تَفْسِيرُ
سُورَتَيِ الْمُعَوِّذَتَيْنِ
Pendahuluan Tafsir Surat Mu’awwidzatain)
وَهُمَا
مُدْنِيَّتَانِ.
Dan keduanya
adalah ayat Madaniyah (turun di Madinah).
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا
عَفَّانُ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، أَخْبَرَنَا عَاصِمِ بْنِ بَهْدَلة،
عَنْ زِرِّ بنُ حُبَيش قَالَ: قُلْتُ لِأُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ: إِنَّ ابْنَ
مَسْعُودٍ [كَانَ] لَا يَكْتُبُ الْمُعَوِّذَتَيْنِ فِي مُصْحَفِهِ؟ فَقَالَ:
أَشْهَدُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَنِي
أَنَّ جِبْرِيلَ، عَلَيْهِ السَّلَامُ، قَالَ لَهُ: " قُلْ أَعُوذُ
بِرَبِّ الْفَلَقِ " فَقُلْتُهَا، قَالَ: " قُلْ أَعُوذُ
بِرَبِّ النَّاسِ " فَقُلْتُهَا. فَنَحْنُ نَقُولُ مَا قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
Berkata Imam
Ahmad: telah mengabarkan kepada kami Affan, telah mengabarkan kepada kami
Hammad bin Salamah, telah mengabarkan kepada kami Ashim bin Bahdalah, dari Zir
bin Hubaisy dia berkata, aku bertanya kepada Ubay bin Ka’ab: Apakah benar
bahwasannya Ibnu Mas’ud dahulu tidak menulis surat muawwidzatain pada
mushhafnya? Maka dia menjawab: Aku bersaksi bahwasannya Rasulullah shalallahu
alaihi wasallam mengabarkan kepadaku, bahwasannya Jibril alaihis salam berkata
kepadanya: {Katakanlah, aku berlindung pada Robb penguasa subuh} maka
aku mengucapkannya, kemudia berkata lagi {Katakanlah, aku berlindung pada
Robb manusia} maka aku mengucapkannya. Kemudian kami mengucapkan
sebagaimana yang nabi shalallahu alaihi wasallam ucapkan.
وَرَوَاهُ أَبُو بَكْرٍ الحُميدي فِي
مُسْنَدِهِ، عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عُيَيْنَةَ، حَدَّثَنَا عَبَدَةُ بْنُ أَبِي
لُبَابة وَعَاصِمُ بْنُ بَهْدَلَةَ، أَنَّهُمَا سَمِعَا زِرَّ بْنَ حُبَيْشٍ
قَالَ: سألتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ عَنِ الْمُعَوِّذَتَيْنِ، فَقُلْتُ: يَا أَبَا
الْمُنْذِرِ، إِنَّ أَخَاكَ ابْنَ مَسْعُودٍ يَحُكهما مِنَ الْمُصْحَفِ. فَقَالَ:
إِنِّي سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ:
"قِيلَ لِي: قُلْ، فَقُلْتُ". فَنَحْنُ نَقُولُ كَمَا قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
Abu Bakr Al
Humaidiy juga meriwayatkan hadits tersebut dalam kitab musnadnya, dari Sufyan
bin Uyainah, telah mengabarkan kepada kami Ubadah bin Abi Lubabah dan Ashim bin
Bahdalah, bahwasannya keduanya mendengar Zir bin Hubaisy berkata: aku bertanya
kepada Ubay bin Ka’ab tentang surat muawwidzatain. Aku berkata: wahai Abul
Mundzir, sesungguhnya saudaramu Ibnu Mas’ud meragukan kedua surat tersebut
apakah keduanya termasuk bagian dari mushhaf (Al Qur’an). Maka dia menjawab:
sesungguhnya aku telah kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, maka
beliau bersabda: “Diajarkan kepadaku: Qul (surat muawwidzatain)” maka
aku membacanya.” Maka kami (para sahabat) mengatakan sebagaimana yang
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam katakan.
وَقَالَ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا وَكيع،
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ زِرٍّ قَالَ: سألتُ ابنَ مَسْعُودٍ عَنِ
الْمُعَوِّذَتَيْنِ فَقَالَ: سألتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَنْهُمَا فَقَالَ: " قِيلَ لِي، فَقُلْتُ لَكُمْ، فَقُولُوا".
قَالَ أَبِي: فَقَالَ لَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَنَحْنُ نَقُولُ .
Berkata
Ahmad: telah mengabarkan kepada kami Waki’, telah mengabarkan kepada kami
Sufyan, dari Ashim, dari Zir beliau berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Mas’ud
tentang surat muawwidzatain. Maka beliau menjawab: aku juga bertanya kepada
Nabi shalallahu alaihi wasallam, maka beliau bersabda: “Diajarkan kepadaku:
Qul (surat muawwidzatain), maka aku mengajarkannya kepada kalian.” Maka
kami (para sahabat) membacanya. Berkata bapakku: Nabi shalallahu alaihi
wasallam mengajarkannya kepada kami lalu kami (para sahabat) membacanya.
وَقَالَ الْبُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، حَدَّثَنَا عَبدَةُ بْنُ
أَبِي لُبَابة، عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيش -وَحَدَّثَنَا عَاصِمٌ عَنْ زِرٍّ-قَالَ:
سَأَلْتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ فَقُلْتُ: أَبَا الْمُنْذِرِ، إِنَّ أَخَاكَ ابْنَ
مَسْعُودٍ يَقُولُ كَذَا وَكَذَا. فَقَالَ: إِنِّي سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: "قِيلَ لِي، فَقُلْتُ".
فَنَحْنُ نَقُولُ كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Telah berkata
Al Bukhoriy: telah mengabarkan kepada kami Ali bin Abdillah, telah mengabarkan
kepada kami Sufyan, telah mengabarkan kepada kami Abdah bin Abi Lubabah, dari
Zir bin Hubaisy – dan telah mengabarkan kepada kami Ashim dari Zir- beliau
berkata: aku bertanya kepada Ubay bin Ka’ab tentang surat muawwidzatain. Aku
berkata: wahai Abul Mundzir, sesungguhnya saudaramu Ibnu Mas’ud mengatakan
demikian dan demikian (mengatakan surat muawwidzatain bukan termasuk dari Al
Qur’an). Maka sesungguhnya aku telah kepada nabi shalallahu alaihi
wasallam, maka beliau bersabda: “(surat tersebut) telah diajarkan kepadaku,
dan aku telah membacanya.” Maka kami (para sahabat) mengatakan sebagaimana
yang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam katakan.
وَرَوَاهُ الْبُخَارِيُّ أَيْضًا
وَالنَّسَائِيُّ، عَنْ قُتَيْبَةَ، عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَبَدَةَ
وَعَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ، عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ، عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ،
بِهِ .
Hadits di
atas diriwayatkan oleh Al Bukhoriy dan An Nasa’i, dari Qutaibah dari Sufyan bin
Uyainah, dari Abdah dan Ashim bin Abi Nujud, dari Zir bin Hubaisy, dari Ubay
bin Ka’ab.
وَقَالَ الْحَافِظُ أَبُو يَعْلَى:
حَدَّثَنَا الْأَزْرَقُ بْنُ عَلِيٍّ، حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ،
حَدَّثَنَا الصَّلْت بْنُ بَهرَام، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ:
كَانَ عَبْدُ اللَّهِ يَحُك المعوذتين من المصحف، ويقول: إنما أَمْرَ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَتَعَوَّذَ بِهِمَا، وَلَمْ
يَكُنْ عَبْدُ اللَّهِ يَقْرَأُ بِهِمَا.
Berkata Al
Hafidz Abu Ya’la: telah mengabarkan kepada kami Al Azroq bin Ali, telah
mengabarkan kepada kami Hassan bin Ibrohim, telah mengabarkan kepada kami Ash
Sholt bin Baharom, dari Ibrohim dari Alqomah beliau berkata: Bahwasannya dahulu
Abdullah (bin Mas’ud) meragukan surat muawwidzatain termasuk dari mushhaf al
qur’an. Kemudian berkata lagi: karena dahulu rasulullah shalallahu alaihi wa
sallam hanya memerintahkannya untuk berlindung padanya. Maka Abdullah tidak
membaca kedua surat tersebut.
وَرَوَاهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
أَحْمَدَ مِنْ حَدِيثِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ: كَانَ عَبْدُ اللَّهِ يَحُكُّ الْمُعَوِّذَتَيْنِ
مِنْ مَصَاحِفِهِ، وَيَقُولُ: إِنَّهُمَا لَيْسَتَا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ -قَالَ
الْأَعْمَشُ: وَحَدَّثَنَا عَاصِمٌ، عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ، عَنْ أُبَيِّ بْنِ
كَعْبٍ قَالَ: سَأَلَنَا عَنْهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، قَالَ: "قِيلَ لِي، فَقُلْتُ".
Dan diriwayatkan
oleh Abdullah bin Ahmad dari haditsnya Al A’masy, dari Abu Ishaq, dari
Abdurrohman bin Yazid beliau berkata: dahulu Abdullah (bin Mas’ud) meragukan
surat muawwidzatain termasuk dari mushhaf al qur’an, mengatakan: Sesungguhnya
kedua surat ini bukan termasuk dari kitabullah (al qur’an). Berkata Al A’masy:
telah mengabarkan kepada kami Ashim, dari Zir bin Hubaisy, dari Ubay bin Ka’ab
beliau berkata: Aku bertanya kepada rasulullah shalallahu alaihi wa sallam
tentang kedua surat ini. Maka beliau menjawab: “(surat tersebut) telah
diajarkan kepadaku, dan aku telah membacanya.”
وَهَذَا مَشْهُورٌ عِنْدَ كَثِيرٍ مِنَ
الْقُرَّاءِ وَالْفُقَهَاءِ: أَنَّ ابْنَ مَسْعُودٍ كَانَ لَا يَكْتُبُ
الْمُعَوِّذَتَيْنِ فِي مُصْحَفِهِ، فَلَعَلَّهُ لَمْ يَسْمَعْهُمَا مِنَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَلَمْ يَتَوَاتَرْ عِنْدَهُ،
ثُمَّ لَعَلَّهُ قَدْ رَجَعَ عَنْ قَوْلِهِ ذَلِكَ إِلَى قَوْلِ الْجَمَاعَةِ،
فَإِنَّ الصَّحَابَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ، كَتَبُوهُمَا فِي الْمَصَاحِفِ
الْأَئِمَّةِ، وَنَفَّذُوهَا إِلَى سَائِرِ الْآفَاقِ كَذَلِكَ، وَلِلَّهِ
الْحَمْدُ وَالْمِنَّةُ.
Riwayat ini
masyhur (terkenal) dikalangan banyak ahlul qurro’ (baca Al Qur’an) dan para fuqoha’
(ahli fiqih). Bahwasannya Ibnu Mas’ud dahulu tidak menulis/memasukkan surat
muawwidzatain pada mushhafnya. Mungkin karena beliau tidak mendengarnya dari
nabi shalallahu alaihi wa sallam, dan karena tidak ke-mutawatiran riwayatnya.
Kemudian beliau (Ibnu Mas’ud) telah ruju’ (meralat) pendapatnya dan kemudian
setuju dengan pendapatnya mayoritas para sahabat(surat muawwidzatain termasuk
dari surat-surat Al Qur’an) semoga Allah meridhoi mereka semua. Akhirnya mereka
(para sahabat) menulis kedua surat ini pada mushhaf-mushhaf umat islam. Dan
menerapkan pendapat ini ke seluruh pelosok-pelosok daerah. Segala puji bagi
Allah atas segala karunia-Nya.
وَقَدْ قَالَ مُسْلِمٌ فِي صَحِيحِهِ:
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ بَيَانٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي
حَازم، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَلَمْ تَرَ آيَاتٍ أُنْزِلَتْ هَذِهِ اللَّيْلَةَ
لَمْ يُر مِثْلُهُنَّ قَطُّ: " قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ " وَ
" قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ " .
Telah
meriwayatkan Imam Muslim dalam kitab shohihnya: telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah, telah mengabarkan kepada kami Jarir, dari Bayan, dari Qois bin Abi
Hazim, dari Uqbah bin Amir beliau berkata: rasulullah shalallahu alaihi wa
sallam pernah bersabda: “Apakah engkau tidak mengetahui tentang ayat-ayat Al
Qur’an yang diturunkan pada malam ini, yang tidak ada semisal dengannya? Yaitu
surat {Qul a’udzu birobbil falaq} dan {Qul a’udzu birobbin nas}.”
وَرَوَاهُ أَحْمَدُ، وَمُسْلِمٌ
أَيْضًا، وَالتِّرْمِذِيُّ، وَالنَّسَائِيُّ، مِنْ حَدِيثِ إِسْمَاعِيلَ بْنِ
أَبِي خَالِدٍ، عَنِ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ عُقْبَةَ، بِهِ . وَقَالَ
التِّرْمِذِيُّ: حَسَنٌ صَحِيحٌ.
Hadits ini
juga diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, At Tirmidzi, dan An Nasa’i dari haditsnya
Ismail bin Abu Kholid, dari Qois bin Abi Hazim, dari Uqbah. Dan At Tirmidzi
mengomentari: Hadits ini hasan shohih.
(bersambung, insya Allah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar