Tafsir Surat at Tin ayat 1
{وَالتِّين وَالزَّيْتُون} أَيْ
الْمَأْكُولَيْنِ أَوْ جَبَلَيْنِ بِالشَّامِ ينبتان المأكولين
001. (Demi Tin dan Zaitun)
keduanya adalah nama buah, atau dapat juga keduanya diartikan nama dua buah
gunung yang menumbuhkan kedua buah tersebut.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat at Tin ayat 2
{وَطُور سِينِينَ} الْجَبَل الَّذِي
كَلَّمَ اللَّه تَعَالَى عَلَيْهِ مُوسَى وَمَعْنَى سِينِينَ الْمُبَارَك أَوْ
الْحَسَن بِالْأَشْجَارِ الْمُثْمِرَة
002. (Dan demi bukit Sinai)
nama sebuah bukit tempat sewaktu Allah swt. berfirman kepada Nabi Musa. Arti
lafal Siiniina ialah yang diberkahi atau yang baik karena memiliki banyak pohon
yang menghasilkan buah.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat at Tin ayat 3
{وَهَذَا الْبَلَد الْأَمِين} مَكَّة
لِأَمْنِ النَّاس فِيهَا جاهلية وإسلاما
003. (Dan demi kota ini yang
aman) yaitu kota Mekah, dinamakan kota aman karena orang-orang yang tinggal
di dalamnya merasa aman, baik pada zaman jahiliah maupun di zaman Islam.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat at Tin ayat 4
{لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَان}
الْجِنْس {فِي أَحْسَن تَقْوِيم} تعديل لصورته
004. (Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia) artinya semua manusia (dalam bentuk yang
sebaik-baiknya) artinya baik bentuk atau pun penampilannya amatlah baik.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat at Tin ayat 5
{ثُمَّ رَدَدْنَاهُ} فِي بَعْض
أَفْرَاده {أَسْفَل سَافِلِينَ} كِنَايَة عَنْ الْهَرَم وَالضَّعْف
فَيَنْقُص عَمَل الْمُؤْمِن عن زمن الشباب ويكون له أجره بقوله تعالى
005. (Kemudian Kami kembalikan
dia) maksudnya sebagian di antara mereka (ke tempat yang
serendah-rendahnya) ungkapan ini merupakan kata kiasan bagi masa tua,
karena jika usia telah lanjut kekuatan pun sudah mulai melemah dan pikun.
Dengan demikian ia akan berkurang dalam beramal, berbeda dengan sewaktu masih
muda; sekalipun demikian dalam hal mendapat pahala ia akan mendapat imbalan
yang sama sebagaimana sewaktu ia beramal di kala masih muda, hal ini
diungkapkan dalam firman selanjutnya, yaitu:
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat at Tin ayat 6
{إِلَّا} لَكِنْ {الَّذِينَ
آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَات فَلَهُمْ أَجْر غَيْر مَمْنُون} مَقْطُوع
وَفِي الْحَدِيث إِذَا بَلَغَ الْمُؤْمِن مِنْ الْكِبَر مَا يُعْجِزهُ عَنْ
الْعَمَل كُتِبَ لَهُ مَا كَانَ يَعْمَل
006. (Kecuali) melainkan (orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada
putus-putusnya) atau pahala yang tak pernah terputus. Di dalam sebuah hadis
telah disebutkan, bahwa apabila orang mukmin mencapai usia tua hingga ia tidak
mampu lagi untuk mengerjakan amal kebaikan, maka dituliskan baginya pahala amal
kebaikan yang biasa ia kerjakan di masa mudanya dahulu.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat at Tin ayat 7
{فَمَا يُكَذِّبك} أَيّهَا الْكَافِر
{بَعْد} بَعْد مَا ذُكِرَ مِنْ خَلْق الْإِنْسَان فِي أَحْسَن صُورَة ثُمَّ
رَدّه إِلَى أَرْذَل الْعُمُر الدَّالّ عَلَى الْقُدْرَة عَلَى الْبَعْث {بِالدِّينِ}
بِالْجَزَاءِ الْمَسْبُوق بِالْبَعْثِ وَالْحِسَاب أَيْ مَا يَجْعَلك مُكَذِّبًا
بِذَلِكَ وَلَا جاعل له
007. (Maka apakah
yang menyebabkan kamu mendustakan) hai orang kafir (sesudah itu)
yakni sesudah hal-hal yang telah disebutkan tadi, yaitu mengenai penciptaan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian dijadikan-Nya tua dan pikun,
yang hal ini menunjukkan kepada kekuasaan-Nya untuk membangkitkan makhluk hidup
kembali (hari pembalasan) yang terlebih dahulu diawali dengan hari
kebangkitan lalu perhitungan amal perbuatan. Maksudnya apakah gerangan yang
mendorongmu mendustakan hal tersebut? Tentu saja tidak ada yang mendorongnya
untuk mendustakan hal tersebut selain dirinya sendiri.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat at Tin ayat 8
{أَلَيْسَ اللَّه بِأَحْكَم الْحَاكِمِينَ}
هُوَ أَقْضَى الْقَاضِينَ وَحُكْمه بِالْجَزَاءِ مِنْ ذَلِكَ وَفِي الْحَدِيث مَنْ
قَرَأَ وَالتِّين إِلَى آخِرهَا فَلْيَقُلْ بَلَى وَأَنَا على ذلك من الشاهدين
008. (Bukankah Allah hakim
yang seadil-adilnya?) artinya Dia adalah hakim yang paling adil di antara
hakim-hakim yang adil lainnya, dan keputusan-Nya berdasarkan sifat tersebut. Di
dalam sebuah hadis disebutkan, "Barang siapa membaca surah At-Tiin hingga
akhir surah, maka hendaknya sesudah itu ia menjawab, 'Balaa Wa Anaa 'Alaa
Dzaalika Minasy Syaahidiina/tentu saja kami termasuk orang-orang yang menyaksikan
akan hal tersebut.'
اَللّهُ اَكْبَر
BalasHapusMasukkan komentar Anda...terima kasih ilmunya bermanfaat.!
BalasHapusbarakallahu fiikum
BalasHapusMantap
BalasHapus