Tafsir Surat Abasa ayat 17
{قُتِلَ الْإِنْسَان} لُعِنَ
الْكَافِر {مَا أَكْفَرَهُ} اِسْتِفْهَام تَوْبِيخ أَيْ مَا حَمَلَهُ عَلَى
الْكُفْر
017. (Binasalah manusia)
maksudnya, terlaknatlah orang kafir itu (alangkah sangat kekafirannya)
Istifham atau kata tanya pada ayat ini mengandung makna celaan; makna yang
dimaksud, apakah gerangan yang mendorongnya berlaku kafir?
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 18
{مِنْ أَيّ شَيْء خَلَقَهُ}
اِسْتِفْهَام تَقْرِير ثُمَّ بينه فقال
018. (Dari apakah
Allah menciptakannya?) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna
Taqrir. Kemudian Allah menjelaskannya melalui firman berikutnya:
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 19
{مِنْ نُطْفَة خَلَقَهُ فَقَدَّرَهُ}
عَلَقَة ثُمَّ مُضْغَة إِلَى آخِر خَلْقه
019. (Dari setetes mani, Allah
menciptakannya lalu menentukannya) menjadi 'alaqah, kemudian menjadi
segumpal daging hingga akhir penciptaannya.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 20
{ثُمَّ السَّبِيل} أَيْ طَرِيق
خُرُوجه مِنْ بَطْن أمه {يسره}
020. (Kemudian
untuk menempuh jalannya) yakni jalan ia keluar dari perut ibunya (Dia
memudahkannya.)
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 21
{ثُمَّ أَمَاتَهُ فَأَقْبَرَهُ}
جَعَلَهُ فِي قَبْر يَسْتُرهُ
021. (Kemudian Dia
mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur) artinya, Dia menjadikannya
berada di dalam kubur yang menutupinya.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 22
{ثُمَّ إِذَا شَاءَ أَنْشَرَهُ}
لِلْبَعْثِ
022. (Kemudian bila Dia
menghendaki, Dia membangkitkannya kembali) menjadi hidup kembali pada hari
berbangkit nanti.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 23
{كَلَّا} حَقًّا {لَمَّا يَقْضِ}
لَمْ يَفْعَل {مَا أَمَرَهُ} بِهِ رَبّه
023. (Tidaklah demikian)
artinya, benarlah (manusia itu belum melaksanakan) belum mengerjakan
(apa yang diperintahkan Allah kepadanya) yakni apa yang telah diperintahkan
oleh Rabbnya supaya ia mengerjakannya.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 24
{فَلْيَنْظُرْ الْإِنْسَان} نَظَر
اِعْتِبَار {إِلَى طَعَامه} كَيْف قُدِّرَ وَدُبِّرَ لَهُ
024. (Maka hendaklah manusia
itu memperhatikan) dengan memasang akalnya (kepada makanannya)
bagaimanakah makanan itu diciptakan dan diatur untuknya?
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 25
{أَنَّا صَبَبْنَا الْمَاء} مِنْ
السَّحَاب {صَبًّا}
025. (Sesungguhnya Kami telah
mencurahkan air) dari awan (dengan sebenar-benarnya.)
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 26
{ثُمَّ شَقَقْنَا الْأَرْض}
بِالنَّبَاتِ {شَقًّا}
026. (Kemudian Kami
belah bumi) dengan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh dari dalamnya (dengan
sebaik-baiknya.)
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 27
{فَأَنْبَتْنَا فِيهَا حَبًّا}
كَالْحِنْطَةِ وَالشَّعِير
027. (Lalu Kami tumbuhkan
biji-bijian di bumi itu) seperti biji gandum dan biji jawawut.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 28
{وَعِنَبًا وَقَضْبًا} هُوَ الْقَتّ
الرَّطْب
028. (Anggur dan sayur-sayuran)
atau sayur-mayur.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 29
{وزيتونا ونخلا}
029. (Zaitun dan pohon kurma),
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 30
{وَحَدَائِق غُلْبًا} بَسَاتِين
كَثِيرَة الْأَشْجَار
030. (dan kebun-kebun yang
lebat) yakni kebun-kebun yang banyak pepohonannya.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 31
{وَفَاكِهَة وَأَبًّا} مَا تَرْعَاهُ
الْبَهَائِم وَقِيلَ التِّبْن
031. (Dan
buah-buahan serta rumput-rumputan) yaitu tumbuh-tumbuhan yang menjadi
makanan binatang ternak; tetapi menurut suatu pendapat "Abban"
artinya makanan ternak yang berasal dari tangkai atau bulir gandum atau padi
dan lain sebagainya yang sejenis.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 32
{مَتَاعًا} مُتْعَة أَوْ تَمْتِيعًا
كَمَا تَقَدَّمَ فِي السُّورَة قَبْلهَا {لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ}
تَقَدَّمَ فِيهَا أَيْضًا
032. (Untuk kesenangan)
sebagai kesenangan atau untuk menyenangkan, penafsirannya sebagaimana yang
telah disebutkan tadi pada surat sebelumnya (bagi kalian dan bagi
binatang-binatang ternak kalian) penafsirannya sama dengan yang terdahulu
pada surat sebelumnya.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 33
{فإذا جاءت الصاخة} النفخة الثانية
033. (Dan apabila datang suara
yang memekakkan) yakni tiupan sangkakala yang kedua.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 34
{يوم يفر المرء من أخيه}
034. (Pada hari ketika manusia
lari dari saudaranya.)
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 35
{وأمه وأبيه}
035. (Dari ibu dan bapaknya.)
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 36
{وَصَاحِبَته} زَوْجَته {وَبَنِيهِ}
يَوْم بَدَل مِنْ إِذَا وجوابها دل عليها
036. (Dari teman hidupnya)
yakni istrinya (dan anak-anaknya) lafal Yauma merupakan Badal dari lafal
Idzaa, sebagai Jawabnya disimpulkan dari berikut ini.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 37
{لِكُلِّ اِمْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمئِذٍ
شَأْن يُغْنِيه} حَال يَشْغَلهُ عَنْ شَأْن غَيْره أَيْ اِشْتَغَلَ كُلّ واحد
بنفسه
037. (Setiap orang
dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya) yakni
keadaan yang membuatnya tidak mengindahkan hal-hal lainnya, atau dengan kata
lain setiap orang pada hari itu sibuk dengan urusannya masing-masing.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 38
{وُجُوه يَوْمئِذٍ مُسْفِرَة}
مُضِيئَة
038. (Banyak muka pada hari
itu berseri-seri) yakni tampak cerah ceria.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 39
{ضَاحِكَة مُسْتَبْشِرَة} فَرِحَة
وَهُمْ الْمُؤْمِنُونَ
039. (Tertawa dan gembira)
atau bergembira, mereka itu adalah orang-orang yang beriman.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 40
{وَوُجُوه يَوْمئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَة}
غُبَار
040. (Dan banyak pula muka
pada hari itu tertutup debu) artinya, penuh dengan debu.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 41
{تَرْهَقهَا} تَغْشَاهَا {قَتَرَة}
ظُلْمَة وَسَوَاد
041. (Dan ditutup pula)
diselimuti pula (oleh kegelapan) dan kepekatan yang menghitam.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 42
{أُولَئِكَ} أَهْل هَذِهِ الْحَالَة {هُمْ
الْكَفَرَة الْفَجَرَة} أي الجامعون بين الكفر والفجور
042. (Mereka itulah)
maksudnya, orang-orang yang keadaannya demikian adalah (orang-orang kafir
lagi durhaka) yakni orang-orang yang di dalam dirinya berkumpul kekafiran
dan kedurhakaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar