Asbabun Nuzul Surat al-Falaq dan an-Nas | KHQ. Shaleh dkk



سورة الفلق
بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1)
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2)
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3)
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4)
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)
Terjemahan Surat al-Falaq
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
1.  Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
2.  Dari kejahatan makhluk-Nya,
3.  Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita,
4.  Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
5.  Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."
---------------------------------------------------------------------------------------
سورة الناس
بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1)
مَلِكِ النَّاسِ (2)
إِلَهِ النَّاسِ (3)
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4)
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5)
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
Terjemahan Surat an-Nas
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
1.  Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2.  Raja manusia.
3.  Sembahan manusia.
4.  Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5.  Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.
6.  Dari (golongan) jin dan manusia.
---------------------------------------------------------------------------------------
Asbabun Nuzul Surat al-Falaq dan an-Nas
                                                                                                                                        
Diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam kitab Dalaa-ilun Nubuwwah, dari al-Kalbi, dari Abu Shalih, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas, bahwa Rasulullah SAW pernah mengalami sakit parah. Maka datanglah kepada beliau dua malaikat, yang satu duduk sebelah kepala beliau dan satu lagi duduk sebelah kaki beliau. Berkatalah malaikat yang duduk di sebelah kaki beliau kepada malaikat yang duduk di sebelah kepala beliau: “Apa yang engkau lihat ?” Ia menjawab, “Beliau terkena guna-guna.” Ia bertanya lagi, “Apa guna-guna itu ?” Ia menjawab, “Guna-guna itu sihir.” Ia bertanya lagi, “Siapa yang membuat sihirnya ?” Ia menjawab, “Labid bin al-Asham al-Yahudi, yang sihirnya merupakan gulungan yang disimpan di dalam sumur keluarga si fulan di bawah sebuah batu besar. Datanglah ke sumur itu, timbalah airnya dan angkatlah batunya, kemudian amblillah gulungannya dan bakarlah.”

Pada pagi harinya Rasulullah SAW mengutus ‘Ammar bin Yasir dan kawan-kawannya. Setibanya di sumur itu, tampaklah airnya merah seperti air pacar. Air itu ditimbanya, diangkat batunya, serta dikeluarkan gulungannya serta gulungannya dibakar. Ternyata di dalam gulungan itu ada tali yang terdiri atas sebelas simpul. Kedua surat ini (al-Falaq dan an-Naas) diturunkan berkenaan dengan hal tersebut. Setia kali Rasulullah mengucapkan satu ayat, terbukalah simpulnya.

Dalam kitab Shahihul Bukhari terdapat syaaHid (penguat) yang ceritanya seperti itu, tapi tidak menyebutkan sebab turunnya kedua surat itu. Namun dalam riwayat lain ada syaHid (penguat) yang ceritanya seperti itu juga dan menyebutkan sebab turunnya kedua surat itu.

Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim di dalam Kitab ad-Dalaa-il, dari Ja’far ar-Razi, dari Ar-Rabi’bin Anas, yang bersumber dari Anas bin Malik bahwa kaum Yahudi membuatkan makanan untuk Rasulullah saw. Setelah memakan makanan itu, tiba-tiba Rasulullah sakit keras, sehingga sahabat-sahabatnya mengira bahwa penyakit itu timbale akibat perbuatan Yahudi itu. Maka turunlah Jibril membawa dua surat ini. Seketika itu juga Rasulullah keluar menemui shahabat-shahabatnya dalam keadaan sehat wal-afiat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar