Tafsir Surat adh Dhuha ayat 1
{وَالضُّحَى} أَيْ أَوَّل النَّهَار
أَوْ كُلّه
001. (Demi waktu Dhuha) yakni
waktu matahari sepenggalah naik, yaitu di awal siang hari; atau makna yang
dimaksud ialah siang hari seluruhnya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat adh Dhuha ayat 2
{وَاللَّيْل إِذَا سَجَى} غَطَّى
بِظَلَامِهِ أَوْ سَكَنَ
002. (Dan demi malam apabila
telah sunyi) telah tenang, atau telah menutupi dengan kegelapannya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat adh Dhuha ayat 3
{مَا وَدَّعَك} تَرَكَك يَا مُحَمَّد
{رَبّك وَمَا قَلَى} أَبْغَضك نَزَلَ هَذَا لَمَّا قَالَ الْكُفَّار عِنْد
تَأَخُّر الْوَحْي عَنْهُ خَمْسَة عَشَر يَوْمًا إِنَّ رَبّه وَدَّعَهُ وَقَلَاهُ
003. (Tiada meninggalkan kamu)
tiada membiarkan kamu sendirian, hai Muhammad (Rabbmu, dan tiada pula Dia benci
kepadamu) atau tidak senang kepadamu. Ayat ini diturunkan setelah selang
beberapa waktu yaitu lima belas hari wahyu tidak turun-turun kepadanya,
kemudian orang-orang kafir mengatakan, sesungguhnya Rabb Muhammad telah
meninggalkannya dan membencinya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat adh Dhuha ayat 4
{وَلَلْآخِرَة خَيْر لَك} لِمَا
فِيهَا مِنْ الْكَرَامَات لك {من الأولى} للدنيا
004. (Dan sesungguhnya akhir itu
lebih baik bagimu) maksudnya kehidupan di akhirat itu lebih baik bagimu, karena
di dalamnya terdapat kemuliaan-kemuliaan bagimu (dari permulaan) dari kehidupan
duniawi.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat adh Dhuha ayat 5
{وَلَسَوْفَ يُعْطِيك رَبّك} فِي
الْآخِرَة مِنْ الْخَيْرَات عَطَاء جَزِيلًا {فَتَرْضَى} بِهِ فَقَالَ
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْن لَا أَرْضَى وَوَاحِد مِنْ أُمَّتِي فِي
النَّار إِلَى هُنَا تَمَّ جَوَاب الْقَسَم بِمُثْبَتَيْنِ بَعْد مَنْفِيَّيْنِ
005. (Dan kelak Rabbmu pasti
memberimu) di akhirat berupa kebaikan-kebaikan yang berlimpah ruah (lalu kamu
menjadi puas) dengan pemberian itu. Maka Rasulullah saw. bersabda, "Kalau
begitu mana mungkin aku puas, sedangkan seseorang di antara umatku masih berada
di neraka." Sampai di sini selesailah Jawab Qasam, yaitu dengan kedua
kalimat yang dinisbatkan sesudah dua kalimat yang dinafikan.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat adh Dhuha ayat 6
{أَلَمْ يَجِدك} اِسْتِفْهَام
تَقْرِير أَيْ وَجَدَك {يَتِيمًا} بِفَقْدِ أَبِيك قَبْل وِلَادَتك أَوْ
بَعْدهَا {فَآوَى} بِأَنْ ضَمَّك إِلَى عَمّك أَبِي طَالِب
006. (Bukankah Dia
mendapatimu) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir atau
menetapkan (sebagai seorang yatim) karena ayahmu telah mati meninggalkan kamu
sebelum kamu dilahirkan, atau sesudahnya (lalu Dia melindungimu) yaitu dengan
cara menyerahkan dirimu ke asuhan pamanmu Abu Thalib.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat adh Dhuha ayat 7
{وَوَجَدَك ضَالًّا} عَمَّا أَنْتَ
عَلَيْهِ مِنْ الشَّرِيعَة {فَهَدَى} أَيْ هَدَاك إِلَيْهَا
007. (Dan Dia mendapatimu sebagai
seorang yang bingung) mengenai syariat yang harus kamu jalankan (lalu Dia
memberi petunjuk) Dia menunjukimu kepadanya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat adh Dhuha ayat 8
{وَوَجَدَك عَائِلًا} فَقِيرًا {فَأَغْنَى}
أَغْنَاك بِمَا قَنَّعَك بِهِ مِنْ الْغَنِيمَة وَغَيْرهَا وَفِي الْحَدِيث لَيْسَ
الْغِنَى عَنْ كَثْرَة الْعَرَض وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النفس
008. (Dan Dia mendapatimu sebagai
seorang yang kekurangan) atau orang yang fakir (lalu Dia memberikan kecukupan)
kepadamu dengan pemberian yang kamu merasa puas dengannya, yaitu dari ganimah
dan dari lain-lainnya. Di dalam sebuah hadis disebutkan, "Tiadalah kaya
itu karena banyaknya harta, tetapi kaya itu adalah kaya jiwa."
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat adh Dhuha ayat 9
{فَأَمَّا الْيَتِيم فَلَا تَقْهَر}
بِأَخْذِ مَاله أَوْ غَيْر ذَلِكَ
009. (Adapun terhadap anak yatim
maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang) dengan cara mengambil hartanya
atau lain-lainnya yang menjadi milik anak yatim.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat adh Dhuha ayat 10
{وَأَمَّا السَّائِل فَلَا تَنْهَر}
تَزْجُرهُ لِفَقْرِهِ
010. (Dan terhadap orang yang
minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya) membentaknya karena dia miskin.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat adh Dhuha ayat 11
{وَأَمَّا بنعمة ربك} عليك بالنبوة
وغيره {فَحَدِّثْ} أَخْبِرْ وَحُذِفَ ضَمِيره صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وسلم
في بعض الأفعال رعاية للفواصل
011. (Dan terhadap nikmat Rabbmu)
yang dilimpahkan kepadamu, yaitu berupa kenabian dan nikmat-nikmat lainnya
(maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya) yakni mengungkapkannya dengan cara
mensyukurinya. Di dalam beberapa Fi'il pada surah ini Dhamir yang kembali
kepada Rasulullah saw. tidak disebutkan karena demi memelihara Fawashil atau
bunyi huruf di akhir ayat. Seperti lafal Qalaa asalnya Qalaaka; lafal Fa-aawaa
asalnya Fa-aawaaka; lafal Fahadaa asalnya Fahadaaka; dan lafal Fa-aghnaa
asalnya Fa-aghnaaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar