Tafsir Surat al Aadiyaat ayat 1
{وَالْعَادِيَات} الْخَيْل تَعْدُو
فِي الْغَزْو وَتَضْبَح {ضَبْحًا} هُوَ صَوْت أَجْوَافهَا إِذَا عَدَتْ
001. (Demi yang berlari
kencang) di dalam perang, yaitu kuda yang lari dengan kencangnya di dalam
peperangan (dengan terengah-engah) lafal Adh-Dhabhu artinya suara napas
kuda sewaktu berlari kencang.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Aadiyaat ayat 2
{فَالْمُورِيَات} الْخَيْل تُورِي
النَّار {قَدْحًا} بِحَوَافِرِهَا إِذَا سَارَتْ فِي الْأَرْض ذَات
الْحِجَارَة بِاللَّيْلِ
002. (Dan demi yang
mencetuskan api) maksudnya kuda yang memercikkan api (dengan
pukulan) teracak kakinya apabila ia berlari di tanah yang banyak batunya
pada malam hari.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Aadiyaat ayat 3
{فَالْمُغِيرَات صُبْحًا} الْخَيْل
تُغِير عَلَى الْعَدُوّ وَقْت الصُّبْح بِإِغَارَةِ أَصْحَابهَا
003. (Dan demi yang menyerang
dengan tiba-tiba di waktu pagi) yaitu kuda yang menyerang musuh di waktu
pagi, karena pengendaranya melakukan penyerbuan di waktu tersebut.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Aadiyaat ayat 4
{فَأَثَرْنَ} هَيَّجْنَ {بِهِ}
بِمَكَانِ عَدْوهنَّ أَوْ بِذَلِكَ الْوَقْت {نَقْعًا} غُبَارًا بِشِدَّةِ
حَرَكَتهنَّ
004. (Maka ia menerbangkan)
atau mengepulkan (di waktu itu) di waktu tersebut, atau di tempat ia
berlari (debu) karena gerakannya yang sangat keras.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Aadiyaat ayat 5
{فَوَسَطْنَ بِهِ} بِالنَّقْعِ {جَمْعًا}
مِنْ الْعَدْو أَيْ صِرْنَ وَسَطه وَعُطِفَ الْفِعْل عَلَى الِاسْم لِأَنَّهُ فِي
تَأْوِيل الْفِعْل أَيْ وَاَللَّاتِي عَدَوْنَ فَأَوْرَيْن فأغرن
005. (Dan menyerbu dalam
kepulan debu ke tengah-tengah) artinya dengan membawa kepulan debu (kumpulan
musuh) yang diserangnya; maksudnya kuda-kuda tersebut berada di
tengah-tengah musuh dalam keadaan menyerang. Lafal Fawasathna yang kedudukannya
sebagai Fi'il di'athafkan kepada Isim, karena mengingat bahwa semua Isim yang
di'athafkan kepadanya mengandung makna Fi'il pula. Yakni demi yang berlari
kencang, lalu mencetuskan api, lalu menerbangkan debu.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Aadiyaat ayat 6
{إِنَّ الْإِنْسَان} الْكَافِر {لِرَبِّهِ
لَكَنُود} لَكَفُور يَجْحَد نعمته تعالى
006. (Sesungguhnya manusia itu)
yang dimaksud adalah manusia yang kafir (sangat ingkar kepada Rabbnya)
artinya ia mengingkari semua nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepadanya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Aadiyaat ayat 7
{وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ} أَيْ كَنُوده
{لَشَهِيد} يَشْهَد عَلَى نَفْسه بِصُنْعِهِ
007. (Dan sesungguhnya manusia
itu terhadap hal tersebut) terhadap keingkarannya (menyaksikan sendiri)
atau dia menyaksikan bahwa dirinya telah berbuat ingkar.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Aadiyaat ayat 8
{وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْر} أَيْ
الْمَال {لَشَدِيد} الْحُبّ لَهُ فَيَبْخَل بِهِ
008. (Dan
sesungguhnya karena cintanya kepada kebaikan) maksudnya cinta atas harta
benda (dia sangat bakhil) artinya lantaran sangat mencintai harta,
jadilah ia seorang yang amat bakhil atau kikir.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Aadiyaat ayat 9
{أَفَلَا يَعْلَم إِذَا بُعْثِرَ}
أُثِيرَ وَأُخْرِجَ {مَا فِي الْقُبُور} مِنْ الْمَوْتَى أَيْ بُعِثُوا
009. (Maka apakah dia tidak
mengetahui apabila dibangkitkan) dibangunkan dan dikeluarkan (apa yang
ada dalam kubur) yakni orang-orang mati yang dikubur di dalamnya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Aadiyaat ayat 10
{وَحُصِّلَ} بُيِّنَ وَأُفْرِزَ {مَا
فِي الصُّدُور} الْقُلُوب مِنْ الْكُفْر وَالْإِيمَان
010. (Dan dilahirkan)
atau ditampakkan dan dikeluarkan (apa yang ada dalam dada) maksudnya,
apa yang tersimpan di dalam kalbu berupa kekafiran dan keimanan.
---------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surat al Aadiyaat ayat 11
{إِنَّ رَبّهمْ بِهِمْ يَوْمئِذٍ لَخَبِير}
لَعَالَم فَيُجَازِيهِمْ عَلَى كُفْرهمْ أُعِيدَ الضَّمِير جَمْعًا نَظَرًا
لِمَعْنَى الْإِنْسَان وَهَذِهِ الْجُمْلَة دَلَّتْ عَلَى مَفْعُول يَعْلَم أَيْ
إِنَّا نُجَازِيه وَقْت مَا ذَكَرَ وَتَعَلَّقَ خَبِير بِيَوْمَئِذ وَهُوَ
تَعَالَى خَبِير دَائِمًا لِأَنَّهُ يوم المجازاة
011. (Sesungguhnya Rabb mereka
pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka) karena itu Dia akan
memberikan balasan kepada mereka atas kekafiran mereka. Di sini Dhamir diulangi
penyebutannya dalam bentuk jamak, hal ini tiada lain karena memandang segi
makna yang dikandung lafal Al-Insaan. Jumlah ayat ini menunjukkan pengertian
Maf'ul bagi lafal Ya'lamu; artinya sesungguhnya Kami akan memberikan balasan
kepadanya pada saat itu. Berta'alluqnya lafal Khabiirun kepada lafal Yaumaidzin
memberikan pengertian, bahwa hari itu adalah hari pembalasan, karena
sesungguhnya Allah selama-lamanya Maha Mengetahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar