Tafsir Surat al Fajar ayat 16
{وَأَمَّا إِذَا مَا اِبْتَلَاهُ فَقَدَرَ}
ضَيَّقَ {عَلَيْهِ رِزْقه فَيَقُول رَبِّي أَهَانَن}
016. (Adapun bila Rabbnya
mengujinya lalu Dia membatasi) atau menyempitkan (rezekinya, maka dia
berkata, "Rabbku menghinaku.")
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 17
{كَلَّا} رَدْع أَيْ لَيْسَ
الْإِكْرَام بِالْغِنَى وَالْإِهَانَة بِالْفَقْرِ وَإِنَّمَا هُوَ بِالطَّاعَةِ
وَالْمَعْصِيَة وَكُفَّار مَكَّة لا ينتبهون لذلك {بل لا يكرمون الْيَتِيم}
لَا يُحْسِنُونَ إِلَيْهِ مَعَ غِنَاهُمْ أَوْ لا يعطونه حق من الميراث
017. (Sekali-kali tidak)
kalimat ini merupakan hardikan, bahwa perkara yang sebenarnya tidaklah
demikian, maksud dimuliakan itu dengan diberi kekayaan, dan dihina itu dengan
diberi kemiskinan. Sesungguhnya seseorang itu menjadi mulia karena ketaatannya,
dan menjadi terhina karena kemaksiatannya. Orang-orang kafir Mekah tidak
memperhatikan hal ini (sebenarnya kalian tidak memuliakan anak yatim)
artinya kalian tidak pernah berbuat baik kepada anak-anak yatim, padahal kalian
kaya atau kalian tidak memberikan harta waris yang menjadi hak anak-anak yatim.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 18
{ولا يحضون} أَنْفُسهمْ أَوْ غَيْرهمْ
{عَلَى طَعَام} أَيْ إِطْعَام {المسكين}
018. (Dan kalian tidak
mengajak) diri kalian atau orang lain (memberi makan) (orang
miskin.)
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 19
{ويأكلون الترا ث} الْمِيرَاث {أَكْلًا
لَمًّا} أَيْ شَدِيدًا لِلَمِّهِمْ نَصِيب النِّسَاء وَالصِّبْيَان مِنْ
الْمِيرَاث مَعَ نَصِيبهمْ مِنْهُ أو مع مالهم
019. (Dan kalian
memakan harta pusaka) harta peninggalan (dengan cara mencampur-aduk)
tanpa segan-segan lagi, maksudnya kalian mencampur-baurkan harta warisan bagian
wanita dan anak-anak dengan bagian kalian; atau kalian mencampur-baurkan harta
warisan mereka dengan harta kalian sendiri.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 20
{ويحبون الْمَال حُبًّا جَمًّا} أَيْ
كَثِيرًا فَلَا يُنْفِقُونَهُ وَفِي قِرَاءَة بِالْفَوْقَانِيَّةِ فِي الْأَفْعَال
الْأَرْبَعَة
020. (Dan kalian mencintai
harta benda dengan kecintaan yang berlebihan) sehingga kalian merasa sayang
untuk menafkahkannya di jalan kebaikan. Menurut suatu qiraat pada keempat Fi'il
tadi, yaitu Laa Tukrimuuna, Laa Tahaadhdhuuna, Ta'kuluuna, dan Tuhibbuuna,
dibaca Laa Yukrimuuna, Laa Yahaadhdhuuna, Ya'kuluuna, dan Yuhibbuuna. Makna
ayat-ayat di atas berdasarkan bacaan pertama.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 21
{كَلَّا} رَدْع لَهُمْ عَنْ ذَلِكَ {إِذَا
دُكَّتْ الْأَرْض دَكًّا دَكًّا} زُلْزِلَتْ حَتَّى يَنْهَدِم كُلّ بِنَاء
عَلَيْهَا وَيَنْعَدِم
021. (Jangan berbuat demikian)
lafal Kallaa ini adalah kalimat cegahan supaya jangan melakukan hal-hal
tersebut. (Apabila bumi diguncangkan berturut-turut) artinya secara
terus-menerus sehingga hancur musnahlah semua bangunan-bangunan yang ada di
permukaannya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 22
{وَجَاءَ رَبّك} أَيْ أَمْره {وَالْمَلَك}
أَيْ الْمَلَائِكَة {صَفًّا صَفًّا} حَال أَيْ مُصْطَفِّينَ أَوْ ذَوِي
صفوف كثيرة
022. (Dan datanglah Rabbmu)
yakni perintah-Nya (sedangkan malaikat-malaikat) lafal Al-Malak adalah
bentuk mufrad dari lafal Al-Malaaikah (berbaris-baris) lafal Shaffan
berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan yakni, berbaris-baris
atau membentuk barisan-barisan yang banyak.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 23
{وَجِيءَ يَوْمئِذٍ بِجَهَنَّم}
تُقَاد بِسَبْعِينَ أَلْف زِمَام كُلّ زِمَام بِأَيْدِي سَبْعِينَ أَلْف مَلَك
لَهَا زَفِير وَتَغَيُّظ {يَوْمئِذٍ} بَدَل مِنْ إِذَا وَجَوَابهَا {يَتَذَكَّر
الْإِنْسَان} أَيْ الْكَافِر مَا فَرَّطَ فِيهِ {وَأَنَّى لَهُ الذِّكْرَى}
اِسْتِفْهَام بِمَعْنَى النَّفْي أَيْ لَا يَنْفَعهُ تَذَكُّره ذَلِكَ
023. (Dan pada hari itu
didatangkan neraka Jahanam) ditarik dengan memakai tujuh puluh ribu
kendali, pada tiap-tiap kendali dipegang oleh tujuh puluh ribu malaikat, neraka
Jahanam terdengar gejolak dan gemuruhnya (pada hari itu) menjadi Badal
dari lafal Idzaa dan Jawabnya (ingatlah manusia) maksudnya orang kafir
ingat kepada apa yang telah dilalaikannya (akan tetapi tidak berguna lagi
mengingat itu baginya) Istifham atau lafal Annaa di sini bermakna Nafi,
artinya penyesalannya pada saat itu tidak ada gunanya lagi.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 24
{يقول} مع تذكره {يا} للتنبيه
{ليتني قَدَّمْت} الْخَيْر وَالْإِيمَان {لِحَيَاتِي} الطَّيِّبَة
فِي الْآخِرَة أَوْ وَقْت حَيَاتِي فِي الدُّنْيَا
024. (Dia mengatakan)
sewaktu ingat akan kesalahan-kesalahannya ("Alangkah baiknya) huruf
Ya di sini bermakna Tanbih (sekiranya aku dahulu mengerjakan) amal
kebaikan dan beriman (untuk hidupku ini") untuk kehidupan yang baik
di akhirat, atau sewaktu aku hidup di dunia.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 25
{فَيَوْمئِذٍ لَا يُعَذِّب} بِكَسْرِ
الذَّال {عَذَابه} أَيْ اللَّه {أَحَد} أَيْ لَا يَكِلهُ إِلَى
غَيْره
025. (Maka pada hari itu tiada
yang mengazab) dibaca Yu'adzdzibu dengan dikasrahkan huruf Dzalnya (seperti
azab-Nya) seperti azab Allah (seseorang pun) artinya Dia tidak
menyerahkannya kepada seseorang pun melainkan hanya kepada diri-Nya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 26
{و} كذا {لَا يُوثِق} بِكَسْرِ
الثَّاء {وَثَاقه أَحَد} وَفِي قِرَاءَة بِفَتْحِ الذَّال وَالثَّاء
فَضَمِير عَذَابه وَوَثَاقه لِلْكَافِرِ وَالْمَعْنَى لَا يُعَذَّب أَحَد مِثْل
تَعْذِيبه وَلَا يُوثَق مِثْل إِيثَاقه
026. (Dan) demikian pula (tiada
yang dapat mengikat) dibaca Laa Yuutsiqu (seperti ikatannya, seseorang
pun) menurut suatu qiraat lafal Laa Yu'adzdzibu dan lafal Laa Yuutsiqu
dibaca Laa Yu'adzdzabu dan Laa Yuutsaqu dengan demikian maka Dhamir yang
dikandung kedua lafal tersebut kembali kepada orang kafir. Lengkapnya, tiada
seseorang pun yang diazab seperti azab yang ditimpakan kepada orang kafir, dan
tiada seseorang pun yang diikat seperti ikatan yang dibelenggukan kepada orang
kafir.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 27
{يَا أَيَّتهَا النَّفْس الْمُطَمْئِنَة}
الْآمِنَة وَهِيَ الْمُؤْمِنَة
027. (Hai jiwa yang tenang)
atau yang aman, dimaksud adalah jiwa yang beriman.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 28
{اِرْجِعِي إِلَى رَبّك} يُقَال لَهَا
ذَلِكَ عِنْد الْمَوْت أَيْ اِرْجِعِي إِلَى أَمْره وَإِرَادَته {رَاضِيَة}
بِالثَّوَابِ {مَرْضِيَّة} عِنْد اللَّه بِعَمَلِك أَيْ جَامِعَة بَيْن
الْوَصْفَيْنِ وَهُمَا حَالَانِ وَيُقَال لَهَا فِي القيامة
028. (Kembalilah kepada Rabbmu)
perkataan ini diucapkan kepadanya sewaktu ia menjelang mati; yakni kembalilah
kamu kepada perintah dan kehendak-Nya (dengan hati yang puas) akan
pahala yang kamu terima (lagi diridai) di sisi Allah maksudnya, semua
amal perbuatanmu diridai di sisi-Nya. Jiwa yang beriman itu merasa puas dan
diridai; kedudukan kedua lafal ini menjadi kata keterangan keadaan; kemudian
dikatakan kepadanya pada hari kiamat nanti:
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 29
{فَادْخُلِي فِي} جُمْلَة {عِبَادِي}
الصَّالِحِينَ
029. ("Maka masuklah ke
dalam) jamaah (hamba-hamba-Ku) yang saleh.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Fajar ayat 30
{وادخلى جنتي} معهم
030. (Dan masuklah ke dalam
surga-Ku") bersama dengan hamba-hamba-Ku yang saleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar