Asbabun Nuzul Surat al-Hadiid ayat 16, 28-29 | KHQ. Shaleh dkk



سورة الحديد 16
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ (16)
Terjemahan Surat al-Hadiid 16
16.  Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang Telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya Telah diturunkan Al Kitab kepadanya, Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
--------------------
Asbabun Nuzul Surat al-Hadiid 16
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Kitab al-Mushannaf, yang bersumber dari ‘Abdul ‘Aziz bin Abi Rawad bahwa ketika para shahabat Nabi saw. tampak sendang bersenda gurau dan tertawa-tawa, turunlah ayat ini (al-Hadid: 16) mengingatkan mereka agar selalu ingat kepada Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Muqatil bin Hayyan bahwa ketika para shahabat Nabi saw. sedang bersenda gurau, Allah menurunkan ayat ini (al-Hadid: 16) yang mengingatkan mereka agar selalu ingat kepada Allah.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari as-Suddi yang bersumber dari Qasim bahwa para shahabat Rasulullah saw. mengharapkan suatu cerita dari Rarulullah saw. Maka turunlah ayat nahnu naqushshu ‘alaika ahsanal qashash….(kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik…) (Yusuf: 3), yang menegaskan bahwa Allah menyajikan cerita yang paling baik, yang tercantum di dalam al-Qur’an. Tapi mereka menghendaki yang lainnya lagi, dan berkata: “Berilah kami cerita yang lain ya Rasulullah.” Maka turunlah ayat ini (al-Hadid: 16) yang menberikan peringatan agar tunduk hati mengingat Allah.

Diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak di dalam Kitab az-Zuhd, dari Sufyan yang bersumber dari al-A’masy bahwa ketika para shahabat Nabi saw. (sewaktu hijrah dari Mekah) sampai di Madinah, mereka menderita penghidupan yang pahit. Mereka merasa lemah lunglai dalam kehidupan sehari-hari, dan berbakti kepada Allah tidak seperti sedia kala. Maka turunlah ayat ini (al-Hadid: 16) yang mengingatkan mereka untuk lebih khusyuk kepada Allah.

Asbabun Nuzul Surat al-Hadiid ayat, Terjemahan Surat al-Hadiid Asbabun Nuzul, Surat al-Hadiid
--------------------
سورة الحديد 28-29
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (28) لِئَلَّا يَعْلَمَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَلَّا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَأَنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ (29)
Terjemahan Surat al-Hadiid 28-29
28.  Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan dia mengampuni kamu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
29.  (Kami terangkan yang demikian itu) supaya ahli Kitab mengetahui bahwa mereka tiada mendapat sedikitpun akan karunia Allah (jika mereka tidak beriman kepada Muhammad), dan bahwasanya karunia itu adalah di tangan Allah. dia berikan karunia itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar.
--------------------
Asbabun Nuzul Surat al-Hadiid 28
Diriwayatkan oleh ath-Thabarani di dalam Kitab al-Ausath –di dalam sanadnya terdapat rawi yang tak dikenal-, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa empat puluh shahabat an-Najasyi (yang sebelumnya beragama Nasrani) datang kepada Nabi saw. kemudian turut berjihad dalam perang Uhud. Di antara mereka mendapat luka-luka, tetapi tidak seorangpun yang meninggal dalam perang itu. Ketika mereka mengetahui bahwa kaum Mukminin memerlukan bantuan karena penderitaan, mereka berkata: “Ya Rasulullah, kami ini orang-orang yang berada. Izinkan kami mengambil harta benda kami untuk membantu kaum Muslimin.” Surah al-Qashash ayat 52 turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang melukiskan bahwa orang-orang itu beriman kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelum al-Qur’an, dan beriman pula kepada al-Qur’an.

Setelah ayat itu turun, mereka berkata: “Hai kaum Muslimin, Orang-orang yang beriman kepada kitabmu akan mendapat dua ganjaran, dan yang tidak beriman kepada kitabmu akan mendapat satu ganjaran seperti ganjaran kalian.” Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Hadid: 28) yang memerintahkan orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab sebelum al-Qur’an beriman pula kepada Rasul-Nya (Muhammad) agar mendapat pelipatan rahmat Allah.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumbe dari Muqatil bahwa ketika turun ayat ulaa-ika yu’tauna ajrohum marrotaini bimaa shabaruu… (mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka…) (al-Qashash: 54), menyombonglah kaum Mukminin dari ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) kepada shahabat-shahabat Nabi saw. Mereka berkata: “Kami mendapat dua ganjaran, sedang kalian hanya mendapat satu ganjaran.” Ucapan tersebut menyinggung perasaan para shahabat . Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Hadid: 28) yang menjanjikan perlipatan ganjaran bagi orang yang bertakwa kepada Allah serta beriman kepada Rasul-Nya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah bahwa ketika turun ayat…yu’tiikum kiflaini mir-rohmatih…(..niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian…) (al-Hadid: 28), para shahabat Nabi saw yang berasal dari Nasrani merasa iri kepada kaum Muslimin yang lain (karena mendapat perlipatan rahmat Allah), Maka turunlah ayat berikutnya (al-Hadid: 29) yang menegaskan bahwa karunia Allah diberikan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Mujahid bahwa kaum Yahudi berkata: “Sudah hampir tiba waktunya turun seorang Nabi dari kalangan kita, yang (melaksanakan hukum) potong tangan dan kaki.” Namun, ketika ketika Nabi (yang melaksanakan hukum itu) dilahirkan dari bangsa Arab, merekapun kufur. Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Hadid: 29) yang menegaskan bahwa Allah akan memberikan karunia (kenabian) kepada orang yang dikehendaki-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar