Tafsir Surat al Lail ayat 1
{وَاللَّيْل إِذَا يَغْشَى}
بِظُلْمَتِهِ كُلّ مَا بَيْن السماء والأرض
001. (Demi malam apabila
menutupi) semua apa yang ada di langit dan di bumi dengan kegelapannya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 2
{وَالنَّهَار إِذَا تَجَلَّى}
تَكَشَّفَ وَظَهَرَ وَإِذَا فِي الْمَوْضِعَيْنِ لِمُجَرَّدِ الظَّرْفِيَّة
وَالْعَامِل فِيهَا فِعْل الْقَسَم
002. (Dan siang apabila terang
benderang) apabila menampilkan dirinya. Lafal Idzaa yang ada pada dua
tempat di atas hanya menunjukkan makna Zharaf atau waktu. Sedangkan yang
menjadi Amilnya adalah Fi'il Qasam.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 3
{وَمَا} بِمَعْنَى مَنْ أَوْ
مَصْدَرِيَّة {خَلَقَ الذَّكَر وَالْأُنْثَى} آدَم وَحَوَّاء وَكُلّ ذَكَر
وَكُلّ أُنْثَى وَالْخُنْثَى الْمُشْكِل عِنْدنَا ذَكَر أَوْ أُنْثَى عِنْد اللَّه
تَعَالَى فَيَحْنَث بِتَكْلِيمِهِ مَنْ حَلَفَ لَا يُكَلِّم ذَكَرًا وَلَا أُنْثَى
003. (Dan apa) lafal Maa
di sini bermakna Man, yakni manusia; atau dianggap sebagai Maa Mashdariyah (yang
Dia telah menciptakannya, yaitu laki-laki dan perempuan) yang dimaksud
adalah Adam dan Hawa, demikian pula setiap laki-laki dan perempuan lainnya.
Adapun banci/wadam yang tidak dapat diketahui apakah ia sebagai laki-laki atau
perempuan di sisi Allah swt., maka jika seseorang yang bersumpah bahwa dia
tidak akan berbicara dengan siapa pun baik laki-laki atau perempuan, lalu dia
berbicara dengan orang banci, maka dia dianggap telah melanggar sumpahnya itu.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 4
{إِنَّ سَعْيكُمْ} عَمَلكُمْ {لَشَتَّى}
مُخْتَلِف فَعَامِل لِلْجَنَّةِ بِالطَّاعَةِ وَعَامِل لِلنَّارِ بِالْمَعْصِيَةِ
004. (Sesungguhnya usaha
kalian) atau kerja kalian (memang berbeda-beda) beraneka macam; ada
orang yang beramal atau bekerja untuk mendapatkan surga, dengan cara menempuh
jalan ketaatan; dan ada pula orang yang beramal atau bekerja untuk neraka,
dengan cara menempuh jalan kemaksiatan.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 5
{فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى} حَقّ اللَّه
{وَاتَّقَى} اللَّه
005. (Adapun orang yang
memberikan) menginfakkan hartanya di jalan Allah (dan bertakwa)
kepada Allah.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 6
{وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى} أَيْ بِلَا
إِلَه إِلَّا اللَّه في الموضعين
006. (Dan membenarkan perkara
yang baik) yaitu makna yang terkandung di dalam lafal Laa Ilaaha Illallaah
yang artinya tiada Tuhan selain Allah. Dengan kata lain, bahwa infak di jalan
Allah yang dilakukannya dan bertakwa kepada-Nya yang dijalankannya itu tiada
lain berangkat dari keimanannya kepada kalimat Laa Ilaaha Illallaah.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 7
{فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى}
لِلْجَنَّةِ
007. (Maka Kami kelak akan
menyiapkan baginya tempat yang mudah) yaitu surga.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 8
{وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ} بِحَقِّ
اللَّه {وَاسْتَغْنَى} عَنْ ثوابه
008. (Dan adapun orang yang
bakhil) tidak mau menginfakkan hartanya di jalan Allah (dan merasa
dirinya cukup) artinya tidak membutuhkan pahala-Nya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 9
{وكذب بالحسنى}
009. (Serta mendustakan
perkara yang baik.)
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 10
{فَسَنُيَسِّرُهُ} نُهَيِّئهُ {لِلْعُسْرَى}
لِلنَّارِ
010. (Maka kelak Kami akan
menyiapkan baginya) menyediakan baginya (tempat yang sukar) yaitu
neraka.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 11
{وَمَا} نَافِيَة {يُغْنِي عَنْهُ
مَاله إِذَا تَرَدَّى} فِي النَّار
011. (Dan tiadalah)
huruf Maa di sini bermakna Nafi yakni tidaklah (berguna bagi dirinya harta
miliknya apabila ia telah terjerumus) ke dalam neraka.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 12
{إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَى}
لَتَبْيِين طَرِيق الْهُدَى مِنْ طَرِيق الضَّلَال لِيَمْتَثِل أَمْرنَا بِسُلُوكِ
الْأَوَّل وَنَهْينَا عَنْ اِرْتِكَاب الثَّانِي
012. (Sesungguhnya kewajiban
Kamilah memberi petunjuk) untuk membedakan antara jalan hidayah dan jalan
kesesatan; dimaksud supaya ia mengerjakan perintah Kami dengan menempuh jalan
yang pertama, dan ia Kami larang dari menempuh jalan yang kedua.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 13
{وَإِنَّ لَنَا لَلْآخِرَة وَالْأُولَى}
أَيْ الدُّنْيَا فَمَنْ طَلَبَهُمَا مِنْ غَيْرنَا فَقَدْ أَخْطَأَ
013. (Dan sesungguhnya
kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia) maka barang siapa yang mencari
keduanya tanpa meminta kepada Kami berarti dia telah sesat jalan.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 14
{فَأَنْذَرْتُكُمْ} خَوَّفْتُكُمْ يَا
أَهْل مَكَّة {نَارًا تَلَظَّى} بِحَذْفِ إِحْدَى التَّاءَيْنِ مِنْ
الْأَصْل وَقُرِئَ بِثُبُوتِهَا أي تتوقد
014. (Maka Kami memperingatkan
kalian) maksudnya Kami pertakuti kalian hai penduduk Mekah (dengan neraka
yang menyala-nyala) asal kata Talazhzhaa adalah Tatalazhzhaa, kemudian
salah satu di antara kedua huruf Ta dibuang, sehingga jadilah Talazhzhaa. Akan
tetapi ada juga suatu qiraat yang membaca sesuai dengan huruf asalnya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 15
{لَا يَصْلَاهَا} يَدْخُلهَا {إِلَّا
الْأَشْقَى} بِمَعْنَى الشَّقِيّ
015. (Tidak ada yang masuk ke
dalamnya) atau memasukinya (kecuali orang yang celaka) sekalipun
lafal Al-Asyqaa ini menunjukkan arti yang paling celaka, akan tetapi makna yang
dimaksud ialah orang yang celaka.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 16
{الَّذِي كَذَّبَ} النَّبِيّ {وَتَوَلَّى}
عَنْ الْإِيمَان وَهَذَا الْحَصْر مُؤَوَّل لِقَوْلِهِ تَعَالَى {وَيَغْفِر مَا
دُون ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاء} فَيَكُون الْمُرَاد الصِّلِيّ الْمُؤَبَّد
016. (Yang mendustakan)
Nabi saw. (dan berpaling) dari iman. Pengecualian yang terdapat pada
ayat sebelum ayat ini merupakan takwil dari makna yang terkandung di dalam ayat
lainnya yaitu, firman-Nya, "dan Dia mengampuni segala dosa yang selain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (Q.S. An-Nisa, 48)
Dengan demikian berarti makna yang dimaksud dengan masuk neraka pada ayat 15
tadi adalah masuk untuk selama-lamanya, yakni untuk menjadi penghuni yang
abadi.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 17
{وَسَيُجَنَّبُهَا} يُبْعَد عَنْهَا {الْأَتْقَى}
بِمَعْنَى التَّقِيّ
017. (Dan kelak akan dijauhkan
dari neraka itu) dihindarkan daripadanya (orang yang bertakwa)
demikian pula lafal Al-Atqaa, sekalipun menunjukkan makna Tafdhil, tetapi makna
yang dimaksud adalah At-Taqiyyu, yakni orang yang bertakwa.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 18
{الَّذِي يُؤْتِي مَاله يَتَزَكَّى}
مُتَزَكِّيًا بِهِ عِنْد اللَّه تَعَالَى بِأَنْ يُخْرِجهُ لِلَّهِ تَعَالَى لَا
رِيَاء وَلَا سُمْعَة فَيَكُون زَاكِيًا عِنْد اللَّه وَهَذَا نَزَلَ فِي
الصِّدِّيق رَضِيَ اللَّه عَنْهُ لَمَّا اِشْتَرَى بِلَالًا الْمُعَذَّب عَلَى
إِيمَانه وَأَعْتَقَهُ فَقَالَ الْكُفَّار إِنَّمَا فَعَلَ ذَلِكَ لِيَدٍ كَانَتْ
لَهُ عِنْده فَنَزَلَتْ
018. (Yang menafkahkan
hartanya untuk membersihkannya) untuk membersihkannya di sisi Allah swt.
seumpamanya dia mengeluarkannya bukan karena ria atau pamer dan gengsi, maka
setelah itu harta yang dimilikinya menjadi bersih di sisi-Nya nanti. Ayat ini
diturunkan berkenaan dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. yaitu sewaktu ia membeli
Bilal yang sedang disiksa oleh majikannya karena beriman. Setelah membelinya
lalu langsung memerdekakannya. Pada saat itu juga orang-orang kafir mengatakan,
bahwa tiada lain Abu Bakar melakukan hal tersebut karena ia telah berutang jasa
kepadanya. Maka pada saat itu turunlah ayat ini.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 19
{وما لأحد عنده من نعمة تجزى}
019. (Padahal tidak ada
seseorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,)
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 20
{إِلَّا} لَكِنْ فَعَلَ ذَلِكَ {اِبْتِغَاء
وَجْه رَبّه الْأَعْلَى} أَيْ طَلَب ثَوَاب اللَّه
020. (melainkan) tetapi
hanya semata-mata (karena mencari keridaan Rabbnya Yang Maha Tinggi) artinya
dia memberikan hartanya itu hanya karena mengharapkan pahala Allah.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Lail ayat 21
{وَلَسَوْفَ يَرْضَى} بِمَا يُعْطَاهُ
مِنْ الثَّوَاب فِي الْجَنَّة وَالْآيَة تَشْمَل مَنْ فَعَلَ مِثْل فِعْله رَضِيَ
اللَّه تَعَالَى عَنْهُ فَيُبْعَد عَنْ النَّار ويثاب
021. (Dan kelak Dia
benar-benar mendapat kepuasan) dari pahala pemberiannya itu di surga nanti.
Makna ayat ini mencakup pula setiap orang yang mengerjakan amal perbuatan
seperti yang telah dilakukan oleh Abu Bakar r.a. Kelak dia akan dijauhkan dari
neraka dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Alhamdulillah annaafi'....
BalasHapus