Tafsir Surat al-Jin ayat 1-14 | Tafsir Jalalain


Tafsir Surat al-Jin ayat 1
{قُلْ} يَا مُحَمَّد لِلنَّاسِ {أُوحِيَ إلَيَّ} أَيْ أُخْبِرْت بِالْوَحْيِ مِنْ اللَّه تَعَالَى {أَنَّهُ} الضَّمِير لِلشَّأْنِ {اسْتَمَعَ} لِقِرَاءَتِي {نَفَر مِنْ الْجِنّ} جِنّ نَصِيبِينَ وَذَلِكَ فِي صَلَاة الصُّبْح بِبَطْنِ نَخْل مَوْضِع بَيْن مَكَّة وَالطَّائِف وَهُمْ الَّذِينَ ذُكِرُوا فِي قَوْله تَعَالَى {وَإِذْ صَرَفْنَا إلَيْك نَفَرًا مِنْ الْجِنّ} الْآيَة {فَقَالُوا} لِقَوْمِهِمْ لَمَّا رَجَعُوا إلَيْهِمْ {إنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا} يُتَعَجَّب مِنْهُ فِي فَصَاحَته وَغَزَارَة مَعَانِيه وَغَيْر ذَلِكَ
001. (Katakanlah) hai Muhammad! ("Telah diwahyukan kepadaku) maksudnya aku telah diberitahu oleh Allah melalui wahyu-Nya (bahwasanya) dhamir yang terdapat pada lafal annahu ini adalah dhamir sya'n (telah mendengarkan) bacaan Alquranku (sekumpulan jin.") yakni jin dari Nashibin; demikian itu terjadi sewaktu Nabi saw. sedang melakukan salat Subuh di lembah Nakhlah, yang terletak di tengah-tengah antara Mekah dan Thaif. Jin itulah yang disebutkan di dalam firman-Nya, "Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu." (Q.S. Al-Ahqaf 29) (lalu mereka berkata) kepada kaum mereka setelah mereka kembali kepada kaumnya: ("Sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan) artinya mereka takjub akan kefasihan bahasanya dan kepadatan makna-makna yang dikandungnya, serta hal-hal lainnya.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin ayat 2
{يَهْدِي إلَى الرُّشْد} الْإِيمَان وَالصَّوَاب {فَآمَنَّا بِهِ ولن نشرك} بعد اليوم {بربنا أحدا}
002. (Yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar) yaitu kepada keimanan dan kebenaran (lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan) sesudah hari ini (seorang pun dengan Rabb kami.)
--------------------
Tafsir Surat al-Jin ayat 3
{وَأَنَّهُ} الضَّمِير لِلشَّأْنِ فِيهِ وَفِي الْمَوْضِعَيْنِ بَعْده {تَعَالَى جَدّ رَبّنَا} تَنَزَّهَ جَلَاله وَعَظَمَته عَمَّا نسب إليه {ما اتخذ صاحبة} زوجة {ولا ولدا}
003. (Dan bahwasanya) dhamir yang terdapat pada ayat ini adalah dhamir sya'n, demikian pula pada dua tempat lain sesudahnya (Maha Tinggi Kebesaran Rabb kami) Maha Suci kebesaran dan keagungan-Nya dari apa-apa yang dinisbatkan kepada-Nya (Dia tidak beristri) tidak mempunyai istri (dan tidak pula beranak.)
--------------------
Tafsir Surat al-Jin ayat 4
{وأنه كان يقول سَفِيهنَا} جَاهِلنَا {عَلَى اللَّه شَطَطًا} غَلَوْا فِي الْكَذِب بِوَصْفِهِ بِالصَّاحِبَةِ وَالْوَلَد
004. (Dan bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan) maksudnya orang yang bodoh di antara kami (perkataan yang melampaui batas terhadap Allah) dusta yang berlebihan, yaitu dengan menyifati Allah punya istri dan anak.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin ayat 5
{وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ} مُخَفَّفَة أَيْ أَنَّهُ {لَنْ تَقُول الْإِنْس وَالْجِنّ عَلَى اللَّه كَذِبًا} بِوَصْفِهِ بذلك حتى تبينا كذبهم بذلك قال تعالى
005. (Dan sesungguhnya kami mengira, bahwa) huruf an di sini adalah bentuk takhfif dari anna, yakni annahu (manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah) yakni menyifati-Nya dengan hal-hal tersebut hingga kami dapat buktikan kedustaan mereka dalam hal itu. Allah berfirman:
--------------------
Tafsir Surat al-Jin ayat 6
{وَأَنَّهُ كَانَ رِجَال مِنْ الْإِنْس يَعُوذُونَ} يَسْتَعِيذُونَ {بِرِجَالٍ مِنْ الْجِنّ} حِين يَنْزِلُونَ فِي سَفَرهمْ بِمَخُوفٍ فَيَقُول كُلّ رَجُل أَعُوذ بِسَيِّدِ هَذَا الْمَكَان مِنْ شَرّ سُفَهَائِهِ {فَزَادُوهُمْ} بِعَوْذِهِمْ بِهِمْ {رَهَقًا} فَقَالُوا سُدْنَا الْجِنّ وَالْإِنْس
006. (Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan) memohon perlindungan (kepada beberapa laki-laki di antara jin) di dalam perjalanan mereka sewaktu mereka beristirahat di tempat yang menyeramkan, lalu masing-masing orang mengatakan, aku berlindung kepada penunggu tempat ini dari gangguan penunggu lainnya yang jahat (maka jin-jin itu menambah bagi mereka) dengan permintaan perlindungannya kepada jin-jin itu (dosa dan kesalahan) karena mereka mengatakan, bahwa kami telah dilindungi oleh jin anu dan orang anu.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin ayat 7
{وَأَنَّهُمْ} أَيْ الْجِنّ {ظَنُّوا كَمَا ظَنَنْتُمْ} يَا إنْس {أَنْ} مُخَفَّفَة مِنْ الثَّقِيلَة أَيْ أَنَّهُ {لَنْ يَبْعَث اللَّه أَحَدًا} بَعْد مَوْته
007. (Dan sesungguhnya mereka) yakni jin-jin itu (menyangka sebagaimana sangkaan kalian) hai manusia (bahwa) bentuk takhfif dari anna, asalnya annahu (Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang pun.") sesudah matinya.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin ayat 8
قَالَ الْجِنّ {وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاء} رُمْنَا اسْتِرَاق السَّمْع {فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا} مِنْ الْمَلَائِكَة {شَدِيدًا وَشُهُبًا} نُجُومًا مُحَرِّقَة وَذَلِكَ لَمَّا بَعَثَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
008. Jin mengatakan: ("Dan sesungguhnya kami telah mencoba menyentuh langit) maksudnya kami telah bermaksud untuk mencuri pendengaran di langit (maka kami menjumpainya penuh dengan penjaga) para malaikat (yang kuat dan panah-panah api) yakni bintang-bintang yang membakar; hal ini terjadi setelah Nabi saw. diutus menjadi rasul.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin ayat 9
{وَأَنَّا كُنَّا} أَيْ قَبْل مَبْعَثه {نَقْعُد مِنْهَا مَقَاعِد لِلسَّمْعِ} أَيْ نَسْتَمِع {فَمَنْ يَسْتَمِع الْآن يَجِد لَهُ شِهَابًا رَصَدًا} أُرْصِدَ لَهُ لِيُرْمَى به
009. (Dan sesungguhnya kami dahulu) sebelum Nabi saw. diutus (dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan) berita-beritanya dan untuk mencurinya. (Tetapi sekarang barang siapa yang mencoba mendengar-dengarkan, seperti itu, tentu akan menjumpai panah api yang mengintai) panah-panah api yang terdiri dari meteor-meteor itu telah mengintainya dalam keadaan siap untuk memburunya.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin ayat 10
{وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرّ أُرِيدَ} بَعْد اسْتِرَاق السَّمْع {بِمَنْ فِي الْأَرْض أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبّهمْ رَشَدًا} خَيْرًا
010. (Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki) sesudah terjaganya langit dari pencurian pendengaran (bagi orang yang di bumi ataukah Rabb mereka menghendaki kebaikan bagi mereka) lafal rasyadan artinya khairan, yaitu kebaikan.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin ayat 11
{وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ} بَعْد اسْتِمَاع الْقُرْآن {وَمِنَّا دُون ذَلِكَ} أَيْ قَوْم غَيْر صَالِحِينَ {كُنَّا طَرَائِق قِدَدًا} فِرَقًا مُخْتَلِفِينَ مُسْلِمِينَ وَكَافِرِينَ
011. (Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh) sesudah mendengarkan Alquran ini (dan di antara kami ada pula yang tidak demikian halnya) ada kaum yang tidak saleh. (Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda) terdiri dari golongan yang berbeda-beda; ada yang muslim dan ada pula yang kafir.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin ayat 12
{وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ} مُخَفَّفَة مِنْ الثَّقِيلَة أَيْ أَنَّهُ {لَنْ نُعْجِز اللَّه فِي الْأَرْض وَلَنْ نَعْجِزهُ هَرَبًا} لَا نُفَوِّتهُ كَائِنِينَ فِي الْأَرْض أَوْ هَارِبِينَ مِنْهَا فِي السَّمَاء
012. (Dan sesungguhnya kami yakin, bahwa) huruf an ini adalah bentuk takhfif dari anna, asalnya annahu (kami sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri, dari kekuasaan, Allah di muka bumi, dan sekali-kali tidak pula dapat melepaskan diri daripada-Nya dengan lari) maksudnya, kami tidak akan dapat menyelamatkan diri daripada-Nya, apakah kami berada di bumi atau kami lari dari bumi menuju ke langit.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin ayat 13
{وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدَى} الْقُرْآن {آمَنَّا بِهِ فَمَنْ يُؤْمِن بِرَبِّهِ فَلَا يَخَاف} بِتَقْدِيرِ هُوَ {بَخْسًا} نَقْصًا مِنْ حَسَنَاته {وَلَا رَهَقًا} ظُلْمًا بِالزِّيَادَةِ فِي سَيِّئَاته
013. (Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk) yakni Alquran (kami beriman kepadanya. Barang siapa beriman kepada Rabbnya, maka ia tidak usah takut) sesudah lafal yakhaafu diperkirakan adanya lafal huwa (akan kekurangan) pengurangan pahala kebaikannya (dan tidak pula takut akan dizalimi) diperlakukan secara zalim, yaitu dengan penambahan kesalahan dan dosanya.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin ayat 14
{وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ} الْجَائِرُونَ بِكُفْرِهِمْ {فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا} قَصَدُوا هِدَايَة
014. (Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada pula orang-orang yang menyimpang dari kebenaran) yakni melewati batas disebabkan kekafiran mereka. (Barang siapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan petunjuk) atau menuju ke jalan hidayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar