Surat al Ikhlas (Memurnikan keEsaan Allah)
- - - - -
Tafsir Surat al Ikhlas ayat 1
النَّبِيّ
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ رَبّه فَنَزَلَ {قُلْ هُوَ اللَّه أَحَد}
فَاَللَّه خَبَر هُوَ وَأَحَد بَدَل مِنْهُ أَوْ خَبَر ثَانٍ
001. Nabi shalallahu alaihi wa
sallam dari Robbnya menurunkan: (Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha
Esa") lafal Allah adalah Khabar dari lafal Huwa, sedangkan lafal
Ahadun adalah Badal dari lafal Allah, atau Khabar kedua dari lafal Huwa.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Ikhlas ayat 2
{اللَّه الصَّمَد} مُبْتَدَأ وَخَبَر
أَيْ الْمَقْصُود فِي الْحَوَائِج عَلَى الدَّوَام
002. (Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu) lafal ayat ini terdiri dari Mubtada
dan Khabar; artinya Dia adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
untuk selama-lamanya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Ikhlas ayat 3
{لَمْ يَلِد} لِانْتِفَاءِ
مُجَانَسَته {وَلَمْ يُولَد} لِانْتِفَاءِ الحدوث عنه
003. (Dia tiada beranak)
karena tiada yang menyamai-Nya (dan tiada pula diperanakkan) karena
mustahil hal ini terjadi bagi-Nya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Ikhlas ayat 4
{وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَد}
أَيْ مُكَافِئًا وَمُمَاثِلًا وَلَهُ مُتَعَلِّق بِكُفُوًا وَقُدِّمَ عَلَيْهِ
لِأَنَّهُ مَحَطّ الْقَصْد بِالنَّفْيِ وَأُخِّرَ أَحَد وَهُوَ اِسْم يكن عن خبرها
رعاية للفاصلة
004. (Dan tidak ada seorang
pun yang setara dengan Dia) atau yang sebanding dengan-Nya, lafal Lahu
berta'alluq kepada lafal Kufuwan. Lafal Lahu ini didahulukan karena dialah yang
menjadi subjek penafian; kemudian lafal Ahadun diakhirkan letaknya padahal ia
sebagai isim dari lafal Yakun, sedangkan Khabar yang seharusnya berada di akhir
mendahuluinya; demikian itu karena demi menjaga Fashilah atau kesamaan bunyi
pada akhir ayat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar