Tafsir Surat an-Nabaa ayat 21
{إِنَّ جَهَنَّم كَانَتْ مِرْصَادًا}
رَاصِدَة أَوْ مُرْصَدَة
021. (Sesungguhnya neraka
Jahanam itu padanya ada tempat pengintaian) artinya, selalu mengintai atau
ada tempat pengintaian.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 22
{لِلطَّاغِينَ} الْكَافِرِينَ فَلَا
يَتَجَاوَزُونَهَا {مَآبًا} مَرْجِعًا لَهُمْ فيدخلونها
022. (Bagi orang-orang yang
melampaui batas) karena itu mereka tidak akan dapat menyelamatkan diri
daripadanya (sebagai tempat kembali) bagi mereka, karena mereka akan
dimasukkan ke dalamnya.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 23
{لَابِثِينَ} حَال مُقَدَّرَة أَيْ
مُقَدَّرًا لُبْثهمْ {فِيهَا أَحْقَابًا} دُهُورًا لَا نِهَايَة لَهَا
جَمْع حُقْب بضم أوله
023. (Mereka tinggal)
lafal Laabitsiina adalah Haal bagi lafal yang tidak disebutkan, yakni telah
dipastikan penempatan mereka (di dalamnya berabad-abad) yakni untuk
selama-lamanya tanpa ada batasnya; lafal Ahqaaban bentuk jamak dari lafal
Huqban.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 24
{لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا}
نَوْمًا فَإِنَّهُمْ لَا يَذُوقُونَهُ {وَلَا شَرَابًا} مَا يُشْرَب
تَلَذُّذًا
024. (Mereka tidak merasakan
kesejukan di dalamnya) mereka tidak pernah merasakan tidur di dalamnya (dan
tidak pula mendapat minuman) minuman yang lezat.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 25
{إِلَّا} لَكِنْ {حَمِيمًا}
مَاء حَارًّا غَايَة الْحَرَارَة {وغساقا} بالتخفيف والتشديد ما يسيل عن
صَدِيد أَهْل النَّار فَإِنَّهُمْ يَذُوقُونَهُ جُوزُوا بِذَلِكَ
025. (Kecuali) atau selain
(air yang mendidih) yaitu air yang panasnya tak terperikan (dan nanah)
dapat dibaca Ghasaaqan dan Ghassaaqan artinya nanah yang keluar dari tubuh
penghuni-penghuni neraka; mereka diperbolehkan untuk meminumnya.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 26
{جَزَاء وِفَاقًا} مُوَافِقًا
لِعَمَلِهِمْ فَلَا ذَنْب أَعْظَم مِنْ الْكُفْر وَلَا عَذَاب أَعْظَم مِنْ
النَّار
026. (Sebagai pembalasan yang
setimpal) atau sesuai dengan amal perbuatan mereka, karena tiada suatu dosa
pun yang lebih besar daripada kekafiran, dan tiada azab yang lebih besar
daripada azab neraka.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 27
{إِنَّهُمْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ}
يَخَافُونَ {حِسَابًا} لِإِنْكَارِهِمْ البعث
027. (Sesungguhnya mereka
tidak mengharapkan) artinya, mereka tidak takut (kepada hisab)
karena mereka ingkar kepada adanya hari berbangkit.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 28
{وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا} الْقُرْآن
{كِذَّابًا} تَكْذِيبًا
028. (Dan mereka mendustakan
ayat-ayat Kami) mendustakan Alquran (dengan sesungguh-sungguhnya)
maksudnya, dengan kedustaan yang sesungguhnya.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 29
{وَكُلّ شَيْء} مِنْ الْأَعْمَال {أَحْصَيْنَاهُ}
ضَبَطْنَاهُ {كِتَابًا} كَتْبًا فِي اللَّوْح الْمَحْفُوظ لِنُجَازِيَ
عَلَيْهِ وَمِنْ ذَلِكَ تَكْذِيبهمْ بِالْقُرْآنِ
029. (Dan segala sesuatu) dari
amal-amal perbuatan (telah Kami hitung) telah Kami catat (dalam suatu
kitab) yaitu dalam catatan-catatan di Lohmahfuz supaya Kami memberikan
balasan kepadanya, antara lain karena kedustaan mereka terhadap Alquran.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 30
{فَذُوقُوا} أَيْ فَيُقَال لَهُمْ فِي
الْآخِرَة عِنْد وُقُوع الْعَذَاب ذُوقُوا جَزَاءَكُمْ {فَلَنْ نَزِيدكُمْ
إِلَّا عَذَابًا} فَوْق عَذَابكُمْ
030. (Karena itu rasakanlah)
artinya, lalu dikatakan kepada mereka sewaktu azab menimpa mereka,
"Rasakanlah pembalasan kalian ini." (Dan Kami sekali-kali tidak
akan menambah kepada kalian selain daripada azab) di samping azab yang
kalian rasakan sekarang.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 31
{إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا}
مَكَان فَوْز فِي الْجَنَّة
031. (Sesungguhnya orang-orang
yang bertakwa mendapat kemenangan) maksudnya, mendapat tempat kemenangan di
surga.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 32
{حَدَائِق} بَسَاتِين بَدَل مِنْ
مَفَازًا أَوْ بَيَان لَهُ {وَأَعْنَابًا} عَطْف عَلَى مَفَازًا
032. (Yaitu kebun-kebun)
lafal ayat ini menjadi Badal dari lafal Mafaazan, atau sebagai penjelasan
daripadanya (dan buah anggur) di'athafkan kepada lafal Mafaazan.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 33
{وَكَوَاعِب} جَوَارِي تَكَعَّبَتْ
ثُدِيّهنَّ جَمْع كَاعِب {أَتْرَابًا} عَلَى سِنّ وَاحِد جَمْع تِرْب
بِكَسْرِ التَّاء وسكون الراء
033. (Dan gadis-gadis remaja)
yaitu gadis-gadis yang buah dadanya sedang ranum-ranumnya. Lafal Kawaa'ib
bentuk jamak dari lafal Kaa'ib (yang sebaya) umurnya, lafal Atraaban
bentuk jamak dari lafal Tirbun.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 34
{وَكَأْسًا دِهَاقًا} خَمْرًا
مَالِئَة مَحَالّهَا وَفِي سُورَة الْقِتَال وَأَنْهَار مِنْ خَمْر
034. (Dan gelas-gelas yang
penuh) berisi khamar; dan di dalam surah Muhammad disebutkan pada salah
satu ayat-Nya, "...sungai-sungai dari khamar (arak)." (Q.S.
Muhammad, 15)
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 35
{لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا} أَيْ
الْجَنَّة عِنْد شُرْب الْخَمْر وَغَيْرهَا مِنْ الْأَحْوَال {لَغْوًا}
بَاطِلًا مِنْ الْقَوْل {وَلَا كِذَّابًا} بِالتَّخْفِيفِ أَيْ كَذِبًا
وَبِالتَّشْدِيدِ أَيْ تَكْذِيبًا مِنْ وَاحِد لِغَيْرِهِ بِخِلَافِ مَا يَقَع فِي
الدُّنْيَا عِنْد شُرْب الْخَمْر
035. (Di dalamnya mereka tidak
mendengar) yakni di dalam surga itu sewaktu mereka sedang meminum khamar
dan merasakan kelezatan-kelezatan lainnya (perkataan yang sia-sia)
perkataan yang batil (dan tidak pula dusta) jika dibaca Kidzaaban
artinya dusta, jika dibaca Kidzdzaaban artinya kedustaan yang dilakukan oleh
seseorang kepada yang lainnya, keadaannya berbeda dengan apa yang terjadi di
dunia sewaktu khamar diminum.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 36
{جَزَاء مِنْ رَبّك} أَيْ جَزَاهُمْ
اللَّه بِذَلِكَ جَزَاء {عَطَاء} بَدَل مِنْ جَزَاء {حِسَابًا} أَيْ
كَثِيرًا مِنْ قَوْلهمْ أَعْطَانِي فَأَحْسَبنِي أَيْ أَكْثَر عَلَيَّ حَتَّى
قُلْت حَسْبِي
036. (Sebagai
balasan dari Rabbmu) dari Allah swt. memberikan hal tersebut kepada
penghuni-penghuni surga sebagai pembalasan dari-Nya (dan pemberian)
menjadi Badal daripada lafal Jazaa-an (yang cukup banyak) sebagai
pembalasan yang banyak; pengertian ini diambil dari perkataan orang-orang Arab:
A'thaanii Fa'ahsabanii, arti-Nya, "Dia memberiku dengan pemberian yang
cukup banyak." Atau dengan kata lain bahwa memberikan pemberian yang
banyak kepadaku sehingga aku mengatakan, "Cukuplah!"
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 37
{رَبّ السَّمَاوَات وَالْأَرْض}
بِالْجَرِّ وَالرَّفْع {وَمَا بَيْنهمَا الرَّحْمَن} كَذَلِكَ وَبِرَفْعِهِ
مَعَ جَرّ رَبّ {لَا يَمْلِكُونَ} أَيْ الْخَلْق {مِنْهُ} تَعَالَى
{خِطَابًا} أَيْ لَا يَقْدِر أَحَد أَنْ يُخَاطِبهُ خَوْفًا مِنْهُ
037. (Rabb langit dan bumi)
dapat dibaca Rabbis Samaawaati Wal Ardhi dan Rabus Samaawaati Wal Ardhi (dan
apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah) demikian pula lafal
Ar-Rahmaan dapat dibaca Ar-Rahmaanu dan Ar-Rahmaani disesuaikan dengan lafal
Rabbun tadi. (Mereka tiada memiliki) yakni makhluk semuanya (di
hadapan-Nya) di hadapan Allah swt. (sepatah kata pun) yaitu tiada
seseorang pun yang dapat berbicara kepada-Nya karena takut kepada-Nya.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 38
{يَوْم} ظَرْف ل لَا يَمْلِكُونَ {يَقُوم
الرُّوح} جِبْرِيل أَوْ جُنْد اللَّه {وَالْمَلَائِكَة صَفًّا} حَال
أَيْ مُصْطَفِّينَ {لَا يَتَكَلَّمُونَ} أَيْ الْخَلْق {إِلَّا مَنْ
أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَن} فِي الْكَلَام {وَقَالَ} قَوْلًا {صَوَابًا}
مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمَلَائِكَة كَأَنْ يَشْفَعُوا لمن ارتضى
038. (Pada hari itu) lafal
Yauma merupakan Zharaf bagi lafal Laa Yamlikuuna (ketika ruh berdiri)
yakni malaikat Jibril atau bala tentara Allah swt. (dan para malaikat dengan
bershaf-shaf) lafal Shaffan menjadi Haal artinya dalam keadaan berbaris
bershaf-shaf (mereka tidak berkata-kata) yakni makhluk semuanya (kecuali
siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah) untuk
berbicara (dan ia mengucapkan) perkataan (yang benar) mereka
terdiri dari orang-orang yang beriman dan para Malaikat, seumpamanya mereka
memberikan syafaat kepada orang-orang yang diridai oleh-Nya untuk mendapatkan
syafaat.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 39
{ذَلِكَ الْيَوْم الْحَقّ} الثَّابِت
وُقُوعه وَهُوَ يَوْم الْقِيَامَة {فَمَنْ شَاءَ اِتَّخَذَ إِلَى رَبّه مَآبًا}
مَرْجِعًا أَيْ رَجَعَ إِلَى اللَّه بِطَاعَتِهِ لِيَسْلَم مِنْ الْعَذَاب فِيهِ
039. (Itulah hari yang pasti
terjadi) hari yang pasti kejadiannya, yaitu hari kiamat. (Maka barang
siapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Rabbnya)
yakni, kembali kepada Allah dengan mengerjakan ketaatan kepada-Nya, supaya ia
selamat dari azab-Nya pada hari kiamat itu.
--------------------
Tafsir Surat an-Nabaa ayat 40
{إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ} يَا كُفَّار
مَكَّة {عَذَابًا قَرِيبًا} عَذَاب يَوْم الْقِيَامَة الْآتِي وَكُلّ آتٍ
قَرِيب {يَوْم} ظَرْف لَعِذَابًا بِصِفَتِهِ {يَنْظُر الْمَرْء}
كُلّ اِمْرِئٍ {مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ} مِنْ خَيْر وَشَرّ {وَيَقُول
الْكَافِر يَا} حَرْف تَنْبِيه {لَيْتَنِي كُنْت تُرَابًا}
يَعْنِي فَلَا أُعَذَّب يَقُول ذَلِكَ عِنْدَمَا يَقُول اللَّه تَعَالَى
لِلْبَهَائِمِ بَعْد الِاقْتِصَاص مِنْ بعضها لبعض كوني ترابا
040. (Sesungguhnya Kami telah
memperingatkan kepada kalian) hai orang-orang kafir Mekah (siksa yang
dekat) yakni siksa pada hari kiamat yang akan datang nanti; dan setiap
sesuatu yang akan datang itu berarti masa terjadinya sudah dekat (pada hari)
menjadi Zharaf dari lafal 'Adzaaban berikut sifatnya yakni berikut lafal
Qariiban (manusia melihat) setiap manusia melihat (apa yang telah
diperbuat oleh kedua tangannya) yakni perbuatan baik dan perbuatan buruk
yang telah dikerjakannya semasa di dunia (dan orang kafir berkata,
"Alangkah baiknya) huruf Ya di sini bermakna Tanbih (sekiranya aku
dahulu adalah tanah") maka aku tidak akan disiksa. Ia mengatakan
demikian sewaktu Allah berfirman kepada binatang-binatang semuanya sesudah Dia
melakukan hukum kisas sebagian dari mereka terhadap sebagian yang lain:
"Jadilah kamu sekalian tanah!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar