سورة
الكوثر
بسم
الله الرحمن الرحيم
إِنَّا
أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1)
فَصَلِّ
لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2)
إِنَّ
شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3)
Terjemahan Surat al-Kaustar
ayat 1-3
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
1. Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu
nikmat yang banyak.
2. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan
berkorbanlah[*].
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang terputus[**].
[*] yang dimaksud berkorban di sini ialah
menyembelih hewan qurban dan mensyukuri nikmat Allah.
[**] maksudnya terputus di sini ialah terputus dari
rahmat Allah.
---------------------------------------------------------------------------------------
Asbabun Nuzul Surat al- Kaustar ayat 1-3
Diriwayatkan
oleh al-Bazzar dll, dengan sanad yang sahih, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas
bahwa ketika Ka’b bin al-Asyraf (tokoh yahudi) datang ke Mekah, kaum Quraisy
berkata kepadanya; “Tuan adalah pemimpin orang Madinah. Bagaimana pendapat tuan
tentang si pura-pura sabar yang diasingkan oleh kaumnya, yang menganggap
dirinya lebih mulia dari kami, padahal kami adalah penyambut orang-orang yang
melaksanakan haji, pemberi minumnya, serta penjaga Ka’bah ?” Ka’b berkata:
“Kalian lebih mulia daripada dia.” Maka turunlah ayat ini (al-Kautsar ayat 3)
yang membantah ucapan mereka.
Diriwayatkan
oleh Ibn Abi Syaibah di dalam KItab al-Mushannaf dari Ibnul Mundzir, yang
bersumber dari ‘Ikrimah bahwa ketika Nabi Muhammad saw diberi wahyu, kaum
Quraisy berkata: “Terputuslah hubungan Muhammad dengan kita.” Maka turunlah
ayat ini (al-Kautsar ayat 3) sebagai bantahan terhadap ucapan mereka.
Diriwayatkan
oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-suddi. Juga diriwayatkan oleh
al-Baihaqi di dalam Kitab ad-dalaa-il, yang bersumber dari Muhammad bin ‘Ali,
dan disebutkan bahwa yang meninggal itu ialah Qasim. Bahwa kaum Quraisy
menganggap kematian anak laki-laki itu berarti putus keturunan. Ketika putra
Rasulullah saw meninggal, al-‘Ashi bin Wa-il mengatakan bahwa keturunan
Muhammad saw telah terputus. Maka surat al-Kautsar ayat 3 ini turun sebagai
bantahan terhadap ucapan mereka.
Diriwayatkan
oleh al-Baihaqi yang bersumber dari Mujahid bahwa ayat 3 ini turun berkenaan
dengan al-‘Ashi bin Wa-il yang berkata, “Aku membenci Muhammad.” Maka ayat ini
turun sebagai penegasan bahwa orang yang membenci Rasulullah akan
terputus segala kebaikannya.
Diriwayatkan
oleh Aththabarani dengan sanad yang dhaif, yang bersumber dari Ayyub bahwa
ketika Ibrahim, putra Rasulullah saw wafat, orang-orang musyrik berkata satu
sama lain: “Orang murtad itu (Muhammad) telah terputus keturunannya tadi
malam.” Allah menurunkan surat al-Kautsar ayat 1-3 ini yang membantah ucapan mereka.
Diriwayatkan
oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Sa’id bin Jubair bahwa ayat ini (ayat 2)
turun pada peristiwa Hudaibiyah, ketika Jibril datang kepada rasulullah
memerintahkan kurban dan shalat. Rasulullah segera berdiri seraya menyampaikan
khotbah Idul Fitri-mungkin juga khotbah idul Adha (rawi ragu, apakah peristiwa
di dalam hadits itu terjadi pada bulan Ramadhan atau pada bulan Zulkaidah)
kemudian sholat dua rakaat. Sesudah itu beliau menuju ke tempat kurban, lalu
memotong hewan kurban.
Menurut as-Suyuthi,
riwayat ini sangat gharib. Matan hadits ini meragukan, karena menyebutkan
sholat id didahului khotbah.
Diriwayatkan
oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Syamr bin ‘Athiyyah bahwa ‘Uqbah bin Abi
Mu’aith berkata: “Tidak ada seorang pun anak laki-laki Nabi Muhammad saw yang
hidup hingga keturunannya terputus.” Ayat ke 3 ini turun sebagai bantahan
terhadap ucapan itu.
Diriwayatkan
oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij bahwa ketika Ibrahim putra
Rasulullah saw wafat, kaum Quraisy berkata, “Serkarang Muhammad menjadi abtar
(terputus keturunannya).” Hal ini menyebabkan Nabi Muhammad saw bersedih hati.
Maka turunlah ayat ini (al-Kautsar 1-3) sebagai penghibur baginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar