Faidah Surat al Fatihah (1) | Tafsir Imam Syafi'i

Faidah Surat al Fatihah (1) | Tafsir Imam Syafi'i

ذكر فوائد في (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ)
Faidah-faidah Bacaan Basmalah

الأولى: قال ابن خالويه: اعلم أن (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) آية من سورة الحمد، وآية من أوائل كل سورة في مذهب الشَّافِعِي، وليست آية في كل ذلك عند مالك، وعند الباقين هي آية من أول أم الكتاب، وليست آية في غير ذلك وقد ذكرنا - والكلام لابن خالويه - الاحتجاج في ذلك في كتاب شرح أسماء الله جل وعز. فأما القراء السبعة فيثبتون (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) الآية، في أول كل سورة إلا في براءة، ما خلا أبا عمرو وحمزة فإنهما كانا لا يفصلان بين السورتين ب "بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) .
Pertama: Berkata ibnu Kholawaih: Ketahuilah bahwasannya (bismillahir rohmanir rohim) termasuk ayat dari surat al hamdu (al Fatihah). Dan ayat dari setiap awal surat menurut madzhad asy Syafi’i. Dan ia bukan termasuk ayat pada setiap surat menurut pendapatnya Malik. Dan menurut yang lainnya bacaan basmalah adalah ayat dari awal surat ummul kitab, bukan ayat dari surat selainnya. Dan akan kami sebutkan -perkataannya ibnu Kholawiah- berhujjah dengan pendapat itu pada kitab syarah asma’illah jalla wa azza: Adapun pembaca yang tujuh, mereka menetapkan (bismillahir rohmanir rohim) pada awal setiap surat kecuali surat baro’ah (surat at Taubah), yang dan dipegangi oleh Abu Amr dan Hamzah, bahwasannya mereka berdua dahulu tidaklah memisahkan diantara dua surat dengan bacaan (bismillahir rohmanir rohim).

حدثني أبو سعيد الحافظ قال: حدثني أبو بكر النيسابوري قال: سمعت الربيع يقول: سمعت الشَّافِعِي يقول: أول الحمد: (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) الآية. وأول البقرة: (الم) الآية.
Telah mengabarkan kepadaku Abu Sa’id al Hafidz, dia berkata: telah mengabarkan kepadaku Abu Bakar an Naisaburiy dia berkata, aku telah mendengar ar Robi berkata: aku telah mendengar asy Syafi’i mengatakan: Awal dari al hamdu (al Fatihah) adalah (bismillahir rohmanir rohim) dan awal dari surat al Baqoroh adalah (Alif Lam Mim).

وكل ما ذكرت - والكلام: لابن خالويه - من اختلاف العلماء والقراءة فقد رويت عن رسول الله - صلى الله عليه وسلم -، والذي صح عندي فمذهب الشَّافِعِي رحمه اللَّه، وإليه أذهب.
Dan semua yang telah saya (penulis) sebutkan di atas -dan perkataannya ibnu Kholawaih- termasuk perbedaan (pendapat) di kalangan ulama. Dan bacaan diatas sungguh telah diriwayatkan dari rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Dan yang shohih menurutku adalah pendapat madzhabnya asy Syafi’i, dan madzhab inilah yang aku pegangi.

الثانية: إن سأل سائل فقال: لم كُسرت الباء في: (بِسْمِ اللَّهِ) ؟ الآية.
فالجواب في ذلك: أنهم لما وجدوا الباء حرفاً واحداً، وعملها الجر، ألزموها حركة عملها.
Kedua: Jika seseorang bertanya: Mengapa huruf ba’ dikasroh pada (bismillah)?
Maka jawabannya: Bahwasannya mereka tatkala mendapatkan huruf ba’ yang bersendirian, maka mereka mengamalkannya sebagai huruf jar. Mereka menetapkan harokat ‘amilnya.

الثالثة: وقال الأزهري: (والباء في قوله: (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) . معناها الابتداء، أي: أبتدئ باسم اللَّه. ولم يحتج إلى ذكر (بدأت) ، لأن الحال أنبأت أنك مبتدئ.
Ketiga: Berkata al Azhariy: Huruf ba’ pada (bismillahir rohmanir rohim) maknanya adalah memulai. Maksudnya: aku memulai dengan nama Allah. Dan tidak harus dengan sebutan aku memulai, karena keadaannya aku mengabarkan bahwasannya engkau telah memulai.

قول: (أمين) بعد قوده تعالى: (غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ)
اثم: باب (التأمين عند الفراغ من قراءة أم القرآن)
Ucapan (Amiin) setelah firman Allah ta’ala: (Ghoiril maghdzubi alaihim wa laadzhooliin).
Bab (Mengucapkan amiin setelah selesai dari bacaan ummul qur’an).

أخبرنا الربيع قال: أخبرنا الشَّافِعِي قال: أخبرنا مالك، عن ابن شهاب، عن سعيد بن المسيب. وأبي سلمة بن عبد الرحمن أنهما أخبراه، عن أبي هريرة - رضي الله عنه -: أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قال: "إذا أمن الإمام فأمنوا، فإنه من وافق تأمينه تأمين الملائكة غفر له ما تقدم من ذنبه" الحديث.
قال ابن شهاب: وكان النبي - صلى الله عليه وسلم - يقول: "آمين،.
Telah mengabarkan kepada kami ar Robi’, telah mengabarkan kepada kami Asy Syafi’i, telah mengabarkan kepada kami Malik, dari ibnu Syihab, dari Sa’id bin al Musayyab dan Abu Salamah bin Abdirrohman, bahwasannya keduanya telah mengabarkan kepadaku, dari Abu Huroiroh rodhiallahu anhu: Bahwasannya rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Ketika imam (minta) di-amini maka amini-lah, karena sesungguhnya seseorang yang mengucapkannya bertepatan (sesuai) dengan ucapan malaikat, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” al Hadits.
Berkata ibnu Syihab: Dahulu nabi shalallahu alaihi wa sallam juga mengucapkan aamiin.

أخبرنا الربيع قال: أخبرنا الشَّافِعِي قال: أخبرنا مالك قال: أخبرنا سُمَية (مولى أبي بكر) عن أبي صالح السمان، عن أبي هريرة - رضي الله عنه -: أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قال: إذا قال الإمام: (غَيرِ المغضُوبِ عَلَيهِم وَلَا الضآِلين)، فقولوا: آمين، فإنه من وافق قوله قول الملائكة غفر له ما تقدم من ذنبه" الحديث.
Telah mengabarkan kepada kami ar Robi’, telah mengabarkan kepada kami Asy Syafi’i, telah mengabarkan kepada kami Malik, telah mengabarkan kepada kami Sumayyah (Maula Abu Bakar) dari Abu Sholih as Samman, dari Abu Huroiroh rodhiallahu anhu: Bahwasannya rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Jika imam berkata (Ghoiril maghdzubi alaihim wa laadzhooliin), maka katakanlah: Aamiin. Karena sesungguhnya seseorang yang mengucapkannya bertepatan (sesuai) dengan ucapan malaikat, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” Al hadits.
                                                          
أخبرنا الربيع قال: أخبرنا الشَّافِعِي قال: أخبرنا مالك، عن أبي الزناد، عن الأعرج، عن أبي هريرة - رضي الله عنه -: أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قال: "إذا قال أحدكم: آمين، وقالت الملائكة في السماء: أمين، فوافقت إحداهما الأخرى، غَفَرَ اللَّه له ما تقدم من ذنبه" الحديث.
Telah mengabarkan kepada kami ar Robi’, telah mengabarkan kepada kami asy Syafi’i, telah mengabarkan kepada kami Malik, dari Abu az Zinnadm dari al A’roj, dari Abu Huroiroh rodhiallahu anhu: Bahwasannya rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Jika salah satu diantara kalian mengucapkan: Aamiin. Maka malaikat di langit berkata: Aamin. Jika bertepatan salah satu dengan yang lainnya. Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.” Al Hadits.

قال الشَّافِعِي رحمه الله: فإذا فرغ الإمام من قراءة أمّ القرآن، قال: آمين. ورفع بها صوته، ليقتدي به من كان خلفه، فإذا قالها قالوها وأسمعوا أنفسهم. و أحب أن بجهروا بها، فإن فعلوا فلا شيء عليهم، وإن تركها الإمام، قالها من خلفه، وأسمعه، لعله يَذكُر فيقولها، ولا يتركونها لتركه.
Telah berkata asy Syafi’i rahimahullah: Jika imam telah selesai membaca dari bacaan ummul qur’an, dia mengatakan: aamiin. Maka angkatlah (keraskanlah) suaranya, agar diikuti (makmum) yang dibelakangnya. Jika dia (imam) dan makmum mengatakannya dan memperdengarkannya di dalam hati mereka saja. Maka, aku tidak menyukai untuk mereka mengeraskannya. Jika mereka melakukannya maka mengapa atas mereka. Jika imam meninggalkannya, maka makmum dibelakangnya yang mengucapkan dan memperdengarkannya. Semoga saja dengan mereka mengingatkan dia (imam) mengucapkannya. Dan mereka (makmum) meninggalkannya karena imam melewatkannya.

(bersambung, insya Allah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar