Tafsir Surat al Alaq ayat 1
{اِقْرَأْ} أَوْجِدْ الْقِرَاءَة
مُبْتَدِئًا {بِاسْمِ رَبّك الَّذِي خلق} الخلائق
001. (Bacalah) maksudnya
mulailah membaca dan memulainya (dengan menyebut nama Rabbmu yang
menciptakan) semua makhluk.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 2
{خَلَقَ الْإِنْسَان} الْجِنْس {مِنْ
عَلَق} جَمْع عَلَقَة وَهِيَ الْقِطْعَة الْيَسِيرَة مِنْ الدَّم الْغَلِيظ
002. (Dia telah menciptakan
manusia) atau jenis manusia (dari 'alaq) lafal 'Alaq bentuk jamak
dari lafal 'Alaqah, artinya segumpal darah yang kental.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 3
{اِقْرَأْ} تَأْكِيد لِلْأَوَّلِ {وَرَبّك
الْأَكْرَم} الَّذِي لَا يُوَازِيه كَرِيم حَال مِنْ الضَّمِير فِي اِقْرَأْ
003. (Bacalah) lafal ayat
ini mengukuhkan makna lafal pertama yang sama (dan Rabbmulah Yang Paling
Pemurah) artinya tiada seorang pun yang dapat menandingi kemurahan-Nya.
Lafal ayat ini sebagai Haal dari Dhamir yang terkandung di dalam lafal Iqra'.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 4
{الَّذِي عَلَّمَ} الْخَطّ {بِالْقَلَمِ}
وَأَوَّل مَنْ خَطَّ بِهِ إِدْرِيس عَلَيْهِ السَّلَام
004. (Yang mengajar)
manusia menulis (dengan qalam) orang pertama yang menulis dengan memakai
qalam atau pena ialah Nabi Idris a.s.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 5
{عَلَّمَ الْإِنْسَان} الْجِنْس {مَا
لَمْ يَعْلَم} قَبْل تَعْلِيمه مِنْ الْهُدَى وَالْكِتَابَة وَالصِّنَاعَة
وَغَيْرهَا
005. (Dia mengajarkan kepada
manusia) atau jenis manusia (apa yang tidak diketahuinya) yaitu
sebelum Dia mengajarkan kepadanya hidayah, menulis dan berkreasi serta hal-hal
lainnya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 6
{كَلَّا} حَقًّا {إِنَّ
الْإِنْسَان لَيَطْغَى}
006. (Ketahuilah) artinya
memang benar (sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas)
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 7
{أَنْ رَآهُ} أَيْ نَفْسه {اِسْتَغْنَى}
بِالْمَالِ نَزَلَ في أبي جهل ورأى عملية وَاسْتَغْنَى مَفْعُول ثَانٍ وَأَنْ
رَآهُ مَفْعُول لَهُ
007. (karena dia melihat
dirinya) sendiri (serba cukup) dengan harta benda yang dimilikinya;
ayat ini diturunkan berkenaan dengan sikap Abu Jahal. Dan lafal Ra-aa tidak
membutuhkan Maf'ul kedua; dan lafal An Ra-aahu berkedudukan sebagai Maf'ul Lah.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 8
{إِنَّ إِلَى رَبّك} يَا إِنْسَان {الرُّجْعَى}
أَيْ الرُّجُوع تَخْوِيف لَهُ فَيُجَازِي الطَّاغِي بِمَا يَسْتَحِقّهُ
008. (Sesungguhnya
hanya kepada Rabbmulah) hai Manusia (tempat kembali) yakni kembali
kalian nanti, karena itu Dia kelak akan memberi balasan kepada orang yang
melampaui batas sesuai dengan dosa-dosa yang telah dilakukannya. Di dalam
ungkapan ini terkandung ancaman dan peringatan buat orang yang berlaku
melampaui batas.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 9
{أَرَأَيْت} فِي الثَّلَاثَة مَوَاضِع
لِلتَّعَجُّبِ {الَّذِي يَنْهَى} هُوَ أَبُو جَهْل
009. (Bagaimana pendapatmu)
lafal Ara-ayta dan dua lafal lainnya yang sama nanti mengandung makna Ta'ajjub
(tentang orang yang melarang) yang dimaksud adalah Abu Jahal.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 10
{عَبْدًا} هُوَ النَّبِيّ صَلَّى
اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ {إِذَا صَلَّى}
010. (Seorang hamba)
yang dimaksud adalah Nabi Muhammad saw. (ketika dia mengerjakan salat.)
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 11
{أَرَأَيْت إِنْ كَانَ} الْمَنْهِيّ {عَلَى
الْهُدَى}
011. (Bagaimana pendapatmu
jika orang yang dilarang itu) (berada di atas kebenaran)
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 12
{أَوْ} لِلتَّقْسِيمِ {أَمَرَ
بِالتَّقْوَى}
012. (Atau) huruf Au di
sini menunjukkan makna Taqsim (dia menyuruh bertakwa.)
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 13
{أَرَأَيْت إِنْ كَذَّبَ} أَيْ
النَّاهِي النَّبِيّ {وَتَوَلَّى} عن الإيمان
013. (Bagaimana pendapatmu
jika orang yang melarang itu mendustakannya) yakni mendustakan Nabi saw. (dan
berpaling) dari iman?
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 14
{أَلَمْ يَعْلَم بِأَنَّ اللَّه يَرَى}
مَا صَدَرَ مِنْهُ أَيْ يَعْلَمهُ فَيُجَازِيه عَلَيْهِ أَيْ اِعْجَبْ مِنْهُ يَا
مُخَاطَب مِنْ حَيْثُ نَهْيه عَنْ الصَّلَاة وَمِنْ حَيْثُ أَنَّ الْمَنْهِيّ
عَلَى الْهُدَى آمِر بِالتَّقْوَى وَمِنْ حَيْثُ أَنَّ النَّاهِي مُكَذِّب
مُتَوَلٍّ عَنْ الْإِيمَان
014. (Tidakkah dia mengetahui
bahwa sesungguhnya Allah melihat) apa yang dilakukannya itu; artinya Dia
mengetahuinya, karena itu Dia kelak akan memberi balasan kepadanya dengan
balasan yang setimpal. Maka sudah sepatutnya kamu hai orang yang diajak
berbicara untuk merasa heran terhadap orang yang melarang itu, karena ia
melarang Nabi melakukan salat, padahal orang yang dilarangnya itu berada dalam
jalan hidayah dan memerintahkan untuk bertakwa. Yang amat mengherankan lagi
ialah bahwa yang melarangnya itu mendustakannya dan berpaling dari iman.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 15
{كَلَّا} رَدْع لَهُ {لَئِنْ}
لَام قَسَم {لَمْ يَنْتَهِ} عَمَّا هُوَ عَلَيْهِ مِنْ الْكُفْر {لَنَسْفَعًا
بالناصية} لنجرن بِنَاصِيَتِهِ إِلَى النَّار
015. (Sekali-kali tidaklah
demikian) kalimat ini mengandung makna hardikan dan cegahan baginya (sungguh
jika) huruf Lam di sini menunjukkan makna qasam atau sumpah (dia tidak
berhenti) dari kekafiran yang dilakukannya itu (niscaya Kami akan tarik
ubun-ubunnya) atau Kami akan seret dia masuk neraka dengan cara ditarik
ubun-ubunnya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 16
{نَاصِيَة} بَدَل نَكِرَة مِنْ
مَعْرِفَة {كَاذِبَة خَاطِئَة} وَصَفَهَا بِذَلِكَ مَجَاز وَالْمُرَاد
صَاحِبهَا
016. (Yaitu ubun-ubun)
lafal Naashiyatan adalah isim Nakirah yang berkedudukan menjadi Badal dari isim
Ma'rifat yaitu lafal An-Naashiyah pada ayat sebelumnya (orang yang
mendustakan lagi durhaka) makna yang dimaksud adalah pelakunya; dia
disifati demikian secara Majaz.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 17
{فَلْيَدْعُ نَادِيهِ} أَيْ أَهْل
نَادِيهِ وَهُوَ الْمَجْلِس يُنْتَدَى يَتَحَدَّث فِيهِ الْقَوْم وَكَانَ قَالَ
لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم لما انتهزه حَيْثُ نَهَاهُ عَنْ الصَّلَاة لَقَدْ
عَلِمْت مَا بِهَا رَجُل أَكْثَر نَادِيًا مِنِّي لَأَمْلَأَنَّ عَلَيْك هَذَا
الْوَادِي إِنْ شِئْت خَيْلًا جُرْدًا وَرِجَالًا مردا
017. (Maka biarlah dia
memanggil golongannya) yakni teman-teman senadinya; Nadi adalah sebuah
majelis tempat mereka memusyawarahkan sesuatu perkara. Sesungguhnya orang yang
melarang itu mengatakan kepada Nabi saw. sewaktu dia mencegahnya dari melakukan
salat, "Sesungguhnya aku telah mengetahui bahwa tiada seseorang pun di
Mekah ini yang lebih banyak teman senadinya daripada aku. Sesungguhnya jika
kamu mau meninggalkan salat, aku benar-benar akan memberikan kepadamu,
kuda-kuda yang tak berpelana dan laki-laki pelayan sepenuh lembah ini."
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 18
{سَنَدَعُ الزَّبَانِيَة}
الْمَلَائِكَة الْغِلَاظ الشِّدَاد لِإِهْلَاكِهِ كَمَا فِي الْحَدِيث لَوْ دَعَا
نَادِيهِ لَأَخَذَتْهُ الزَّبَانِيَة عيانا
018. (Kelak Kami akan
memanggil malaikat Zabaniyah) mereka adalah malaikat-malaikat yang terkenal
sangat bengis lagi kejam, untuk membinasakannya, sebagaimana yang telah
disebutkan di dalam salah satu hadis, yaitu, "Seandainya dia benar-benar
memanggil golongan senadinya, niscaya dia akan diazab oleh malaikat Zabaniyah
secara terang-terangan."
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Alaq ayat 19
{كَلَّا} رَدْع لَهُ {لَا تُطِعْهُ}
يَا مُحَمَّد فِي تَرْك الصَّلَاة {وَاسْجُدْ} صَلِّ لِلَّهِ {وَاقْتَرِبْ}
منه بطاعته
019. (Sekali-kali tidaklah
demikian) kalimat ini mengandung hardikan dan cegahan baginya (janganlah
kamu patuhi dia) hai Muhammad untuk meninggalkan salat (dan sujudlah)
maksudnya salatlah demi karena Allah (dan mendekatlah) kepada-Nya dengan
melalui amal ketaatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar