Asbabun Nuzul Surat an Najm ayat 32, 33-35, 59-62 | KHQ. Shaleh dkk



سورة النجم 32

الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى (32)

Terjemahan Surat an Najm 32

32. (yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha luas ampunanNya. dan dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.
Asbabun Nuzul Surat an Najm ayat, KHQ. Shaleh dkk, Terjemahan Surat an Najm ayat,
 --------------------

Asbabun Nuzul Surat an Najm 32

Diriwayatkan oleh al-Wahidi, ath-Thabarani, Ibnul Mundzir, dan Ibnu Abi Hatim, yang bersumber dari Tsabit bin al-Harits al-Anshari bahwa kaum Yahudi beranggapan, apabila seorang bayi mereka mati di waktu kecil, bayi itu termasuk orang shiddiq (manusia sempurna). Anggapan itu sampai kepada Rasulullah saw. Beliau bersabda: “Bohong kaum Yahudi itu. Tak seorangpun yang dijadikan Allah di dalam rahim ibunya kecuali ditetapkan apakah ia celaka (di neraka) atau selamat (di surga).” Ayat ini (an-Najm: 32) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang menegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui nasib makhluk-Nya.

سورة النجم 33-35

أَفَرَأَيْتَ الَّذِي تَوَلَّى (33) وَأَعْطَى قَلِيلًا وَأَكْدَى (34) أَعِنْدَهُ عِلْمُ الْغَيْبِ فَهُوَ يَرَى (35)

Terjemahan Surat an Najm 33-35

33. Maka apakah kamu melihat orang yang berpaling (dari Al-Quran)?       
34. Serta memberi sedikit dan tidak mau memberi lagi?
35. Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang ghaib, sehingga dia mengetahui (apa yang dikatakan)?
--------------------

Asbabun Nuzul Surat an Najm 33-35

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari ‘Ikrimah bahwa ketika Nabi saw. bersiap-siap untuk berangkat ke medan jihad, datanglah seorang meminta kendaraan yang akan dinaikinya (ke medan jihad). Akan tetapi Rasul tidak mempunyai lagi kendaraan yang dapat beliau berikan. Bertemulah orang tersebut dengan seorang temannya, lalu ia menyampaikan maksudnya kepada temannya itu. Temannya menjawab: “Baiklah, aku berikan anak untaku yang masih muda kepadamu dengan syarat engkau mau menanggung segala dosaku.” Orang itupun menyetujuinya. Ayat ini (an-Najm: 33-35) turun sebagai penjelasan bahwa setiap orang akan mendapat ganjaran sesuai amalnya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Zaid bahwa seorang laki-laki masuk Islam. Ia bertemu dengan seorang yang mengejeknya dengan berkata: “Apakah engkau meninggalkan agama nenek moyangmu dan menganggap mereka sesat, serta menganggap mereka akan masuk neraka?” Ia mejawab: “Aku takut akan siksa Allah.” Si pengejek itu berkata: “Berikan sesuatu padaku, nanti aku yang akan memikul seluruh dosamu.” Orang itupun memberikan sesuatu, akan tetapi ditolak karena dianggapnya masih kurang. Setelah tawar-menawar, merekapun sepakat seraya membuat suatu naskah perjanjian di hadapan saksi. Ayat ini (an-Najm: 33-34) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, sebagai teguran kepada orang yang berpaling dari Allah dan merasa aman karena memberikan sebagian kecil dari kekayaannya.

سورة النجم 59-62

أَفَمِنْ هَذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ (59) وَتَضْحَكُونَ وَلَا تَبْكُونَ (60) وَأَنْتُمْ سَامِدُونَ (61) فَاسْجُدُوا لِلَّهِ وَاعْبُدُوا (62)     

Terjemahan Surat an Najm 59-62

59. Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini?
60. Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis?
61. Sedang kamu melengahkan(nya)?
62. Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia).
--------------------

Asbabun Nuzul Surat an Najm 59-62

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika Rasulullah saw. sedang shalat, lewatlah beberapa orang di hadapan beliau dengan bersikap sombong. Ayat ini (an-Najm: 59-62) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, sebagai teguran kepada orang-orang yang bersikap demikian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar