Tafsir Surat an-Nabaa ayat 1
{عَمّ} عَنْ أَيّ شَيْء {يَتَسَاءَلُونَ}
يَسْأَل بَعْض قريش بعضا
001. (Tentang apakah)
mengenai apakah (mereka saling bertanya-tanya?) yakni orang-orang
Quraisy sebagian di antara mereka bertanya-tanya kepada sebagian yang lainnya.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 2
{عَنْ النَّبَإِ الْعَظِيم} بَيَان
لِذَلِكَ الشَّيْء وَالِاسْتِفْهَام لِتَفْخِيمِهِ وَهُوَ مَا جَاءَ بِهِ
النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْقُرْآن الْمُشْتَمِل عَلَى
البعث وغيره
002. (Tentang berita yang
besar) ayat ini merupakan penjelasan bagi sesuatu yang dipertanyakan mereka
itu. Sedangkan Istifham atau kata tanya pada ayat yang pertama tadi mengandung
makna yang mengagungkannya. Hal yang dimaksud adalah Alquran yang disampaikan
oleh Nabi saw. yang di dalamnya terkandung berita mengenai adanya hari
berbangkit dan hal-hal lainnya.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 3
{الَّذِي هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ}
فَالْمُؤْمِنُونَ يُثْبِتُونَهُ وَالْكَافِرُونَ ينكرونه
003. (Yang mereka
perselisihkan tentang ini) orang-orang yang beriman mempercayainya,
sedangkan orang-orang kafir mengingkarinya.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 4
{كَلَّا} رَدْع {سَيَعْلَمُونَ}
مَا يَحِلّ بِهِمْ عَلَى إنكارهم له
004. (Sekali-kali tidak)
kata ini merupakan sanggahan yang ditujukan kepada orang-orang kafir tadi (kelak
mereka mengetahui) apa yang bakal menimpa mereka sebagai akibat daripada
keingkaran mereka kepada Alquran.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 5
{ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ}
تَأْكِيد وَجِيءَ فِيهِ بِثُمَّ لِلْإِيذَانِ بِأَنَّ الْوَعِيد الثَّانِي أَشَدّ
مِنْ الْأَوَّل ثُمَّ أَوْمَأَ تَعَالَى إِلَى الْقُدْرَة عَلَى الْبَعْث فقال
005. (Kemudian sekali-kali
tidak; kelak mereka mengetahui) ayat ini merupakan pengukuh dari ayat
sebelumnya; dan pada ayat ini dipakai kata Tsumma untuk memberikan pengertian,
bahwa ancaman yang kedua lebih keras dan lebih berat daripada ancaman yang
dikandung pada ayat sebelumnya. Selanjutnya Allah swt. memberikan isyarat yang
menunjukkan tentang kekuasaan-Nya untuk membangkitkan makhluk semuanya; untuk
itu Dia berfirman:
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 6
{أَلَمْ نَجْعَل الْأَرْض مِهَادًا}
فِرَاشًا كَالْمَهْدِ
006. (Bukankah Kami
telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan) yakni terhampar bagaikan
permadani.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 7
{وَالْجِبَال أَوْتَادًا} تَثْبُت
بِهَا الْأَرْض كَمَا تَثْبُت الْخِيَام بِالْأَوْتَادِ وَالِاسْتِفْهَام
لِلتَّقْرِيرِ
007. (Dan gunung-gunung
sebagai pasak) yang menstabilkan bumi, sebagaimana halnya kemah yang
berdiri dengan mantapnya berkat patok-patok yang menyangganya. Istifham atau
kata tanya di sini mengandung makna Taqrir atau menetapkan.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 8
{وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا}
ذُكُورًا وَإِنَاثًا
008. (Dan Kami jadikan kalian
berpasang-pasangan) yaitu terdiri dari jenis laki-laki dan perempuan.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 9
{وَجَعَلْنَا نَوْمكُمْ سُبَاتًا}
رَاحَة لِأَبْدَانِكُمْ
009. (Dan Kami
jadikan tidur kalian untuk istirahat) untuk istirahat bagi tubuh kalian.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 10
{وَجَعَلْنَا اللَّيْل لِبَاسًا}
سَاتِرًا بِسَوَادِهِ
010. (Dan Kami jadikan malam
sebagai pakaian) sebagai penutup karena kegelapannya.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 11
{وَجَعَلْنَا النَّهَار مَعَاشًا}
وَقْتًا لِلْمَعَايِشِ
011. (Dan Kami jadikan siang
untuk mencari penghidupan) yaitu waktu untuk mencari penghidupan.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 12
{وَبَنَيْنَا فَوْقكُمْ سَبْعًا}
سَبْع سَمَاوَات {شِدَادًا} جَمْع شَدِيدَة أَيْ قَوِيَّة مُحْكَمَة لَا
يُؤَثِّر فِيهَا مرور الزمان
012. (Dan Kami bina di atas
kalian tujuh lapis) maksudnya langit yang berlapis tujuh (yang kokoh)
lafal Syidaadan adalah bentuk jamak dari lafal Syadidatun, artinya sangat kuat
lagi sangat rapi yang tidak terpengaruh oleh berlalunya zaman.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 13
{وَجَعَلْنَا سِرَاجًا} مُنِيرًا {وَهَّاجًا}
وَقَّادًا يَعْنِي الشَّمْس
013. (Dan Kami jadikan pelita)
yang menerangi (yang amat terang) yang dimaksud adalah matahari.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 14
{وَأَنْزَلْنَا مِنْ الْمُعْصِرَات}
السَّحَابَات الَّتِي حَانَ لَهَا أَنْ تُمْطِر كَالْمُعْصِرِ الْجَارِيَة الَّتِي
دَنَتْ مِنْ الْحَيْض {مَاء ثَجَّاجًا} صَبَّابًا
014. (Dan Kami turunkan dari
awan yang tebal) yaitu awan yang banyak mengandung air dan sudah saatnya
menurunkan air yang dikandungnya, sebagaimana halnya seorang gadis yang sudah
masanya untuk berhaid (air yang tercurah) artinya bagaikan air yang
dicurahkan.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 15
{لِنُخْرِج بِهِ حَبًّا}
كَالْحِنْطَةِ {وَنَبَاتًا} كَالتِّينِ
015. (Supaya Kami tumbuhkan
dengan air itu biji-bijian) seperti biji gandum (dan tumbuh-tumbuhan)
seperti buah Tin.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 16
{وَجَنَّات} بَسَاتِين {أَلْفَافًا}
مُلْتَفَّة جَمْع لَفِيف كَشَرِيفِ وَأَشْرَاف
016. (Dan kebun-kebun)
atau taman-taman (yang lebat) tumbuh-tumbuhannya; lafal Alfaafan bentuk
jamak dari lafal Lafiifun, wazannya sama dengan lafal Syariifun yang bentuk
jamaknya adalah Asyraafun.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 17
{إِنَّ يَوْم الْفَصْل} بَيْن
الْخَلَائِق {كَانَ مِيقَاتًا} وَقْتًا لِلثَّوَابِ وَالْعِقَاب
017. (Sesungguhnya hari
keputusan) di antara semua makhluk (adalah suatu waktu yang ditetapkan)
waktu yang ditentukan untuk memberi pahala dan menimpakan siksaan.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 18
{يَوْم يُنْفَخ فِي الصُّور} الْقَرْن
بَدَل مِنْ يَوْم الْفَصْل أَوْ بَيَان لَهُ وَالنَّافِخ إِسْرَافِيل {فَتَأْتُونَ}
مِنْ قُبُوركُمْ إِلَى الْمَوْقِف {أَفْوَاجًا} جَمَاعَات مختلفة
018. (Yaitu hari ditiup
sangkakala) menjadi Badal dari lafal Yaumal Fashl; atau merupakan Bayan daripadanya;
yang meniupnya adalah malaikat Israfil (lalu kalian datang) dari kuburan
kalian menuju ke Mauqif atau tempat penantian (berkelompok-kelompok)
secara bergelombang yang masing-masing gelombang berbeda dari gelombang yang
lainnya.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 19
{وَفُتِحَتْ السَّمَاء}
بِالتَّشْدِيدِ وَالتَّخْفِيف شُقِّقَتْ لِنُزُولِ الْمَلَائِكَة {فَكَانَتْ
أَبْوَابًا} ذَات أَبْوَاب
019. (Dan dibukalah langit)
dapat dibaca Futtihat dan Futihat, artinya langit terbelah karena para malaikat
turun (maka terdapatlah beberapa pintu) yakni langit itu membentuk
beberapa pintu.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 20
{وَسُيِّرَتْ الْجِبَال} ذُهِبَ بِهَا
عَنْ أَمَاكِنهَا {فَكَانَتْ سَرَابًا} هَبَاء أَيْ مِثْله فِي خِفَّة
سَيْرهَا
020. (Dan dijalankanlah
gunung-gunung) maksudnya, lenyap dari tempat-tempatnya (maka menjadi
fatamorganalah ia) menjadi debu yang beterbangan, atau dengan kata lain
gunung-gunung itu menjadi sangat ringan jalannya bagaikan debu yang
diterbangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar