Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 25
{ألم نجعل الأرض كِفَاتًا} مَصْدَر
كَفَتَ بِمَعْنَى ضَمَّ أَيْ ضَامَّة
025. (Bukankah Kami menjadikan
bumi tempat berkumpul) lafal Kifaatan adalah Mashdar dari lafal Kafata yang
artinya berkumpul atau tempat untuk berkumpul.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 26
{أَحْيَاء} عَلَى ظَهْرهَا {وَأَمْوَاتًا}
فِي بَطْنهَا
026. (Orang-orang hidup)
pada permukaannya (dan orang-orang mati) yang ada pada perutnya.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 27
{وَجَعَلْنَا فِيهَا رَوَاسِي شَامِخَات}
جِبَالًا مُرْتَفِعَات {وَأَسْقَيْنَاكُمْ مَاء فراتا} عذبا
027. (Dan Kami jadikan padanya
gunung-gunung yang tinggi) gunung-gunung yang menjulang tinggi (dan Kami
beri minum kalian dengan air yang tawar) air yang segar dan tawar.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 28
{وَيَلِ يَوْمئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ}
وَيُقَال لِلْمُكَذِّبِينَ يَوْم الْقِيَامَة
028. (Kecelakaan yang besarlah
pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan) kemudian pada hari kiamat
dikatakan kepada orang-orang yang mendustakan:
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 29
{انْطَلِقُوا إلَى مَا كُنْتُمْ بِهِ}
مِنْ الْعَذَاب {تكذبون}
029. ("Pergilah kamu sekalian
mendapatkan azab yang dahulunya kalian mendustakannya.)
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 30
{انْطَلِقُوا إلَى ظِلّ ذِي ثَلَاث شُعَب}
هُوَ دُخَان جَهَنَّم إذَا ارْتَفَعَ افْتَرَقَ ثَلَاث فِرَق لعظمه
030. (Pergilah kalian
mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang) yang dimaksud adalah asap
neraka Jahanam, apabila membubung terbagi menjadi tiga, karena sangat besarnya.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 31
{لَا ظَلِيل} كَنِين يُظِلّهُمْ مِنْ
حَرّ ذَلِكَ الْيَوْم {وَلَا يُغْنِي} يَرُدّ عَنْهُمْ شَيْئًا {مِنْ
اللهب} النار
031. (Yang tidak melindungi)
asap itu tidak dapat menaungi mereka dari panas hari itu (dan tiada
bermanfaat) barang sedikit pun bagi mereka (untuk menolak api")
yakni api neraka.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 32
{إنَّهَا} أَيْ النَّار {تَرْمِي
بِشَرَرٍ} هُوَ مَا تَطَايَرَ مِنْهَا {كَالْقَصْرِ} مِنْ الْبِنَاء
فِي عِظَمه وارتفاعه
032. (Sesungguhnya neraka itu)
maksudnya, api neraka itu (melontarkan bunga api) memercikkan bunga api
(sebesar istana) yakni besar dan tingginya bagaikan istana.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 33
{كأنه جمالات} جمع جمالت جَمْع جَمَل
وَفِي قِرَاءَة جِمَالَت {صُفْر} فِي هَيْئَتهَا وَلَوْنهَا وَفِي
الْحَدِيث شِرَار النَّاس أَسْوَد كَالْقِيرِ وَالْعَرَب تُسَمِّي سُود الْإِبِل
صُفْرًا لِشَوْبِ سَوَادهَا بِصُفْرَةٍ فَقِيلَ صُفْر فِي الْآيَة بِمَعْنَى سُود
لِمَا ذُكِرَ وَقِيلَ لَا وَالشَّرَر جَمْع شرارة والقير القار
033. (Seolah-olah ia iringan
unta) lafal Jimaalaatun bentuk jamak dari lafal Jimaalah, juga lafal
Jimaalah ini adalah bentuk jamak dari lafal Jamalun. Menurut suatu qiraat
dibaca Jimaalatun (yang kuning kehitam-hitaman) perwujudan dan warnanya.
Di dalam sebuah hadis disebutkan: "Manusia yang paling buruk ialah yang
hitam bagaikan aspal." Orang-orang Arab menamakan unta yang berwarna hitam
unta kuning, demikian itu karena warna hitamnya dicampuri dengan warna kuning.
Tetapi menurut pendapat yang lain bahwa arti lafal Shufrun dalam ayat ini
adalah hitam, karena alasan yang telah disebutkan tadi, tetapi menurut pendapat
lainnya lagi bermakna kuning. Lafal Syararun adalah bentuk jamak dari lafal
Syaraarah artinya percikan atau bunga api; dan lafal Al-Qiiru/Al-Qaaru artinya
belakin atau aspal.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 34
{ويل يومئذ للمكذبين}
034. (Kecelakaan
yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat
35
{هَذَا} أَيْ يَوْم الْقِيَامَة {يَوْم
لَا يَنْطِقُونَ} فيه بشيء
035. (Ini)
yakni hari kiamat ini (adalah hari yang mereka tidak dapat berbicara)
sepatah kata pun.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 36
{وَلَا يُؤْذَن لَهُمْ} فِي الْعُذْر
{فَيَعْتَذِرُونَ} عَطْف عَلَى يُؤْذَن مِنْ غَيْر تَسَبُّب عَنْهُ فَهُوَ
دَاخِل فِي حَيِّز النَّفْي أَيْ لَا إذْن فلا اعتذار
036. (Dan tidak
diizinkan kepada mereka) mengemukakan alasannya (sehingga mereka dapat
mengemukakan alasannya) lafal Faya'tadziruuna di'athafkan kepada lafal
Yu'dzanu tanpa ada penyebab yang mengaitkannya, tetapi tetap termasuk ke dalam
pengertian negatif. Artinya tiada berkenan bagi mereka untuk berbicara, maka
tiada alasan bagi mereka.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 37
{ويل يومئذ للمكذبين}
037. (Kecelakaan yang besarlah
pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 38
{هَذَا يَوْم الْفَصْل جَمَعْنَاكُمْ}
أَيّهَا الْمُكَذِّبُونَ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّة {وَالْأَوَّلِينَ} مِنْ
الْمُكَذِّبِينَ قَبْلكُمْ فَتُحَاسَبُونَ وتعذبون جميعا
038. (Ini adalah hari
keputusan; Kami mengumpulkan kalian) hai orang-orang yang mendustakan dari
kalangan umat ini, yakni umat Nabi Muhammad (dan orang-orang yang terdahulu)
dari kalangan orang-orang yang mendustakan sebelum kalian; lalu kalian semuanya
akan dihisab kemudian diazab.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 39
{فَإِنْ كَانَ لَكُمْ كَيْد} حِيلَة
فِي دَفْع العذاب عنكم {فكيدون} فافعلوها
039. (Jika kalian
mempunyai tipu daya) tipu muslihat untuk melindungi diri kalian dari azab (maka
lakukanlah tipu daya kalian itu terhadap-Ku) perbuatlah tipu daya kalian
itu.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 40
{ويل يومئذ للمكذبين}
040. (Kecelakaan yang besarlah
pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 41
{إنَّ الْمُتَّقِينَ فِي ظِلَال} أَيْ
تَكَاثُف أَشْجَار إذْ لَا شَمْس يُظِلّ مِنْ حَرّهَا {وَعُيُون} نَابِعَة
مِنْ الْمَاء
041. (Sesungguhnya orang-orang
yang bertakwa berada dalam naungan) berada dalam naungan pohon-pohon, yang
pada hari itu bukan main panasnya, padahal tiada matahari (dan mata air-mata
air) yang mengalir.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 42
{وَفَوَاكِه مِمَّا يَشْتَهُونَ}
فِيهِ إعْلَام بِأَنَّ الْمَأْكَل وَالْمَشْرَب فِي الْجَنَّة بِحَسَبِ
شَهَوَاتهمْ بِخِلَافِ الدُّنْيَا فَبِحَسَبِ مَا يَجِد النَّاس فِي الْأَغْلَب
وَيُقَال لهم
042. (Dan mendapat
buah-buahan dari jenis-jenis yang mereka sukai) di dalam ungkapan ayat ini
terkandung pengertian bahwa makanan dan minuman di surga sesuai dengan selera
penghuninya masing-masing. Berbeda dengan keadaan di dunia, makanan dan minuman
sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kemudian dikatakan kepada orang-orang
yang bertakwa itu:
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 43
{كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا} حَال
أَيْ مُتَهَنِّئِينَ {بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ} مِنْ الطَّاعَة
043. ("Makan dan minumlah
kalian dengan enak) lafal Haniian merupakan Haal atau kata keterangan
keadaan, yakni makan dan minumlah dengan seenak-enaknya (karena apa yang
telah kalian kerjakan") berupa ketaatan.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 44
{إنا كذلك} كما جزينا المتقين {نجزي
المحسنين}
044. (Sesungguhnya demikianlah
Kami) sebagaimana Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang takwa (memberikan
balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.)
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 45
{ويل يومئذ للمكذبين}
045. (Kecelakaan yang besarlah
pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat
46
{كُلُوا وَتَمَتَّعُوا} خِطَاب
لِلْكُفَّارِ فِي الدُّنْيَا {قَلِيلًا} مِنْ الزَّمَان وَغَايَته إلَى
الْمَوْت وَفِي هَذَا تهديد لهم {إنكم مجرمون}
046. ("Makanlah dan
bersenang-senanglah kamu sekalian) khithab atau perintah ini ditujukan
kepada orang-orang kafir di dunia (dalam waktu yang pendek) waktu yang
singkat; yang batasnya adalah kematian mereka. Di dalam ungkapan ini terkandung
makna ancaman terhadap mereka (sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang
berdosa.")
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat
47
{ويل يومئذ للمكذبين}
047. (Kecelakaan yang besarlah
pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 48
{وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ارْكَعُوا}
صَلُّوا {لَا يَرْكَعُونَ} لا يصلون
048. (Dan apabila dikatakan
kepada mereka, "Rukuklah") yakni salatlah kalian (niscaya
mereka tidak mau rukuk) tidak mau salat.
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat 49
{ويل يومئذ للمكذبين}
049. (Kecelakaan
yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
--------------------
Tafsir Surat al-Mursalaat ayat
50
{فَبِأَيِّ حَدِيث بَعْده} أَيْ
الْقُرْآن {يُؤْمِنُونَ} أَيْ لَا يَمْكَن إيمَانهمْ بِغَيْرِهِ مِنْ كُتُب
اللَّه بَعْد تَكْذِيبهمْ بِهِ لِاشْتِمَالِهِ عَلَى الْإِعْجَاز الَّذِي لم يشتمل
عليه غيره
050. (Maka kepada perkataan
apakah sesudah ini) sesudah Alquran ini (mereka akan beriman?)
maksudnya, tidak mungkin mereka akan beriman kepada kitab-kitab Allah lainnya
sesudah mereka mendustakannya, karena di dalam Alquran terkandung unsur I'jaz
atau mukjizat yang tidak terdapat pada kitab-kitab Allah lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar