Tafsir Surat al-Jin
ayat 1
{قُلْ} يَا مُحَمَّد لِلنَّاسِ {أُوحِيَ
إلَيَّ} أَيْ أُخْبِرْت بِالْوَحْيِ مِنْ اللَّه تَعَالَى {أَنَّهُ}
الضَّمِير لِلشَّأْنِ {اسْتَمَعَ} لِقِرَاءَتِي {نَفَر مِنْ الْجِنّ}
جِنّ نَصِيبِينَ وَذَلِكَ فِي صَلَاة الصُّبْح بِبَطْنِ نَخْل مَوْضِع بَيْن
مَكَّة وَالطَّائِف وَهُمْ الَّذِينَ ذُكِرُوا فِي قَوْله تَعَالَى {وَإِذْ
صَرَفْنَا إلَيْك نَفَرًا مِنْ الْجِنّ} الْآيَة {فَقَالُوا} لِقَوْمِهِمْ
لَمَّا رَجَعُوا إلَيْهِمْ {إنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا} يُتَعَجَّب
مِنْهُ فِي فَصَاحَته وَغَزَارَة مَعَانِيه وَغَيْر ذَلِكَ
001. (Katakanlah) hai
Muhammad! ("Telah diwahyukan kepadaku) maksudnya aku telah
diberitahu oleh Allah melalui wahyu-Nya (bahwasanya) dhamir yang
terdapat pada lafal annahu ini adalah dhamir sya'n (telah mendengarkan)
bacaan Alquranku (sekumpulan jin.") yakni jin dari Nashibin;
demikian itu terjadi sewaktu Nabi saw. sedang melakukan salat Subuh di lembah
Nakhlah, yang terletak di tengah-tengah antara Mekah dan Thaif. Jin itulah yang
disebutkan di dalam firman-Nya, "Dan (ingatlah) ketika Kami
hadapkan serombongan jin kepadamu." (Q.S. Al-Ahqaf 29) (lalu mereka
berkata) kepada kaum mereka setelah mereka kembali kepada kaumnya: ("Sesungguhnya
kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan) artinya mereka takjub
akan kefasihan bahasanya dan kepadatan makna-makna yang dikandungnya, serta
hal-hal lainnya.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin
ayat 2
{يَهْدِي إلَى الرُّشْد} الْإِيمَان
وَالصَّوَاب {فَآمَنَّا بِهِ ولن نشرك} بعد اليوم {بربنا أحدا}
002. (Yang memberi petunjuk
kepada jalan yang benar) yaitu kepada keimanan dan kebenaran (lalu kami
beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan) sesudah
hari ini (seorang pun dengan Rabb kami.)
--------------------
Tafsir Surat al-Jin
ayat 3
{وَأَنَّهُ} الضَّمِير لِلشَّأْنِ
فِيهِ وَفِي الْمَوْضِعَيْنِ بَعْده {تَعَالَى جَدّ رَبّنَا} تَنَزَّهَ
جَلَاله وَعَظَمَته عَمَّا نسب إليه {ما اتخذ صاحبة} زوجة {ولا ولدا}
003. (Dan bahwasanya)
dhamir yang terdapat pada ayat ini adalah dhamir sya'n, demikian pula pada dua
tempat lain sesudahnya (Maha Tinggi Kebesaran Rabb kami) Maha Suci
kebesaran dan keagungan-Nya dari apa-apa yang dinisbatkan kepada-Nya (Dia
tidak beristri) tidak mempunyai istri (dan tidak pula beranak.)
--------------------
Tafsir Surat al-Jin
ayat 4
{وأنه كان يقول سَفِيهنَا} جَاهِلنَا
{عَلَى اللَّه شَطَطًا} غَلَوْا فِي الْكَذِب بِوَصْفِهِ بِالصَّاحِبَةِ
وَالْوَلَد
004. (Dan
bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan)
maksudnya orang yang bodoh di antara kami (perkataan yang melampaui batas
terhadap Allah) dusta yang berlebihan, yaitu dengan menyifati Allah punya
istri dan anak.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin
ayat 5
{وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ} مُخَفَّفَة
أَيْ أَنَّهُ {لَنْ تَقُول الْإِنْس وَالْجِنّ عَلَى اللَّه كَذِبًا}
بِوَصْفِهِ بذلك حتى تبينا كذبهم بذلك قال تعالى
005. (Dan sesungguhnya kami
mengira, bahwa) huruf an di sini adalah bentuk takhfif dari anna, yakni
annahu (manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang
dusta terhadap Allah) yakni menyifati-Nya dengan hal-hal tersebut hingga
kami dapat buktikan kedustaan mereka dalam hal itu. Allah berfirman:
--------------------
Tafsir Surat al-Jin
ayat 6
{وَأَنَّهُ كَانَ رِجَال مِنْ الْإِنْس
يَعُوذُونَ} يَسْتَعِيذُونَ {بِرِجَالٍ مِنْ الْجِنّ} حِين يَنْزِلُونَ
فِي سَفَرهمْ بِمَخُوفٍ فَيَقُول كُلّ رَجُل أَعُوذ بِسَيِّدِ هَذَا الْمَكَان
مِنْ شَرّ سُفَهَائِهِ {فَزَادُوهُمْ} بِعَوْذِهِمْ بِهِمْ {رَهَقًا}
فَقَالُوا سُدْنَا الْجِنّ وَالْإِنْس
006. (Dan bahwasanya ada
beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan) memohon
perlindungan (kepada beberapa laki-laki di antara jin) di dalam
perjalanan mereka sewaktu mereka beristirahat di tempat yang menyeramkan, lalu
masing-masing orang mengatakan, aku berlindung kepada penunggu tempat ini dari
gangguan penunggu lainnya yang jahat (maka jin-jin itu menambah bagi mereka)
dengan permintaan perlindungannya kepada jin-jin itu (dosa dan kesalahan)
karena mereka mengatakan, bahwa kami telah dilindungi oleh jin anu dan orang
anu.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin
ayat 7
{وَأَنَّهُمْ} أَيْ الْجِنّ {ظَنُّوا
كَمَا ظَنَنْتُمْ} يَا إنْس {أَنْ} مُخَفَّفَة مِنْ الثَّقِيلَة أَيْ
أَنَّهُ {لَنْ يَبْعَث اللَّه أَحَدًا} بَعْد مَوْته
007. (Dan sesungguhnya mereka)
yakni jin-jin itu (menyangka sebagaimana sangkaan kalian) hai manusia
(bahwa) bentuk takhfif dari anna, asalnya annahu (Allah sekali-kali tidak
akan membangkitkan seorang pun.") sesudah matinya.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin
ayat 8
قَالَ
الْجِنّ {وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاء} رُمْنَا اسْتِرَاق السَّمْع {فَوَجَدْنَاهَا
مُلِئَتْ حَرَسًا} مِنْ الْمَلَائِكَة {شَدِيدًا وَشُهُبًا} نُجُومًا
مُحَرِّقَة وَذَلِكَ لَمَّا بَعَثَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
008. Jin mengatakan: ("Dan
sesungguhnya kami telah mencoba menyentuh langit) maksudnya kami telah
bermaksud untuk mencuri pendengaran di langit (maka kami menjumpainya penuh
dengan penjaga) para malaikat (yang kuat dan panah-panah api) yakni
bintang-bintang yang membakar; hal ini terjadi setelah Nabi saw. diutus menjadi
rasul.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin
ayat 9
{وَأَنَّا كُنَّا} أَيْ قَبْل
مَبْعَثه {نَقْعُد مِنْهَا مَقَاعِد لِلسَّمْعِ} أَيْ نَسْتَمِع {فَمَنْ
يَسْتَمِع الْآن يَجِد لَهُ شِهَابًا رَصَدًا} أُرْصِدَ لَهُ لِيُرْمَى به
009. (Dan
sesungguhnya kami dahulu) sebelum Nabi saw. diutus (dapat menduduki
beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan) berita-beritanya
dan untuk mencurinya. (Tetapi sekarang barang siapa yang mencoba
mendengar-dengarkan, seperti itu, tentu akan menjumpai panah api yang mengintai)
panah-panah api yang terdiri dari meteor-meteor itu telah mengintainya dalam
keadaan siap untuk memburunya.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin
ayat 10
{وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرّ أُرِيدَ}
بَعْد اسْتِرَاق السَّمْع {بِمَنْ فِي الْأَرْض أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبّهمْ
رَشَدًا} خَيْرًا
010. (Dan sesungguhnya kami
tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki) sesudah terjaganya
langit dari pencurian pendengaran (bagi orang yang di bumi ataukah Rabb
mereka menghendaki kebaikan bagi mereka) lafal rasyadan artinya khairan,
yaitu kebaikan.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin
ayat 11
{وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ}
بَعْد اسْتِمَاع الْقُرْآن {وَمِنَّا دُون ذَلِكَ} أَيْ قَوْم غَيْر
صَالِحِينَ {كُنَّا طَرَائِق قِدَدًا} فِرَقًا مُخْتَلِفِينَ مُسْلِمِينَ
وَكَافِرِينَ
011. (Dan sesungguhnya di antara
kami ada orang-orang yang saleh) sesudah mendengarkan Alquran ini (dan
di antara kami ada pula yang tidak demikian halnya) ada kaum yang tidak
saleh. (Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda) terdiri dari
golongan yang berbeda-beda; ada yang muslim dan ada pula yang kafir.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin
ayat 12
{وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ} مُخَفَّفَة
مِنْ الثَّقِيلَة أَيْ أَنَّهُ {لَنْ نُعْجِز اللَّه فِي الْأَرْض وَلَنْ
نَعْجِزهُ هَرَبًا} لَا نُفَوِّتهُ كَائِنِينَ فِي الْأَرْض أَوْ هَارِبِينَ
مِنْهَا فِي السَّمَاء
012. (Dan sesungguhnya kami
yakin, bahwa) huruf an ini adalah bentuk takhfif dari anna, asalnya annahu
(kami sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri, dari kekuasaan, Allah di
muka bumi, dan sekali-kali tidak pula dapat melepaskan diri daripada-Nya dengan
lari) maksudnya, kami tidak akan dapat menyelamatkan diri daripada-Nya,
apakah kami berada di bumi atau kami lari dari bumi menuju ke langit.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin
ayat 13
{وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدَى}
الْقُرْآن {آمَنَّا بِهِ فَمَنْ يُؤْمِن بِرَبِّهِ فَلَا يَخَاف}
بِتَقْدِيرِ هُوَ {بَخْسًا} نَقْصًا مِنْ حَسَنَاته {وَلَا رَهَقًا}
ظُلْمًا بِالزِّيَادَةِ فِي سَيِّئَاته
013. (Dan sesungguhnya kami
tatkala mendengar petunjuk) yakni Alquran (kami beriman kepadanya.
Barang siapa beriman kepada Rabbnya, maka ia tidak usah takut) sesudah
lafal yakhaafu diperkirakan adanya lafal huwa (akan kekurangan) pengurangan
pahala kebaikannya (dan tidak pula takut akan dizalimi) diperlakukan
secara zalim, yaitu dengan penambahan kesalahan dan dosanya.
--------------------
Tafsir Surat al-Jin
ayat 14
{وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا
الْقَاسِطُونَ} الْجَائِرُونَ بِكُفْرِهِمْ {فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَئِكَ
تَحَرَّوْا رَشَدًا} قَصَدُوا هِدَايَة
014. (Dan sesungguhnya di
antara kami ada orang-orang yang taat dan ada pula orang-orang yang menyimpang
dari kebenaran) yakni melewati batas disebabkan kekafiran mereka. (Barang
siapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan petunjuk)
atau menuju ke jalan hidayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar