سورة الفتح 2 و5
لِيَغْفِرَ
لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ
عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا (2)
لِيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَيُكَفِّرَ
عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَكَانَ ذَلِكَ عِنْدَ اللَّهِ فَوْزًا عَظِيمًا (5)
Terjemahan Surat al Fath ayat 2 dan 5
2. Supaya Allah
memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang Telah lalu dan yang akan datang
serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang
lurus.
5. Supaya dia memasukkan
orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya dia menutupi
kesalahan-kesalahan mereka. dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang
besar di sisi Allah
--------------------
Asbabun Nuzul Surat al Fath ayat 2 dan 5
Diriwayatkan oleh asy-Syaikhaan
(al-Bukhari dan Muslim), at-Tirmidzi, dan al-Hakim, yang bersumber dari Anas
bahwa ketika Rasulullah saw. pulang dari Hudaibiyyah, bersabdalah beliau kepada
para shahabat: “Telah turun kepadaku ayat yang lebih aku cintai daripada segala
apa yang ada di muka bumi ini.” Kemudia Rasulullah membacakan ayat tersebut
(al-Fath: 2) kepada mereka, mereka berkata: “Betapa untung dan bahagianya tuan,
ya Rasulullah. Allah telah menerangkan nasib tuan di kemudian hari. Namun
bagaimana nasib kami ?” Maka turunlah ayat selanjutnya (al-Fath: 5) yang
menjelaskan nasib mereka di akhirat.
--------------------
سورة الفتح 18
لَقَدْ
رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ
فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ
فَتْحًا قَرِيبًا (18)
Terjemahan Surat al Fath ayat 18
18. Sesungguhnya Allah Telah
ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di
bawah pohon*, Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu
menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan
kemenangan yang dekat (waktunya)**.
* pada bulan Zulkaidah tahun
keenam Hijriyyah nabi Muhammad s.a.w. beserta pengikut-pengikutnya hendak
mengunjungi Mekkah untuk melakukan ‘umrah dan melihat keluarga-keluarga mereka
yang Telah lama ditinggalkan. Sesampai di Hudaibiyah beliau berhenti dan
mengutus Utsman bin Affan lebih dahulu ke Mekah untuk menyampaikan maksud
kedatangan beliau dan kamu muslimin. mereka menanti-nanti kembalinya Utsman,
tetapi tidak juga datang Karena Utsman ditahan oleh kaum musyrikin Kemudian
tersiar lagi kabar bahwa Utsman Telah dibunuh. Karena itu nabi menganjurkan
agar kamu muslimin melakukan bai’ah (janji setia) kepada beliau. merekapun
mengadakan janji setia kepada nabi dan mereka akan memerangi kamu Quraisy
bersama nabi sampai kemenangan tercapai. perjanjian setia Ini Telah diridhai
Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini, Karena itu disebut Bai’atur
Ridwan. Bai’atur Ridwan Ini menggetarkan kaum musyrikin, sehingga mereka
melepaskan Utsman dan mengirim utusan untuk mengadakan perjanjian damai dengan
kaum muslimin. perjanjian Ini terkenal dengan Shulhul Hudaibiyah.
** yang dimaksud dengan kemenangan yang dekat ialah kemenangan kaum muslimin pada perang Khaibar.
** yang dimaksud dengan kemenangan yang dekat ialah kemenangan kaum muslimin pada perang Khaibar.
--------------------
Asbabun Nuzul Surat al Fath ayat 18
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim
yang bersumber dari Salamah bin al-Akwa’. Bahwa ketika para shahabat sedang
beristirahat di siang hari, seorang utusan Rasulullah saw berseru: “Hai kaum
Muslimin. Ayo berbaiat (berjanji setia). Mari berbaiat!” Serentak kaum Muslimin
menghadap Rasulullah saw. di saat beliau sedang berteduh di bawah pohon
samurah. Mereka pun berbaiat kepada Rasulullah saw. Ayat ini (al-Fath:18) turun
melukiskan peristiwa tersebut serta menjanjikan ketabahan dan kemenangan bagi
mereka.
Pada waktu itu tersiar
desas-desus bahwa ‘Utsman bin ‘Affan (utusan Rasulullah ke Mekah) dibunuh oleh
kaum kafir Quraisy. Timbullah solidaritas di kalangan kaum Mukminin. Mereka
bertekad menggempur kaum kafir Quraisy. Merekapun berbaiat kepada Rasulullah
saw. Ayat ini (al-Fath: 18) turun melukiskan peristiwa tersebut serta
menjanjikan ketabahan dan kemenangan bagi mereka.
--------------------
سورة الفتح 24
وَهُوَ
الَّذِي كَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ عَنْهُمْ بِبَطْنِ مَكَّةَ
مِنْ بَعْدِ أَنْ أَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ
بَصِيرًا (24)
Terjemahan Surat al Fath ayat 24
24. Dan Dia-lah yang menahan
tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari
(membinasakan) mereka di tengah kota Mekah sesudah Allah memenangkan kamu atas
mereka, dan adalah Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
--------------------
Asbabun Nuzul Surat al Fath ayat 24
Diriwayatkan oleh Muslim,
Tirmidzi, dan an-Nasa-i, yang bersumber dari Anas. Diriwayatkan pula oleh
Muslim yang bersumber dari salamah bin al-Akwa’. Diriwayatkan pula oleh Ahmad
dan an-Nasa-i, yang bersumber dari ‘Abdullah bin Mughaffal al-Muzani. Dan
diriwayatkan pula oleh Ibnu Ishaq yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika terjadi
peristiwa Hudaibiyyah, ada delapan puluh pasukan musuh yang bersenjata lengkap
bermaksud menyergap Rasulullah saw. dari Gunung Tan’im. Akan tetapi mereka
tersergap dan tertawan, lalu dilepaskan kembali atas perintah Rasulullah saw.
Ayat ini (al-Fath: 24) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang
melukiskan kemenangan kaum Muslimin dengan tidak menumpahkan darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar