سورة الواقعة 11-14
أُولَئِكَ
الْمُقَرَّبُونَ (11) فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ (12) ثُلَّةٌ مِنَ الْأَوَّلِينَ
(13) وَقَلِيلٌ مِنَ الْآخِرِينَ (14)
Terjemahan
Surat al-Waaqi’ah 11-14
11. Mereka Itulah yang didekatkan kepada Allah.
12. Berada dalam jannah kenikmatan.
13. Segolongan besar dari orang-orang yang
terdahulu,
14. Dan segolongan kecil dari orang-orang yang
kemudian [*]
[*] yang dimaksud adalah umat sebelum nabi
Muhammad dan umat sesudah nabi Muhammad.
--------------------
Asbabun Nuzul Surat
al- Waaqi’ah 11-14
Diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu
Mundzir, dan Ibnu Abi Hatim –di dalam sanadnya ada rawi yang tidak dikenal-,
yang bersumber dari Abu Hurairah bahwa ketika turun ayat ini (al-Waqi’ah:
11-14) sampai ayat tsullatun minal awwaliina wa qaliilumminal aakhiriin
(segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari
orang-orang yang kemudian [yang masuk syurga]), kaum Muslimin tidak merasa
gembira. Maka turunlah ayat berikutnya, tsullatun minal awwaliina wa tsullatum
minal aakhiriin ([yaitu] segolongan besar dari orang-orang terdahulu, dan
segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian) (al-Waqi’ah: 39-40), yang
menegaskan bahwa dari zaman Islam mulai muncul sampai hari akhir, akan banyak
kaum Muslimin yang menjadi ahli syurga.
Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir di
dalam Tarikh Dimasyqa, dengan sanad yang diragukan, dari ‘Urwah bin Ruwaim,
yang bersumber dari Jabir bin ‘Abdillah bahwa ketika turun idzaa waqa’atil
waaqi’ah (apabila terjadi hari kiamat) dan di dalamnya diterangkan, tsullatum
minal awwaliina wa qaliilum minal aakhiriin (sebagian besar dari golongan orang-orang
terdahulu dan sebagian kecil dari orang-orang yang kemudian) (al-Waqi’ah:
13-14), ‘Umar berkata: “Yaa Rasulullah. Tsullatum minal awwaliina wa qaliilum
minnaa ? (segolongan besar dari golongan orang-orang terdahulu dan sebagian
kecil dari kita ?).” Setahun kemudian barulah turun ayat berikutnya
(al-Waqi’ah: 39-40) yang menegaskan bahwa segolongan besar dari orang-orang
terdahulu dan sebagian besar pula dari golongan orang-orang yang hidup kemudian
(yang masuk syurga). Ketika itu Rasulullah saw. memanggil ‘Umar: “Hai ‘Umar.
Mari dengarkan apa yang telah diturunkan Allah, tsullatum minal awwaliina wa
tsullatum minal aakhiriiin (segolongan besar dari orang-orang terdahulu, dan
segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian).”
--------------------
سورة الواقعة 27-29
وَأَصْحَابُ
الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ (27) فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ (28) وَطَلْحٍ
مَنْضُودٍ (29)
Terjemahan Surat
al-Waaqi’ah 27-29
27. Dan golongan kanan, alangkah bahagianya
golongan kanan itu.
28. Berada di antara pohon bidara yang tak
berduri,
29. Dan pohon pisang yang bersusun-susun
(buahnya),
--------------------
Asbabun Nuzul Surat
al- Waaqi’ah 27-29
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim
yang bersumber dari ‘Urwah bin Ruwaim, tetapi mursal. Dan diriwayatkan pula
oleh Sa’id bin Manshur di dalam Sunan-nya dan al-Baihaqi di dalam Kitab
al-Ba’ts, yang bersumber dari ‘Atha’ dan Mujahid bahwa setelah Rasulullah
mengizinkan orang-orang Tha-if menguasai lembah yang indah dan bersarang madu,
mereka mendengar bahwa syurga itu serba indah. Mereka pun berangan-angan
memiliki lembah di syurga, seperti yang dimilikinya waktu itu. Maka turunlah
ayat ini (al-Waqi’ah: 27-29) yang melukiskan di syurga Na’im yang disediakan
bagi golongan kanan.
Diriwayatkan oleh al-Baihaqi
dengan sanad yang lain, yang bersumber dari Mujahid bahwa orang-orang kagum melihat
lembah yang teduh dinaungi pohon-pohon yang rindang dan indah. Ayat ini
(al-Waqi’ah: 27-29) turun melukiskan kehidupan di syurga yang serba indah dan
menyenangkan.
--------------------
سورة الواقعة 75-82
فَلَا
أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ (75) وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ
(76) إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ (77) فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ (78) لَا يَمَسُّهُ
إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ (79) تَنْزِيلٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ (80) أَفَبِهَذَا
الْحَدِيثِ أَنْتُمْ مُدْهِنُونَ (81) وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ
تُكَذِّبُونَ (82)
Terjemahan Surat
al-Waaqi’ah 75-82
75. Maka Aku bersumpah dengan masa Turunnya
bagian-bagian Al-Quran.
76. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang
besar kalau kamu Mengetahui.
77. Sesungguhnya Al-Quran Ini adalah bacaan yang
sangat mulia,
78. Pada Kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),
79. Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang
disucikan.
80. Diturunkan dari Rabbil 'alamiin.
81. Maka apakah kamu menganggap remeh saja
Al-Quran ini?
82. Kamu mengganti rezki (yang Allah berikan)
dengan mendustakan Allah.
--------------------
Asbabun Nuzul Surat
al- Waaqi’ah 75-82
Diriwayatkan oleh Muslim yang
bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika turun hujan pada masa Rasulullah saw.,
Rasulullah saw bersabda: “Di antara manusia ada yang bersyukur dan ada yang
kafir karena turun hujan.” Di antara yang hadir berkata: “Ini adalah rahmat yang
diberikan Allah.” Sedang yang lainnya berkata: “Sungguh tepat benar ramalan si
anu.” Maka turunlah ayat ini (al-Waqi’ah: 75-82) untuk mengingatkan bahwa semua
kejadian adalah ketetapan Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim
yang bersumber dari Abu Hazrah bahwa ayat ini (al-Waqi’ah: 75-82) turun
berkenaan dengan serombongan kaum Anshor, waktu perang Tabuk, yang beristirahat
di Hijr (peninggalan kaum Nabi Shalih as.) mereka dilarang menggunakankan air
yang ada di situ. Kemudian mereka pindah dari tempat itu, tapi tidak
mendapatkan air sama sekali. Mereka mengadukan hal itu kepada Rasulullah saw.
Rasulullah shalat dua rakaat dan berdoa. Maka langit menjadi berawan dan terus
turun hujan atas perintah dan karunia Allah swt, sehingga merekapun dapat minum
sepuas-puasnya. Seorang Anshar berkata kepada seseorang yang dituduh munafik:
“Bagaimana pendapatmu setelah Nabi saw. berdoa dan turun hujan untuk
kepentingan kita ?” Orang itu menjawab: “Kita diberi hujan tidak lain karena
ramalan orang.” Ayat ini (al-Waqi’ah 75-82) turun untuk mengingatkan umat Islam
bahwa segala sesuatu itu ditetapkan oleh Allah Ta’ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar