سورة الحديد 16
أَلَمْ
يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا
نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ
فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
(16)
Terjemahan Surat
al-Hadiid 16
16. Belumkah datang waktunya bagi orang-orang
yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran
yang Telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang
sebelumnya Telah diturunkan Al Kitab kepadanya, Kemudian berlalulah masa yang
panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara
mereka adalah orang-orang yang fasik.
--------------------
Asbabun Nuzul Surat
al-Hadiid 16
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi
Syaibah di dalam Kitab al-Mushannaf, yang bersumber dari ‘Abdul ‘Aziz bin Abi
Rawad bahwa ketika para shahabat Nabi saw. tampak sendang bersenda gurau dan
tertawa-tawa, turunlah ayat ini (al-Hadid: 16) mengingatkan mereka agar selalu
ingat kepada Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim
yang bersumber dari Muqatil bin Hayyan bahwa ketika para shahabat Nabi saw.
sedang bersenda gurau, Allah menurunkan ayat ini (al-Hadid: 16) yang
mengingatkan mereka agar selalu ingat kepada Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim
dari as-Suddi yang bersumber dari Qasim bahwa para shahabat Rasulullah saw.
mengharapkan suatu cerita dari Rarulullah saw. Maka turunlah ayat nahnu
naqushshu ‘alaika ahsanal qashash….(kami menceritakan kepadamu kisah yang
paling baik…) (Yusuf: 3), yang menegaskan bahwa Allah menyajikan cerita yang
paling baik, yang tercantum di dalam al-Qur’an. Tapi mereka menghendaki yang
lainnya lagi, dan berkata: “Berilah kami cerita yang lain ya Rasulullah.” Maka
turunlah ayat ini (al-Hadid: 16) yang menberikan peringatan agar tunduk hati
mengingat Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak
di dalam Kitab az-Zuhd, dari Sufyan yang bersumber dari al-A’masy bahwa ketika
para shahabat Nabi saw. (sewaktu hijrah dari Mekah) sampai di Madinah, mereka
menderita penghidupan yang pahit. Mereka merasa lemah lunglai dalam kehidupan
sehari-hari, dan berbakti kepada Allah tidak seperti sedia kala. Maka turunlah
ayat ini (al-Hadid: 16) yang mengingatkan mereka untuk lebih khusyuk kepada
Allah.
--------------------
سورة الحديد 28-29
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ
مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (28) لِئَلَّا يَعْلَمَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَلَّا يَقْدِرُونَ
عَلَى شَيْءٍ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَأَنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ
مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ (29)
Terjemahan
Surat al-Hadiid 28-29
28. Hai orang-orang yang beriman (kepada para
rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah
memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang
dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan dia mengampuni kamu. dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
29. (Kami terangkan yang demikian itu) supaya
ahli Kitab mengetahui bahwa mereka tiada mendapat sedikitpun akan karunia Allah
(jika mereka tidak beriman kepada Muhammad), dan bahwasanya karunia itu adalah
di tangan Allah. dia berikan karunia itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan
Allah mempunyai karunia yang besar.
--------------------
Asbabun Nuzul
Surat al-Hadiid 28
Diriwayatkan oleh ath-Thabarani
di dalam Kitab al-Ausath –di dalam sanadnya terdapat rawi yang tak dikenal-,
yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa empat puluh shahabat an-Najasyi (yang
sebelumnya beragama Nasrani) datang kepada Nabi saw. kemudian turut berjihad
dalam perang Uhud. Di antara mereka mendapat luka-luka, tetapi tidak seorangpun
yang meninggal dalam perang itu. Ketika mereka mengetahui bahwa kaum Mukminin
memerlukan bantuan karena penderitaan, mereka berkata: “Ya Rasulullah, kami ini
orang-orang yang berada. Izinkan kami mengambil harta benda kami untuk membantu
kaum Muslimin.” Surah al-Qashash ayat 52 turun berkenaan dengan peristiwa
tersebut, yang melukiskan bahwa orang-orang itu beriman kepada kitab-kitab
Allah yang diturunkan sebelum al-Qur’an, dan beriman pula kepada al-Qur’an.
Setelah ayat itu turun, mereka berkata: “Hai kaum Muslimin, Orang-orang yang beriman kepada kitabmu akan mendapat dua ganjaran, dan yang tidak beriman kepada kitabmu akan mendapat satu ganjaran seperti ganjaran kalian.” Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Hadid: 28) yang memerintahkan orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab sebelum al-Qur’an beriman pula kepada Rasul-Nya (Muhammad) agar mendapat pelipatan rahmat Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim
yang bersumbe dari Muqatil bahwa ketika turun ayat ulaa-ika yu’tauna ajrohum
marrotaini bimaa shabaruu… (mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan
kesabaran mereka…) (al-Qashash: 54), menyombonglah kaum Mukminin dari ahli
kitab (Yahudi dan Nasrani) kepada shahabat-shahabat Nabi saw. Mereka berkata:
“Kami mendapat dua ganjaran, sedang kalian hanya mendapat satu ganjaran.”
Ucapan tersebut menyinggung perasaan para shahabat . Maka Allah menurunkan ayat
ini (al-Hadid: 28) yang menjanjikan perlipatan ganjaran bagi orang yang
bertakwa kepada Allah serta beriman kepada Rasul-Nya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang
bersumber dari Qatadah bahwa ketika turun ayat…yu’tiikum kiflaini
mir-rohmatih…(..niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian…)
(al-Hadid: 28), para shahabat Nabi saw yang berasal dari Nasrani merasa iri
kepada kaum Muslimin yang lain (karena mendapat perlipatan rahmat Allah), Maka
turunlah ayat berikutnya (al-Hadid: 29) yang menegaskan bahwa karunia Allah
diberikan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir
yang bersumber dari Mujahid bahwa kaum Yahudi berkata: “Sudah hampir tiba
waktunya turun seorang Nabi dari kalangan kita, yang (melaksanakan hukum)
potong tangan dan kaki.” Namun, ketika ketika Nabi (yang melaksanakan hukum
itu) dilahirkan dari bangsa Arab, merekapun kufur. Maka Allah menurunkan ayat
ini (al-Hadid: 29) yang menegaskan bahwa Allah akan memberikan karunia (kenabian)
kepada orang yang dikehendaki-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar