Tafsir Surat Abasa ayat 1
{عَبَسَ} النَّبِيّ كَلَحَ وَجْهه {وَتَوَلَّى}
أَعْرَضَ لِأَجْلِ
001. (Dia telah bermuka masam)
yakni Nabi Muhammad telah bermuka masam (dan berpaling) yaitu
memalingkan mukanya karena,
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 2
{أَنْ جَاءَهُ الْأَعْمَى} عَبْد
اللَّه بْن أُمّ مَكْتُوم فَقَطَعَهُ عَمَّا هُوَ مَشْغُول بِهِ مِمَّنْ يَرْجُو
إِسْلَامه مِنْ أَشْرَاف قُرَيْش الَّذِينَ هُوَ حَرِيص عَلَى إِسْلَامهمْ وَلَمْ
يَدْرِ الْأَعْمَى أَنَّهُ مَشْغُول بِذَلِكَ فَنَادَاهُ عَلِّمْنِي مِمَّا
عَلَّمَك اللَّه فَانْصَرَفَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى
بَيْته فَعُوتِبَ فِي ذَلِكَ بِمَا نَزَلَ فِي هَذِهِ السُّورَة فَكَانَ بَعْد
ذَلِكَ يَقُول لَهُ إِذَا جَاءَ مَرْحَبًا بِمَنْ عَاتَبَنِي فِيهِ رَبِّي
وَيَبْسُط لَهُ رِدَاءَهُ
002. (telah datang seorang
buta kepadanya) yaitu Abdullah bin Umi Maktum. Nabi saw. tidak melayaninya
karena pada saat itu ia sedang sibuk menghadapi orang-orang yang diharapkan
untuk dapat masuk Islam, mereka terdiri dari orang-orang terhormat kabilah
Quraisy, dan ia sangat menginginkan mereka masuk Islam. Sedangkan orang yang
buta itu atau Abdullah bin Umi Maktum tidak mengetahui kesibukan Nabi saw. pada
waktu itu, karena ia buta. Maka Abdullah bin Umi Maktum langsung menghadap dan
berseru, "Ajarkanlah kepadaku apa-apa yang telah Allah ajarkan
kepadamu." Akan tetapi Nabi saw. pergi berpaling darinya menuju ke rumah,
maka turunlah wahyu yang menegur sikapnya itu, yaitu sebagaimana yang
disebutkan dalam surat ini. Nabi saw. setelah itu, apabila datang Abdullah bin
Umi Maktum berkunjung kepadanya, beliau selalu mengatakan, "Selamat datang
orang yang menyebabkan Rabbku menegurku karenanya," lalu beliau menghamparkan
kain serbannya sebagai tempat duduk Abdullah bin Umi Maktum.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 3
{وَمَا يُدْرِيك} يُعْلِمك {لَعَلَّهُ
يَزَّكَّى} فِيهِ إِدْغَام التَّاء فِي الْأَصْل فِي الزَّاي أَيْ يَتَطَهَّر
مِنْ الذُّنُوب بِمَا يَسْمَع مِنْك
003. (Tahukah kamu)
artinya, mengertikah kamu (barangkali ia ingin membersihkan dirinya)
dari dosa-dosa setelah mendengar dari kamu; lafal Yazzakkaa bentuk asalnya
adalah Yatazakkaa, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Za sehingga
jadilah Yazzakkaa.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 4
{أَوْ يُذْكَر} فِيهِ إدْغَام التَّاء
فِي الْأَصْل فِي الذَّال أَيْ يَتَّعِظ {فَتَنْفَعهُ الذِّكْرَى} الْعِظَة
الْمَسْمُوعَة مِنْك وَفِي قِرَاءَة بِنَصْبِ تَنْفَعهُ جَوَاب الترجي
004. (Atau dia ingin
mendapatkan pelajaran) lafal Yadzdzakkaru bentuk asalnya adalah
Yatadzakkaru, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Dzal sehingga jadilah
Yadzdzakkaru, artinya mengambil pelajaran dan nasihat (lalu pengajaran itu
memberi manfaat kepadanya) atau nasihat yang telah didengarnya dari kamu
bermanfaat bagi dirinya. Menurut suatu qiraat lafal Fatanfa'ahu dibaca
Fatanfa'uhu, yaitu dibaca Nashab karena menjadi Jawab dari Tarajji atau lafal
La'allahuu tadi.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 5
{أَمَّا مَنْ اِسْتَغْنَى} بِالْمَالِ
005. (Adapun orang yang merasa
dirinya serba cukup) karena memiliki harta.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 6
{فَأَنْتَ لَهُ تَصَدَّى} وَفِي
قِرَاءَة بِتَشْدِيدِ الصَّاد بِإِدْغَامِ التَّاء الثَّانِيَة فِي الْأَصْل
فِيهَا تُقْبِل وتتعرض
006. (Maka kamu melayaninya)
atau menerima dan mengajukan tawaranmu; menurut suatu qiraat lafal Tashaddaa
dibaca Tashshaddaa yang bentuk asalnya adalah Tatashaddaa, kemudian huruf Ta
kedua diidgamkan kepada huruf Shad, sehingga jadilah Tashshaddaa.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 7
{وَمَا عَلَيْك أَلَّا يَزَّكَّى}
يُؤْمِن
007. (Padahal tidak ada celaan
atasmu kalau dia tidak membersihkan diri) yakni orang yang serba berkecukupan
itu tidak beriman.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 8
{وَأَمَّا مَنْ جَاءَك يَسْعَى} حَال
مِنْ فَاعِل جاء
008. (Dan adapun orang yang
datang kepadamu dengan bersegera) lafal Yas'aa berkedudukan sebagai Haal
atau kata keterangan keadaan bagi Fa'il atau subjek yang terkandung di dalam
lafal Jaa-a.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 9
{وَهُوَ يَخْشَى} اللَّه حَال مِنْ
فَاعِل يَسْعَى وهو الأعمى
009. (Sedangkan ia
takut) kepada Allah swt.; lafal Yakhsyaa menjadi Haal dari fa'il yang
terdapat di dalam lafal Yas'aa, yang dimaksud adalah si orang buta itu atau
Abdullah bin Umi Maktum.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 10
{فَأَنْتَ عَنْهُ تَلَهَّى} فِيهِ
حَذْف التَّاء الْأُخْرَى فِي الْأَصْل أَيْ تَتَشَاغَل
010. (Maka kamu mengabaikannya)
artinya, tiada memperhatikannya sama sekali; lafal Talahhaa asalnya Tatalahhaa,
kemudian salah satu dari kedua huruf Ta dibuang, sehingga jadilah Talahhaa.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 11
{كَلَّا} لَا تَفْعَل مِثْل ذَلِكَ {إِنَّهَا}
أَيْ السُّورَة أَوْ الْآيَات {تَذْكِرَة} عِظَة لِلْخَلْقِ
011. (Sekali-kali jangan)
berbuat demikian, yakni janganlah kamu berbuat hal yang serupa lagi. (Sesungguhnya
hal ini) maksudnya, surat ini atau ayat-ayat ini (adalah suatu
peringatan) suatu pelajaran bagi makhluk semuanya.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 12
{فَمَنْ شَاءَ ذَكَرَهُ} حَفِظَ
ذَلِكَ فَاتَّعَظَ بِهِ
012. (Maka barang siapa yang
menghendaki, tentulah ia memperhatikannya) atau tentu ia menghafalnya
kemudian menjadikannya sebagai nasihat bagi dirinya.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 13
{فِي صُحُف} خَبَر ثَانٍ لِأَنَّهَا
وَمَا قَبْله اِعْتِرَاض {مُكَرَّمَة} عِنْد اللَّه
013. (Di dalam kitab-kitab)
menjadi Khabar yang kedua, karena sesungguhnya ia dan yang sebelumnya
berkedudukan sebagai jumlah Mu'taridhah atau kalimat sisipan (yang
dimuliakan) di sisi Allah.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 14
{مَرْفُوعَة} فِي السَّمَاء {مُطَهَّرَة}
مُنَزَّهَة عَنْ مَسّ الشياطين
014. (Yang ditinggikan) di
langit (lagi disucikan) dari sentuhan setan.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 15
{بِأَيْدِي سَفَرَة} كَتَبَة
يَنْسَخُونَهَا مِنْ اللَّوْح الْمَحْفُوظ
015. (Di tangan para penulis)
yakni malaikat-malaikat yang menukilnya dari Lohmahfuz.
--------------------
Tafsir Surat Abasa ayat 16
{كِرَام بَرَرَة} مُطِيعِينَ لِلَّهِ
تَعَالَى وَهُمْ الْمَلَائِكَة
016. (Yang mulia
lagi berbakti) artinya, semuanya taat kepada Allah swt.; mereka itu adalah
malaikat-malaikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar