maka beliau bersabda: Bacalah {Qul a’udzu birobbil falaq} dan {Qul a’udzu birobbin nas}. Maka aku membaca kedua surat tersebut. Kemudian beliau melanjutkan perkataannya: Bacalah kedua surat tadi, dan jangan engkau membaca selain dari keduanya.”

وَتَقَدَّمَ حَدِيثُ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم كان يَقْرَأُ بِهِنَّ، وَيَنْفُثُ فِي كَفَّيْهِ، وَيَمْسَحُ بِهِمَا رَأْسَهُ وَوَجْهَهُ، وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ.
Dan telah lalu hadits dari Aisyah, bahwasannya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dahulu pernah membaca dua surat tersebut, lalu meniupkannya kepada kedua telapak tangan, kemudian mengusapkan kedua tangannya ke kepala dan wajah beliau, dan seluruh badan beliau.

وَقَالَ الْإِمَامُ مَالِكٌ: عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَة، عَنْ عَائِشَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اشْتَكَى يَقْرَأُ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَتَيْنِ وَيَنْفُثُ، فَلَمَّا اشْتَدَّ وَجَعُهُ كُنْتُ أَقْرَأُ عَلَيْهِ، وَأَمْسَحُ بِيَدِهِ عَلَيْهِ، رَجَاءَ بَرَكَتِهَا.
Imam Malik meriwayatkan dari Ibnu Syihab, dari Urwah, dari Aisyah: bahwasannya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dahulu jika sedang sakit, beliau membacakan untuk dirinya sendiri dengan surat Al Muawwidzatain, lalu meniupkannya. Ketika sakitnya bertambah parah, maka aku yang membacakannya, dan aku mengusap dengan tangannya, untuk bertabaruk padanya.

وَرَوَاهُ الْبُخَارِيُّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُوسُفَ، وَمُسْلِمٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَحْيَى، وَأَبُو دَاوُدَ عَنِ الْقَعْنَبِيِّ، وَالنَّسَائِيُّ عَنْ قُتَيْبَةَ -وَمِنْ حَدِيثِ ابْنِ الْقَاسِمِ، وَعِيسَى بْنِ يُونُسَ -وَابْنُ مَاجَهْ مِنْ حَدِيثِ مَعْنٍ وَبِشْرِ بْنِ عُمَر، ثَمَانِيَتُهُمْ عَنْ مَالِكٍ، بِهِ.
Hadits di atas Al Bukhoriy meriwayatkannya dari Abdullah bin Yusuf, dan Muslim meriwayatkannya dari Yahya bin Yahya, dan Abu Dawud meriwayatkannya dari Al Qo’nabiy, dan An Nasa’i meriwayatkannya dari Qutaibah dan dari haditsnya Ibnul Qosim dan Isa bin Yunus. Sedangkan Ibnu Majah meriwayatkannya dari haditsnya Ma’nin dan Bisyr bin Umar. Kedelapan riwayat di atas dari Malik.

وَتَقَدَّمَ فِي آخِرِ سُورَةِ: " ن " مِنْ حَدِيثِ أَبِي نَضْرَةَ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَعَوَّذُ مِنْ أَعْيُنِ الْجَانِّ وَعَيْنِ الْإِنْسَانِ، فَلَمَّا نَزَلَتِ الْمُعَوِّذَتَانِ أَخَذَ بِهِمَا، وَتَرَكَ مَا سِوَاهُمَا. رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ، وَقَالَ التِّرْمِذِيُّ: حَدِيثٌ حَسَنٌ.
Dan telah lalu, pada akhir surat Nun, dari haditsnya Abu Nadzhroh, dari Abu Sa’id: bahwasannya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dahulu berta’awudz dari penyakit a’innya jin dan penyakit a’innya manusia. Ketika turun surat muawwidzatain, maka nabi menggunakannya, dan meninggalkan (doa) yang sebelumnya. Hadits ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi, An Nasa’i, dan Ibnu Majah. At Tirmidzi berkomentar: Hadits ini hadits hasan.

(selesai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar