Asbabun Nuzul Surat al-Qalam ayat 1-32 | KHQ. Shaleh dkk

سورة القلم
بسم الله الرحمن الرحيم
ن وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ (1) مَا أَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ (2) وَإِنَّ لَكَ لَأَجْرًا غَيْرَ مَمْنُونٍ (3) وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ (4) فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُونَ (5) بِأَيِّكُمُ الْمَفْتُونُ (6) إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (7) فَلَا تُطِعِ الْمُكَذِّبِينَ (8) وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ (9) وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ (10) هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ (11) مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ (12) عُتُلٍّ بَعْدَ ذَلِكَ زَنِيمٍ (13) أَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَبَنِينَ (14) إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ (15) سَنَسِمُهُ عَلَى الْخُرْطُومِ (16) إِنَّا بَلَوْنَاهُمْ كَمَا بَلَوْنَا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِينَ (17) وَلَا يَسْتَثْنُونَ (18) فَطَافَ عَلَيْهَا طَائِفٌ مِنْ رَبِّكَ وَهُمْ نَائِمُونَ (19) فَأَصْبَحَتْ كَالصَّرِيمِ (20) فَتَنَادَوْا مُصْبِحِينَ (21) أَنِ اغْدُوا عَلَى حَرْثِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَارِمِينَ (22) فَانْطَلَقُوا وَهُمْ يَتَخَافَتُونَ (23) أَنْ لَا يَدْخُلَنَّهَا الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ مِسْكِينٌ (24) وَغَدَوْا عَلَى حَرْدٍ قَادِرِينَ (25) فَلَمَّا رَأَوْهَا قَالُوا إِنَّا لَضَالُّونَ (26) بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ (27) قَالَ أَوْسَطُهُمْ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُونَ (28) قَالُوا سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ (29) فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَلَاوَمُونَ (30) قَالُوا يَاوَيْلَنَا إِنَّا كُنَّا طَاغِينَ (31) عَسَى رَبُّنَا أَنْ يُبْدِلَنَا خَيْرًا مِنْهَا إِنَّا إِلَى رَبِّنَا رَاغِبُونَ (32)
Terjemahan Surat al-Qalam
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
1.  Nun[*], demi kalam dan apa yang mereka tulis,
2.  Berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.
3.  Dan Sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.
4.  Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
5.  Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat,
6.  Siapa di antara kamu yang gila.
7.  Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dia-lah yang paling mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
8.  Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah).
9.  Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu).
10.  Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,
11.  Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,
12.  Yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa,
13.  Yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya,
14.  Karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak[**].
15.  Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kam, ia berkata: "(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala."
16.  Kelak akan kami beri tanda dia di belalai(nya)[***].
17.  Sesungguhnya kami Telah mencobai mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana kami Telah mencobai pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akanmemetik (hasil)nya di pagi hari,
18.  Dan mereka tidak menyisihkan (hak fakir miskin),
19.  Lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur,
20.  Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita[****].
21.  Lalu mereka panggil memanggil di pagi hari:
22.  "Pergilah diwaktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya".
23.  Maka pergilah mereka saling berbisik-bisik.
24.  "Pada hari Ini janganlah ada seorang miskinpun masuk ke dalam kebunmu".
25.  Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka (menolongnya).
26.  Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata: "Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan),
27.  Bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya)[*****]".
28.  Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka: "Bukankah Aku Telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)[******]?"
29.  Mereka mengucapkan: "Maha Suci Tuhan kami, Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim".
30.  Lalu sebahagian mereka menghadapi sebahagian yang lain seraya cela mencela.
31.  Mereka berkata: "Aduhai celakalah kita; Sesungguhnya kita Ini adalah orang-orang yang melampaui batas".
32.  Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu; Sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.

[*]  ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
[**]  orang yang mempunyai banyak anak dan harta lebih mudah dia mendapat pengikut. tapi jika dia mempunyai sifat-sifat seperti tersebut pada ayat 10-13, tidaklah dia dapat diikuti.
[***]  yang dimaksud dengan belalai di sini ialah hidung. dipakai kata belalai di sini sebagai penghinaan.
[****]  Maksudnya: Maka terbakarlah kebun itu dan tinggallah arang-arangnya yang hitam seperti malam.
[*****]  mereka mengatakan Ini setelah mereka yakin bahwa yng dilihat mereka adalah kebun mereka sendiri.
[******]  yang dimaksud bertasbih kepda Tuhan ialah mensyukuri nikmat-Nya dan tidak meniatkan sesuatu yang bertentangan denagn perintah Tuhan seperti; meniatkan tidak akan memberi fakir miskin.

--------------------
Asbabun Nuzul Surat al-Qalam ayat 2
2. Berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. (al-Qolam: 2)

Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij bahwa kaum kafir Quraisy menuduh Nabi Muhammad saw sebagai orang gila, bahkan sebagai setan. Maka turunlah ayat ini (al-Qolam: 2) sebagai bantahan atas ucapan mereka itu.

--------------------
Asbabun Nuzul Surat al-Qalam ayat 4
4. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (al-Qolam: 4)

Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim di dalam Kitab ad-Dalaa-il dan al-Wahidi, dengan sanad yang bersumber dari ‘Aisyah bahwa tidak ada seorangpun yang memiliki akhlak yang lebih mulia daripada akhlak Rasulullah saw. apabila seseorang memanggil beliau, baik sahabat, keluarga, ataupun penghuni rumahnya beliau selalu menjawab: “Labbaik (saya memenuhi panggilanmu)”. Ayat ini turun sebagai penegasan bahwa Rasulullah saw memiliki akhlak yang sangat terpuji.

--------------------
Asbabun Nuzul Surat al-Qalam ayat 10-13
10. Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, 11. Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, 12. Yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, 13. Yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, (al-Qolam: 10-13)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi. Diriwayatkan pula oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari al-Kalbi bahwa ayat ini (al-Qolam: 10) turun berkenaan dengan al-Akhnas bin Syariq (yang selalu menyebar-luaskan api permusuhan).
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Mujahid bahwa ayat ini (al-Qolam: 10) turun berkenaan dengan al-Aswad bin ‘Abdi Yaghuts (yang terkenal jahatnya).
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika turun ayat walaa tuthi’ kulla hallaafim mahiinin hammaazim masy-syaa-im binamiim. (Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah) (al-Qolam: 10-11), kaum Mukminin tidak mengetahu apa yang dimaksud dalam ayat tersebut. Maka turunlah ayat selanjutnya (al-Qolam: 13) sehingga merekapun tahu siapa yang dimaksud dalam ayat ini, karena orang tersebut mempunyai tanda seperti tanda pada binatang ternak.

--------------------
Asbabun Nuzul Surat al-Qalam ayat 17
17. Sesungguhnya kami Telah menguji mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana kami Telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akanmemetik (hasil)nya di pagi hari,
(al-Qolam: 17)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Juraij bahwa pada waktu Perang Badar, Abu Jahl berkata: “Tangkaplah mereka dan ikatlah dengan tambang (tali), tapi jangan dibunuh.” Maka turunlah ayat ini (al-Qolam ayat 17) yang melukiskan bahwa maksud Abu Jahl itu tidak akan tercapai, seperti halnya orang yang hendak memetik hasil kebunnya, tapi ternyata keesokan harinya seluruh isi kebun tersebut sudah musnah.
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar