Asbabun Nuzul Surat Al Ahqaaf | KHQ. Shaleh dkk

Asbabun Nuzul Surat Al Ahqaaf, Asbabun Nuzul, Surat Al Ahqaaf, Terjemahan Surat Al Ahqaaf


سورة الأحقاف 10

قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كَانَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَكَفَرْتُمْ بِهِ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى مِثْلِهِ فَآمَنَ وَاسْتَكْبَرْتُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (10)

Terjemahan Surat Al Ahqaaf ayat 10

10. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al Quran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Al Quran lalu dia beriman (*), sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”.

(*) yang dimaksud dengan seorang saksi dari Bani Israil ialah Abdullah bin salam. ia menyatakan keimanannya kepada nabi Muhammad s.a.w. setelah memperhatikan bahwa di antara isi Al Quran ada yang sesuai dengan Taurat, seperti ketauhidan, janji dan ancaman, kerasulan Muhammad s.a.w., adanya kehidupan akhirat dan sebagainya.

--------------------

Asbabun Nuzul Surat Al Ahqaaf ayat 10

Diriwayatkan oleh ath-Thabarani dengan sanad yang shahih yang bersumber dari ‘Auf bin Malik al-Asyja’i bahwa Rasulullah saw. pergi bersama ‘Auf bin Malik ke sinagoga kaum Yahudi, pada hari raya mereka. Mereka merasa tidak senang atas kehadiran keduanya. Bersabdalah Rasulullah saw: “Hai kaum Yahudi. Hadapkanlah kepadaku duabelas orang dari kalian untuk mengucapkan syahadat, bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah. Pasti Allah akan menggugurkan kemarahan-Nya kepada setiap kaum Yahudi yang ada di bumi.” Mereka semuanya terdiam dan tak seorangpun yang menjawab.
Setelah bubar, Rasulullah saw. ditegur oleh salah seorang dari mereka dengan berkata: “Tunggulah sebentar, hai Muhammad. Tampaknya Tuanlah yang disebut dalam Taurat.” Orang itupun berbalik seraya bertanya kepada kaum Yahudi: “Siapakah aku ini sepanjang pengetahuan kalian ?” Mereka berkata: “Demi Allah, kami tidak mengenal seorang yang lebih alim dan lebih pintar tentang kitab Allah daripada engkau. Demikian pula dahulu tak ada seorangpun yang lebih pintar daripada ayahmu atau kakekmu.” Ia berkata: “Sesungguhnya aku bersaksi bahwa ia adalah Nabi yang engkau dapati di dalam Taurat.” Kaum Yahudi berkata: “Engkau bohong. Kemudian mereka menyeret dan memakinya. Ayat ini (al-Ahqaaf: 10) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.

Diriwayatkan oleh asy-Syaikhaan (al-Bukhari dan Muslim), yang bersumber dari Sa’d bin Abi Waqqash bahwa yang dimaksud degan ayat…wa syahida syaahidum mim banii is-raa-iila ‘alaa mits-lih…. (dan seorang saksi dari bani Israel mengakui [kebenaran] yang serupa dengan [yang disebut dalam] al-Qur’an..) (al-Ahqaaf: 10) adalah ‘Abdullah bin Salam.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Abdullah bin Salam bahwa ayat…wa syahida syaahidum mim banii Isroo-iila… (..dan seorang saksi dari bani Israel mengakui [kebenaran]…) (al-Ahqaaf: 10) turun berkenaan dengan ‘Abdullah bin Salam, yang menegaskan bahwa Muhammad tertulis di dalam Taurat.
Berdasarkan ketiga hadits di atas, maka orang Yahudi yang diseret dan dimaki itu adalah ‘Abdullah bin Salam.

--------------------

سورة الأحقاف 11

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا لَوْ كَانَ خَيْرًا مَا سَبَقُونَا إِلَيْهِ وَإِذْ لَمْ يَهْتَدُوا بِهِ فَسَيَقُولُونَ هَذَا إِفْكٌ قَدِيمٌ (11)

Terjemahan Surat Al Ahqaaf ayat 11

11. Dan orang-orang kafir Berkata kepada orang-orang yang beriman: “Kalau sekiranya di (Al Quran) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya (**). dan Karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya Maka mereka akan berkata: “Ini adalah dusta yang lama”.

(**) maksud ayat Ini ialah bahwa orang-orang kafir itu mengejek orang-orang Islam dengan mengatakan: Kalau sekiranya Al Quran Ini benar tentu kami lebih dahulu beriman kepadanya daripada mereka orang-orang miskin dan lemah itu seperti Bilal, ‘Ammar, Suhaib, Habbab radhiyallahu anhum dan sebagainya.
--------------------

Asbabun Nuzul Surat Al Ahqaaf ayat 11

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah bahwa kaum musyrikin berkata: “Kami paling mulia, dan kami…, dan kami…, Sekiranya terdapat kebaikan dalam Islam, tentu kamilah yang paling dulu masuk Islam.” Ayat ini (al-Ahqaaf: 11) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.

Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari ‘Aun bin Abi Syaddad. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Sa’d yang bersumber dari adl-Dlahak dan al-Hasan bahwa ‘Umar bin al-Khaththab mempunyai sahaya perempuan bernama Zanin. Ia masuk Islam sebelum ‘Umar., bahkah karena keislamannya itu ‘Umar suka memukulinya sampai bosan. Kaum kafir Quraisy berkata: “Sekiranya agama Islam itu baik, tentu kami tidak tidak akan terdahului oleh seorang hamba sahaya.” Ayat ini (al-Ahqaaf: 11) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.

--------------------

سورة الأحقاف 17 و 19

وَالَّذِي قَالَ لِوَالِدَيْهِ أُفٍّ لَكُمَا أَتَعِدَانِنِي أَنْ أُخْرَجَ وَقَدْ خَلَتِ الْقُرُونُ مِنْ قَبْلِي وَهُمَا يَسْتَغِيثَانِ اللَّهَ وَيْلَكَ آمِنْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَيَقُولُ مَا هَذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ (17)
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا عَمِلُوا وَلِيُوَفِّيَهُمْ أَعْمَالَهُمْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (19)

Terjemahan Surat Al Ahqaaf ayat 17 dan 19

17. Dan orang yang Berkata kepada dua orang ibu bapaknya: “Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa Aku akan dibangkitkan, padahal sungguh Telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: “Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar”. lalu dia berkata: “Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka”.
19. Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang Telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.
--------------------

Asbabun Nuzul Surat Al Ahqaaf ayat 17 dan 19

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi, diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dari al-‘Aufi yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ayat ini (al-Ahqaaf: 17) turun berkkenaan dengan ‘Abdurrahman bin Abi Bakr ash-Shiddiq yang mengucapkan “cis” kepada ibu bapaknya yang telah masuk Islam. Ucapan ini ia kemukakan ketika ibu bapaknya menyuruhnya masuk Islam. Ia membantah dan mendustakannya, dengan mengatakan bahwa tokoh-tokoh utama kaum Quraisy yang sudah mati pun tidak ada yang mau masuk Islam. Lama setelah kejadian ini, ‘Abdurrahman pun tergolong tokoh Islam. Maka turunlah ayat berikutnya (al-Ahqaaf: 19)) yang menegaskan bahwa tobatnya diterima Allah swt.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari yang bersumber dari Yusuf bin Haman bahwa Marwan berkata: “Abdurrahman bin Abi Bakr yang telah menyebut “cis” yang disebut dalam ayat ini (al-Ahqaaf: 17).” Berkatalah ‘Aisyah dari belakang hijab: “Allah tidak menurunkan al-Qur’an sedikitpun berkenaan dengan kami, kecuali tentang peristiwa-peristiwa yang menyangkut uzurku.”

Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq yang bersumber dari al-Makki bahwa ‘Aisyah menolak keterangan yang menyatakan bahwa ayat ini (al-Ahqaaf: 17) turun berkenaan dengan ‘Abdurrahman bin Abi Bakr, dengan berkata: “Ayat ini turun berkenaan dengan si fulan.” Seraya menyebut nama orang itu.

--------------------

سورة الأحقاف 29-31

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ (29) قَالُوا يَاقَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ (30) يَاقَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ اللَّهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (31)

Terjemahan Surat Al Ahqaaf ayat 29-31

29. Dan (Ingatlah) ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, Maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”. ketika pembacaan Telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
30. Mereka berkata: “Hai kaum kami, Sesungguhnya kami Telah mendengarkan Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
31. Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu (**) dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.

(**) Maksudnya: dosa-dosa terhadap Allah.

--------------------

Asbabun Nuzul Surat Al Ahqaaf ayat 29-31

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah yang bersumber dari Ibnu Mas’ud bahwa ketika Nabi saw membaca al-Qur’an di tengah kebun kurma, turunlah sembilan jin, diantaranya bernama Zauba’ah, untuk mendengarkan serta mengingatkan kawan-kawannya agar memperhatikan bacaan itu. Ayat ini (al-Ahqaaf 29-31) menceritakan peristiwa tersebut.

Asbabun Nuzul Surat Muhammad | KHQ. Shaleh dkk

سورة محمد 1-2

الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ أَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ (1) وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَآمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ (2)

Terjemahan Surat Muhammad ayat 1-2

1. Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka (*).
2. Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan Itulah yang Haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka.
(*)Maksudnya: semua amal perbuatan mereka tidak mendapat bimbingan dari Allah, tidak dihargai dan tidak mendapat pahala.

--------------------

Asbabun Nuzul Surat Muhammad ayat 1-2

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa yang dimaksud dengan al-ladziina kafaruu wa shadduu ang sabiilillaahi adlalla a’maalahum (orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi [manusia] dari jalan Allah, Allah menghapus amalan-amalan mereka. (Muhammad: 1) adalah orang-orang Mekah. Sementara ayat-ayat selanjutnya, wal-ladziina aamanuu wa ‘amilush shaalihaat… (dan orang-orang yang beriman [kepada Allah] dan mengerjakan amal-amal yang shaleh …) (Muhammad: 2) adalah kaum Anshar di Madinah.            

--------------------

سورة محمد 4

فَإِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا فَضَرْبَ الرِّقَابِ حَتَّى إِذَا أَثْخَنْتُمُوهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ وَإِمَّا فِدَاءً حَتَّى تَضَعَ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا ذَلِكَ وَلَوْ يَشَاءُ اللَّهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَكِنْ لِيَبْلُوَ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَنْ يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ (4)

Terjemahan Surat Muhammad ayat 4

4. Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) Maka pancunglah batang leher mereka. sehingga apabila kamu Telah mengalahkan mereka Maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.

--------------------

Asbabun Nuzul Surat Muhammad ayat 4

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah bahwa akhir ayat ini (Muhammad: 4) turun pada waktu Perang Uhud, saat Rasulullah berada di markas. Pada waktu itu perang sedang berkecamuk dan banyak yang luka-luka serta gugur. Kaum musyrikin berteriak: “A’laa hubal (keagungan bagi tuhan Hubal).” Kaum Muslimin berseru: “Allaahu a’laa wa ajal (Alah lebih Luhur dan Mulia).” Kaum musyrikin berkata: “Kami mempunyai al-‘Uzza, sedang kalian tidak mempunyai al-‘Uzza.” Rasulullah saw memerintahkan pasukannya untuk menyahut: Allaahu maulaanaa wa laa maulaakum (Allah pelindung kami , dan kamu tidak mempunyai pelindung). Ayat ini (Muhammad: 4) mengemukakan jaminan pahala kepada orang yang berperang fisabilillah.

--------------------

سورة محمد 13

وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ هِيَ أَشَدُّ قُوَّةً مِنْ قَرْيَتِكَ الَّتِي أَخْرَجَتْكَ أَهْلَكْنَاهُمْ فَلَا نَاصِرَ لَهُمْ (13)

Terjemahan Surat Muhammad ayat 13

13. Dan betapa banyaknya negeri yang (penduduknya) lebih Kuat dari pada (penduduk) negerimu (Muhammad) yang Telah mengusirmu itu. kami Telah membinasakan mereka, Maka tidak ada seorang penolongpun bagi mereka.

--------------------

Asbabun Nuzul Surat Muhammad ayat 13

Diriwayatkan oleh Abu Ya’la yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika Rasulullah saw. keluar dari gua, beliau menoleh ke arah Mekah sambil berkata: “Engkau bumi Allah yang paling aku cintai. Sekiranya penduduknya tidak mengusirku, tentu aku tidak akan keluar.” Maka turunlah ayat ini (Muhammad: 13) yang menegaskan bahwa ada negeri lain yang lebih kuat daripada itu (Mekah) yang telah dihancurkan, dan tidak ada yang dapat menolongnya.

--------------------

سورة محمد 16

وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ حَتَّى إِذَا خَرَجُوا مِنْ عِنْدِكَ قَالُوا لِلَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مَاذَا قَالَ آنِفًا أُولَئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ (16)

Terjemahan Surat Muhammad ayat 16

16. Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka keluar dari sisimu orang-orang Berkata kepada orang yang Telah diberi ilmu pengetahuan (sahabat-sahabat Nabi): “Apakah yang dikatakannya tadi?” mereka Itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka.

--------------------

Asbabun Nuzul Surat Muhammad ayat 16

Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij bahwa kaum Mukminin dan kaum munafikun berkumpul mengelilingi Nabi saw. Kaum Mukminin mendengarkan dan memperhatikan ucapan Rasulullah saw, sedang kaum munafikun hanya mendengarkan tapi tidak memperhatikan. Ketika mereka keluar, bertanyalah kaum munafikun: “Apa yang dikatakannya tadi?” Ayat ini (Muhammad: 16) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang melukiskan perbedaan antara Mukminin dan munafik.

--------------------

سورة محمد 33

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ (33)

Terjemahan Surat Muhammad ayat 33

33. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.

--------------------

Asbabun Nuzul Surat Muhammad ayat 33

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Muhammad bin Nashr al-Marwazi di dalam Kitabush salaah, yang bersumber dari Abul ‘Aliyah bahwa ada shahabat-shahabat Rasulullah saw. yang menganggap tidak menjadi dosa berbuat maksiat setelah mengucapkan laa ilaaha illallaah (tidak ada tuhan selain Allah). Hal ini didasarkan pada suatu ketetapan bahwa amal seseorang tidak akan diterima kalau diikuti dengan syirik. Ayat ini (Muhammad: 33) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang memberikan petunjuk bagaimana cara taat kepada Allah. Setelah turun ayat tersebut, para shahabat berhati-hati dalam melaksanakan amalannya.

Asbabun Nuzul Surat al Fath (2) | KHQ. Shaleh dkk

Terjemahan Surat al Fath, Asbabun Nuzul Surat al Fath

سورة الفتح 25

هُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَالْهَدْيَ مَعْكُوفًا أَنْ يَبْلُغَ مَحِلَّهُ وَلَوْلَا رِجَالٌ مُؤْمِنُونَ وَنِسَاءٌ مُؤْمِنَاتٌ لَمْ تَعْلَمُوهُمْ أَنْ تَطَئُوهُمْ فَتُصِيبَكُمْ مِنْهُمْ مَعَرَّةٌ بِغَيْرِ عِلْمٍ لِيُدْخِلَ اللَّهُ فِي رَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ لَوْ تَزَيَّلُوا لَعَذَّبْنَا الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (25)

Terjemahan Surat al Fath ayat 25

25. Merekalah orang-orang yang kafir yang menghalangi kamu dari (masuk) Masjidil Haram dan menghalangi hewan korban sampai ke tempat (penyembelihan)nya. dan kalau tidaklah Karena laki-laki yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukmin yang tiada kamu ketahui, bahwa kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan tanpa pengetahuanmu (tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka). supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. sekiranya mereka tidak bercampur-baur, tentulah kami akan mengazab orang-orang yag kafir di antara mereka dengan azab yang pedih.
--------------------

Asbabun Nuzul Surat al Fath ayat 25

Diriwayatkan oleh ath-Thabarani dan Abu Ya’la, yang bersumber dari Abu Jumu’ah Junbudz bin Sab’ bahwa pada siang hari Abu Jum’ah Junbudz bin Sab’ berperang menentang Rasulullah sebagai seorang kafir. Akan tetapi pada sore harinya , setelah masuk Islam, ia bersama kawan-kawannya, tiga orang laki-laki dan tujuh orang perempuan, berperang di pihak Rasulullah saw.. Abu Jum’ah mengemukakan bahwa ayat ini (al-Fath: 25) turun berkenaan dengan dirinya dan kawan-kawannya, yang melukiskan keadaan mereka.

--------------------

سورة الفتح 27

لَقَدْ صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا فَجَعَلَ مِنْ دُونِ ذَلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا (27)

Terjemahan Surat al Fath ayat 27

27. Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan Sebenarnya (yaitu) bahwa Sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat*.
*** Selang beberapa lama sebelum terjadi Perdamaian Hudaibiyah nabi Muhammad s.a.w. bermimpi bahwa beliau bersama para sahabatnya memasuki kota Mekah dan Masjidil Haram dalam keadaan sebahagian mereka bercukur rambut dan sebahagian lagi bergunting. nabi mengatakan bahwa mimpi beliau itu akan terjadi nanti. Kemudian berita Ini tersiar di kalangan kaum muslim, orang-orang munafik, orang-orang Yahudi dan Nasrani. setelah terjadi perdamaian Hudaibiyah dan kaum muslimin waktu itu tidak sampai memasuki Mekah Maka orang-orang munafik memperolok-olokkan nabi dan menyatakan bahwa mimpi nabi yang dikatakan beliau pasti akan terjadi itu adalah bohong belaka. Maka turunlah ayat Ini yang menyatakan bahwa mimpi nabi itu pasti akan menjadi kenyataan di tahun yang akan datang. dan sebelum itu dalam waktu yang dekat nabi akan menaklukkan kota Khaibar. Andaikata pada tahun terjadinya perdamaian Hudaibiyah itu kaum muslim memasuki kota Mekah, Maka dikhawatirkan keselamatan orang-orang yang menyembunyikan imannya yang berada dalam kota Mekah waktu itu.
--------------------

Asbabun Nuzul Surat al Fath ayat 27

Diriwayatkan oleh al-Faryabi, ‘Abd bin Humaid, dan al-Baihaqi di dalam kitab ad-Dalaa-il, yang bersumber dari Mujahid bahwa ketika Rasulullah saw. berada di Hudaibiyyah, beliau bermimpi masuk Mekah bersama Shahabat-shahabatnya dengan aman tenteram. Dalam mimpi itu terlihat sebagian shahabatnya bercukur bersih dan sebagian rambutnya digunting pendek, sebagai tanda selesai melakukan ihram. (Dengan adanya Perjanjian Hudaibiyyah, mereka tidak dapat melaksanakan ihram) sehingga Rasulullah saw. memerintahkan menyembelih hadyu (kurban) sebagai tandai tahalul. Para pengikut Rasul (yang munafik) menagih isi mimpi itu: “Mana ya Rasulullah, bukti impian itu?” Maka turunlah ayat ini (al-Fath:27) yang menjanjikan kebenaran impian Rasulullah itu (akan) terlaksana.

Asbabun Nuzul Surat al Fath (1) | KHQ. Shaleh dkk

Asbabun Nuzul Surat al Fath, Terjemahan Surat al Fath,

سورة الفتح 2 و5

لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا (2)
 لِيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَيُكَفِّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَكَانَ ذَلِكَ عِنْدَ اللَّهِ فَوْزًا عَظِيمًا (5)

Terjemahan Surat al Fath ayat 2 dan 5

2. Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang Telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus.
5. Supaya dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah
--------------------

Asbabun Nuzul Surat al Fath ayat 2 dan 5

Diriwayatkan oleh asy-Syaikhaan (al-Bukhari dan Muslim), at-Tirmidzi, dan al-Hakim, yang bersumber dari Anas bahwa ketika Rasulullah saw. pulang dari Hudaibiyyah, bersabdalah beliau kepada para shahabat: “Telah turun kepadaku ayat yang lebih aku cintai daripada segala apa yang ada di muka bumi ini.” Kemudia Rasulullah membacakan ayat tersebut (al-Fath: 2) kepada mereka, mereka berkata: “Betapa untung dan bahagianya tuan, ya Rasulullah. Allah telah menerangkan nasib tuan di kemudian hari. Namun bagaimana nasib kami ?” Maka turunlah ayat selanjutnya (al-Fath: 5) yang menjelaskan nasib mereka di akhirat.
               
--------------------

سورة الفتح 18

لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا (18)

Terjemahan Surat al Fath ayat 18

18. Sesungguhnya Allah Telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon*, Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)**.
* pada bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah nabi Muhammad s.a.w. beserta pengikut-pengikutnya hendak mengunjungi Mekkah untuk melakukan ‘umrah dan melihat keluarga-keluarga mereka yang Telah lama ditinggalkan. Sesampai di Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman bin Affan lebih dahulu ke Mekah untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kamu muslimin. mereka menanti-nanti kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang Karena Utsman ditahan oleh kaum musyrikin Kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman Telah dibunuh. Karena itu nabi menganjurkan agar kamu muslimin melakukan bai’ah (janji setia) kepada beliau. merekapun mengadakan janji setia kepada nabi dan mereka akan memerangi kamu Quraisy bersama nabi sampai kemenangan tercapai. perjanjian setia Ini Telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini, Karena itu disebut Bai’atur Ridwan. Bai’atur Ridwan Ini menggetarkan kaum musyrikin, sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim utusan untuk mengadakan perjanjian damai dengan kaum muslimin. perjanjian Ini terkenal dengan Shulhul Hudaibiyah.
** yang dimaksud dengan kemenangan yang dekat ialah kemenangan kaum muslimin pada perang Khaibar.
--------------------

Asbabun Nuzul Surat al Fath ayat 18

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Salamah bin al-Akwa’. Bahwa ketika para shahabat sedang beristirahat di siang hari, seorang utusan Rasulullah saw berseru: “Hai kaum Muslimin. Ayo berbaiat (berjanji setia). Mari berbaiat!” Serentak kaum Muslimin menghadap Rasulullah saw. di saat beliau sedang berteduh di bawah pohon samurah. Mereka pun berbaiat kepada Rasulullah saw. Ayat ini (al-Fath:18) turun melukiskan peristiwa tersebut serta menjanjikan ketabahan dan kemenangan bagi mereka.
Pada waktu itu tersiar desas-desus bahwa ‘Utsman bin ‘Affan (utusan Rasulullah ke Mekah) dibunuh oleh kaum kafir Quraisy. Timbullah solidaritas di kalangan kaum Mukminin. Mereka bertekad menggempur kaum kafir Quraisy. Merekapun berbaiat kepada Rasulullah saw. Ayat ini (al-Fath: 18) turun melukiskan peristiwa tersebut serta menjanjikan ketabahan dan kemenangan bagi mereka.

--------------------

سورة الفتح 24

وَهُوَ الَّذِي كَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ عَنْهُمْ بِبَطْنِ مَكَّةَ مِنْ بَعْدِ أَنْ أَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا (24)

Terjemahan Surat al Fath ayat 24

24. Dan Dia-lah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di tengah kota Mekah sesudah Allah memenangkan kamu atas mereka, dan adalah Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
--------------------

Asbabun Nuzul Surat al Fath ayat 24

Diriwayatkan oleh Muslim, Tirmidzi, dan an-Nasa-i, yang bersumber dari Anas. Diriwayatkan pula oleh Muslim yang bersumber dari salamah bin al-Akwa’. Diriwayatkan pula oleh Ahmad dan an-Nasa-i, yang bersumber dari ‘Abdullah bin Mughaffal al-Muzani. Dan diriwayatkan pula oleh Ibnu Ishaq yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika terjadi peristiwa Hudaibiyyah, ada delapan puluh pasukan musuh yang bersenjata lengkap bermaksud menyergap Rasulullah saw. dari Gunung Tan’im. Akan tetapi mereka tersergap dan tertawan, lalu dilepaskan kembali atas perintah Rasulullah saw. Ayat ini (al-Fath: 24) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang melukiskan kemenangan kaum Muslimin dengan tidak menumpahkan darah.