Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 1
{لا أقسم بيوم القيامة } زائدة في
الموضعين
001. (Aku bersumpah dengan
hari kiamat) huruf Laa di sini adalah huruf Zaidah.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 2
{وَلَا أُقْسِم بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَة}
الَّتِي تَلُوم نَفْسهَا وَإِنْ اجْتَهَدَتْ فِي الْإِحْسَان وَجَوَاب الْقَسَم
مَحْذُوف أَيْ لَتُبْعَثُنَّ دَلَّ عليه
002. (Dan Aku bersumpah dengan
jiwa yang amat menyesali) dirinya sendiri sekalipun ia berupaya sekuat
tenaga di dalam kebaikan. Jawab Qasam tidak disebutkan; lengkapnya, Aku
bersumpah dengan nama hari kiamat dan dengan nama jiwa yang banyak mencela,
bahwa niscaya jiwa itu pasti akan dibangkitkan. Pengertian Jawab ini
ditunjukkan oleh firman selanjutnya, yaitu:
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 3
{أَيَحْسَبُ الْإِنْسَان} أَيْ
الْكَافِر {أَلَّنْ نَجْمَع عِظَامه} للبعث والإحياء
003. (Apakah manusia mengira)
yakni, orang kafir (bahwa Kami tidak akan mengumpulkan kembali tulang
belulangnya) untuk dibangkitkan menjadi hidup kembali.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 4
{بَلَى} نَجْمَعهَا {قَادِرِينَ}
مَعَ جَمْعهَا {عَلَى أَنْ نُسَوِّيَ بَنَانه} وَهُوَ الْأَصَابِع أَيْ
نُعِيد عِظَامهَا كَمَا كَانَتْ مَعَ صِغَرهَا فَكَيْفَ بِالْكَبِيرَةِ
004. (Bukan demikian) Kami
akan mengumpulkannya kembali (Kami kuasa) di samping mengumpulkan
kembali tulang-tulangnya itu (menyusun kembali jari-jemarinya dengan
sempurna) artinya, Kami dapat mengembalikan tulang jari-jemari itu
sekalipun bentuknya kecil, maka terlebih lagi tulang-tulang lainnya yang lebih
besar daripadanya.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 5
{بَلْ يُرِيد الْإِنْسَان لِيَفْجُر}
اللَّام زَائِدَة وَنَصَبَهُ بِأَنْ مُقَدَّرَة أَيْ أَنْ يُكَذِّب {أَمَامه}
أَيْ يَوْم الْقِيَامَة دَلَّ عَلَيْهِ
005. (Bahkan manusia itu
hendak membuat maksiat terus-menerus) huruf Lam yang ada pada lafal
Liyafjura adalah Zaidah, sedangkan lafal Yafjuru dinashabkan oleh An yang
diperkirakan keberadaannya. Yakni dia selalu berbuat dusta (di dalam
menghadapinya) di dalam menghadapi hari kiamat. Pengertian ini ditunjukkan
oleh firman selanjutnya, yaitu:
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 6
{يَسْأَل أَيَّانَ} مَتَى {يَوْم
الْقِيَامَة} سُؤَال اسْتِهْزَاء وتكذيب
006. (Ia bertanya,
"Bilakah) Kapan (hari kiamat itu?") pertanyaannya itu
mengandung nada mengejek dan mendustakannya.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 7
{فإذا برق البصر} بكسر الراء وفتحها
دَهَشَ وَتَحَيَّرَ لِمَا رَأَى مِمَّا كَانَ يُكَذِّبهُ
007. (Maka apabila mata
terbelalak) dapat dibaca Bariqa dan Baraqa, artinya kaget dan bimbang
setelah ia melihat apa yang dahulu selalu ia dustakan.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 8
{وخسف القمر} أظلم وذهب ضوؤه
008. (Dan apabila
bulan telah hilang cahayanya) yakni menjadi gelap dan lenyap sinarnya.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 9
{وَجُمِعَ الشَّمْس وَالْقَمَر}
فَطَلَعَا مِنْ الْمَغْرِب أَوْ ذهب ضوؤهما وَذَلِكَ فِي يَوْم الْقِيَامَة
009. (Dan matahari dan bulan
dikumpulkan) maka kedua-duanya terbit dari arah barat; atau kedua-duanya
telah hilang sinarnya, yang demikian itu terjadi pada hari kiamat.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 10
{يَقُول الْإِنْسَان يَوْمئِذٍ أَيْنَ
الْمَفَرّ} الْفِرَار
010. (Pada hari itu manusia
berkata, "Ke mana tempat lari?")
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 11
{كَلَّا} رَدْع عَنْ طَلَب الْفِرَار
{لَا وَزَر} لَا مَلْجَأ يَتَحَصَّن بِهِ
011. (Sekali-kali tidak)
lafal ini menunjukkan kata tolakan terhadap pencarian jalan lari. (Tidak ada
tempat berlindung) tidak ada tempat mengungsi yang dapat dijadikan
perlindungan baginya.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 12
{إلَى رَبّك يَوْمئِذٍ الْمُسْتَقَرّ}
مُسْتَقَرّ الْخَلَائِق فَيُحَاسَبُونَ ويجازون
012. (Hanya kepada Rabbmu
sajalah pada hari itu tempat kembali) bagi semua makhluk, lalu mereka
dihisab dan menerima pembalasan.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 13
{يُنَبَّأ الْإِنْسَان يَوْمئِذٍ بِمَا
قَدَّمَ وَأَخَّرَ} بِأَوَّلِ عمله وآخره
013. (Pada hari itu
diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang
dilalaikannya) yaitu semua amal perbuatannya dari mulai awal hingga akhir,
diberitakan kepadanya.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 14
{بل الإنسان على نفسه بصيرة} شاهد
تنطلق جَوَارِحه بِعَمَلِهِ وَالْهَاء لِلْمُبَالَغَةِ فَلَا بُدّ مِنْ جزائه
014. (Bahkan manusia itu
menjadi saksi atas dirinya sendiri) yakni semua anggota tubuhnya memberikan
kesaksian terhadap semua amal perbuatannya, sehingga ia tidak dapat
mengingkarinya lagi. Huruf Ha yang ada pada lafal Bashiirah menunjukkan makna
Mubalaghah.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 15
{وَلَوْ أَلْقَى مَعَاذِيره} جَمْع
مَعْذِرَة عَلَى غَيْر قِيَاس أَيْ لَوْ جَاءَ بِكُلِّ مَعْذِرَة مَا قبلت منه
015. (Meskipun dia
mengemukakan alasan-alasannya) lafal Ma'aadziir bentuk jamak dari lafal
Ma'dzirah, akan tetapi tidak menurut cara yang beraturan. Makna ayat,
seandainya dia mengemukakan semua alasannya, niscaya alasan-alasannya itu tidak
akan diterima. Allah berfirman kepada Nabi-Nya:
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 16
تَعَالَى
لِنَبِيِّهِ {لَا تُحَرِّك بِهِ} بِالْقُرْآنِ قَبْل فَرَاغ جِبْرِيل
مِنْهُ {لِسَانك لِتَعْجَل بِهِ} خَوْف أَنْ يَنْفَلِت مِنْك
016. (Janganlah kamu gerakkan
untuk membacanya) membaca Alquran, sebelum malaikat Jibril selesai
daripadanya (lisanmu karena hendak cepat-cepat menguasainya) karena kamu
merasa khawatir bacaannya tidak dapat kamu kuasai.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 17
{إنَّ عَلَيْنَا جَمْعه} فِي صَدْرك {وَقُرْآنه}
قِرَاءَتك إيَّاهُ أَيْ جَرَيَانه عَلَى لِسَانك
017. (Sesungguhnya atas
tanggungan Kamilah mengumpulkannya) di dadamu, maksudnya membuat kamu dapat
menghafalnya (dan bacaannya) yakni membuatmu pandai membacanya; atau
membuat mudah dibaca olehmu.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 18
{فَإِذَا قَرَأْنَاهُ} عَلَيْك
بِقِرَاءَةِ جِبْرِيل {فَاتَّبِعْ قُرْآنه} اسْتَمِعْ قِرَاءَته فَكَانَ
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَمِع ثُمَّ يَقْرَؤُهُ
018. (Apabila Kami telah
selesai membacakannya) kepada kamu melalui bacaan malaikat Jibril (maka
ikutilah bacaannya itu) artinya, dengarlah dengan seksama bacaan Jibril
kepadamu terlebih dahulu. Sesungguhnya Nabi saw. setelah itu mendengarkannya
terlebih dahulu dengan seksama, kemudian membacanya.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 19
{ثُمَّ إنَّ عَلَيْنَا بَيَانه}
بِالتَّفْهِيمِ لَك وَالْمُنَاسَبَة بَيْن هَذِهِ الْآيَة وَمَا قَبْلهَا أَنَّ
تِلْكَ تَضَمَّنَتْ الْإِعْرَاض عَنْ آيَات اللَّه وَهَذِهِ تَضَمَّنَتْ
الْمُبَادَرَة إلَيْهَا بِحِفْظِهَا
019. (Kemudian, sesungguhnya
atas tanggungan Kamilah penjelasannya) dengan memberikan pemahaman
mengenainya kepadamu. Kaitan atau hubungan korelasi antara ayat ini dengan
ayat-ayat sebelumnya ialah bahwasanya ayat-ayat sebelumnya itu mengandung makna
berpaling dari ayat-ayat Allah. Sedangkan pada ayat ini terkandung pengertian
bersegera menguasai ayat-ayat Allah dengan cara menghafalnya.
--------------------
Tafsir Surat al-Qiyaamah ayat 20
{كَلَّا} اسْتِفْتَاح بِمَعْنَى أَلَا
{بَلْ تُحِبُّونَ الْعَاجِلَة} الدُّنْيَا بِالْيَاءِ وَالتَّاء فِي
الْفِعْلَيْنِ
020. (Sekali-kali
jangan) lafal Kallaa menunjukkan makna Istiftah, yakni ingatlah (sebenarnya
kalian mencintai kehidupan dunia) dapat dibaca Tuhibbuuna dan Yuhibbuuna,
kalau dibaca Yuhibbuuna artinya, mereka mencintai kehidupan dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar