Tafsir Surat at-Takwiir ayat 1
{إِذَا الشَّمْس كُوِّرَتْ} لُفِّفَتْ
وَذُهِبَ بِنُورِهَا
001. (Apabila matahari
digulung) dilipat dan sinarnya menjadi lenyap.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 2
{وَإِذَا النُّجُوم اِنْكَدَرَتْ}
اِنْقَضَّتْ وَتَسَاقَطَتْ عَلَى الْأَرْض
002. (Dan apabila
bintang-bintang berjatuhan) menukik berjatuhan ke bumi.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 3
{وَإِذَا الْجِبَال سُيِّرَتْ} ذُهِبَ
بِهَا عَنْ وَجْه الْأَرْض فَصَارَتْ هَبَاء مُنْبَثًّا
003. (Dan apabila
gunung-gunung dihancurkan) dilenyapkan dari muka bumi dan menjadi debu yang
beterbangan.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 4
{وَإِذَا الْعِشَار} النُّوق
الْحَوَامِل {عُطِّلَتْ} تُرِكَتْ بِلَا رَاعٍ أَوْ بِلَا حَلْب لِمَا
دَهَاهُمْ مِنْ الْأَمْر وَإِنْ لَمْ يَكُنْ مَال أَعْجَب إِلَيْهِمْ منها
004. (Dan apabila unta-unta
yang bunting) unta-unta yang sedang bunting (ditinggalkan) dibiarkan
begitu saja tanpa penggembala atau tanpa diperah susunya, karena mereka
disibukkan oleh peristiwa yang dahsyat, sehingga mereka lupa akan
segala-galanya. Sesungguhnya unta yang sedang bunting itu merupakan harta yang
paling berharga di kalangan mereka.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 5
{وَإِذَا الْوُحُوش حُشِرَتْ}
جُمِعَتْ بَعْد الْبَعْث لِيَقْتَصّ لِبَعْضٍ مِنْ بَعْض ثُمَّ تَصِير تُرَابًا
005. (Dan apabila
binatang-binatang liar dikumpulkan) yakni dikumpulkan sesudah dibangkitkan;
dimaksud untuk diadakan pembalasan hukum kisas; sebagian di antara mereka
mengkisas sebagian yang lain, kemudian setelah selesai, menjadi tanah semuanya.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 6
{وَإِذَا الْبِحَار سُجِّرَتْ}
بِالتَّخْفِيفِ وَالتَّشْدِيد أُوقِدَتْ فَصَارَتْ نارا
006. (Dan apabila lautan
dinyalakan) lafal ini dapat dibaca Sujjirat, dan Sujirat, artinya
dinyalakan sehingga lautan itu menjadi api.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 7
{وإذا النفوس زوجت} قرنت بأجسادها
007. (Dan apabila ruh-ruh
dipertemukan) dengan jasadnya masing-masing.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 8
{وإذا الموؤودة} الْجَارِيَة تُدْفَن
حَيَّة خَوْف الْعَار وَالْحَاجَة {سُئِلَتْ} تبكيتا لقاتلها
008. (Apabila bayi-bayi
perempuan yang dikubur hidup-hidup) karena takut tercela mempunyai anak
perempuan dan takut jatuh miskin (ditanya) untuk menjelek-jelekkan
pelakunya.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 9
{بِأَيِّ ذَنْب قُتِلَتْ} وَقُرِئَ
بِكَسْرِ التَّاء حِكَايَة لِمَا تُخَاطَب بِهِ وَجَوَابهَا أَنْ تَقُول قُتِلْت
بلا ذنب
009. (Karena dosa apakah dia
dibunuh) dibaca Qutilat karena mengisahkan suatu dialog, jawab bayi-bayi
perempuan itu; kami dibunuh tanpa dosa.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 10
{وَإِذَا الصُّحُف} صُحُف الْأَعْمَال
{نُشِرَتْ} بِالتَّخْفِيفِ وَالتَّشْدِيد فتحت وبسطت
010. (Dan apabila
catatan-catatan) yakni, catatan-catatan amal perbuatan (dibuka)
dapat dibaca Nusyirat dan Nusysyirat; artinya dibuka dan dibeberkan.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 11
{وَإِذَا السَّمَاء كُشِطَتْ}
نُزِعَتْ عَنْ أَمَاكِنهَا كَمَا يُنْزَع الْجِلْد عَنْ الشَّاة
011. (Dan apabila langit
dilenyapkan) yakni dicabut dari tempatnya sebagaimana dicabutnya kulit
domba.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 12
{وَإِذَا الْجَحِيم} النَّار {سُعِّرَتْ}
بِالتَّخْفِيفِ وَالتَّشْدِيد أُجِّجَتْ
012. (Dan apabila Jahim)
yaitu neraka (dinyalakan) apinya dibesarkan; dapat dibaca Su''irat dan
Su'irat.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 13
{وَإِذَا الْجَنَّة أُزْلِفَتْ}
قُرِّبَتْ لِأَهْلِهَا لِيَدْخُلُوهَا وَجَوَاب إِذَا أَوَّل السُّورَة وَمَا
عُطِفَ عَلَيْهَا
013. (Dan apabila surga
didekatkan) didekatkan dan diperlihatkan kepada calon-calon penghuninya
supaya mereka masuk ke dalamnya. Jawab dari Idzaa pada awal surat ini beserta
lafal-lafal lainnya yang di'athafkan kepadanya ialah:
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 14
{عَلِمَتْ نَفْس} كُلّ نَفْس وَقْت
هَذِهِ الْمَذْكُورَات وَهُوَ يَوْم الْقِيَامَة {مَا أَحْضَرَتْ} مِنْ
خَيْر وشر
014. (Maka tiap-tiap jiwa akan
mengetahui) artinya setiap jiwa akan mengetahui waktu terjadinya hal-hal
tersebut, yaitu hari kiamat (apa yang telah dikerjakannya) yaitu
perbuatan baik dan perbuatan buruknya.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 15
{فلا أقسم} لا زائدة {بالخنس}
015. (Sungguh, Aku bersumpah)
huruf Laa di sini adalah huruf Zaidah (dengan bintang-bintang)
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 16
{الجوار الْكُنَّس} هِيَ النُّجُوم
الْخَمْسَة زُحَل وَالْمُشْتَرَى وَالْمَرِّيخ وَالزُّهَرَة وَعُطَارِد تَخْنُس
بِضَمِّ النُّون أَيْ تَرْجِع فِي مَجْرَاهَا وَرَاءَهَا بَيْنَمَا نَرَى النَّجْم
فِي آخِر الْبُرْج إِذْ كَرَّ رَاجِعًا إِلَى أَوَّله وتكنس النُّون تَدْخُل فِي
كِنَاسهَا أَيْ تَغِيب فِي الْمَوَاضِع الَّتِي تَغِيب فِيهَا
016. (yang beredar dan yang
terbenam) yang dimaksud adalah bintang-bintang yang lima, yaitu: Uranus,
Yupiter, Mars, Venus dan Pluto. Takhnusu artinya kembali beredar pada garis
edarnya ke belakang, terlihat bintang-bintang itu berada di akhir garis
edarnya, lalu kembali ke belakang yaitu tempat semula. Lafal Taknisu artinya
yang masuk ke dalam kandangnya; maksudnya bintang-bintang tersebut terbenam ke
tempat biasa terbenamnya.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 17
{وَاللَّيْل إِذَا عَسْعَسَ} أَقْبَلَ
بِظَلَامِهِ أَوْ أَدْبَرَ
017. (Dan demi malam apabila
hampir meninggalkan gelapnya) maksudnya, hampir berpisah dengan
kegelapannya, atau pergi meninggalkan kegelapannya.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 18
{وَالصُّبْح إِذَا تَنَفَّسَ}
اِمْتَدَّ حَتَّى يَصِير نَهَارًا بينا
018. (Dan demi subuh apabila
fajarnya mulai menyingsing) yakni mulai menampakkan sinarnya hingga menjadi
terang-benderang siang hari.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 19
{إِنَّهُ} أَيْ الْقُرْآن {لَقَوْل
رَسُول كَرِيم} عَلَى اللَّه تَعَالَى وَهُوَ جِبْرِيل أُضِيفَ إِلَيْهِ
لِنُزُولِهِ به
019. (Sesungguhnya ia)
yakni Alquran itu (benar-benar firman Allah yang dibawa oleh utusan yang
mulia) yakni, dimuliakan oleh Allah, dia adalah malaikat Jibril. Lafal
Al-Qaul dimudhafkan kepada lafal Rasuulin karena Al-Qaul atau firman itu dibawa
turun olehnya.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 20
{ذِي قُوَّة} أَيْ شَدِيد الْقُوَى {عِنْد
ذِي الْعَرْش} أَيْ اللَّه تَعَالَى {مَكِين} ذِي مَكَانَة مُتَعَلِّق
بِهِ عِنْد
020. (Yang mempunyai kekuatan)
yang sangat kuat (di sisi Yang mempunyai 'Arasy) yakni Allah swt. (dia
mempunyai kedudukan yang tinggi) lafal 'Inda Dzil 'Arsyi berta'alluq kepada
lafal ayat ini. Jelasnya, dia mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah Yang
mempunyai Arasy
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 21
{مُطَاع ثَمَّ} تُطِيعهُ
الْمَلَائِكَة فِي السَّمَاوَات {أَمِين} على الوحي
021. (Yang ditaati di sana)
yakni dia ditaati oleh semua malaikat yang di langit (lagi dipercaya)
untuk menurunkan wahyu.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 22
{وَمَا صَاحِبكُمْ} مُحَمَّد صَلَّى
اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُطِفَ عَلَى إِنَّهُ إِلَى آخِر الْمُقْسَم عَلَيْهِ {بِمَجْنُونٍ}
كَمَا زَعَمْتُمْ
022. (Dan teman kalian itu
sekali-kali bukanlah) yakni Nabi Muhammad saw. Di'athafkan kepada lafal
Innahuu hingga seterusnya (orang yang gila) sebagaimana yang kalian
tuduhkan kepadanya.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 23
{وَلَقَدْ رَآهُ} رَأَى مُحَمَّد
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِبْرِيل عَلَى صُورَته الَّتِي خُلِقَ
عَلَيْهَا {بِالْأُفُقِ الْمُبِين} الْبَيِّن وَهُوَ الْأَعْلَى
بِنَاحِيَةِ الْمَشْرِق
023. (Dan sesungguhnya dia
telah melihatnya) yakni, Nabi Muhammad saw. telah melihat malaikat Jibril
dalam bentuk aslinya (di ufuk yang terang) yang jelas yaitu, di
ketinggian ufuk sebelah timur.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 24
{وَمَا هُوَ} مُحَمَّد صَلَّى اللَّه
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ {عَلَى الْغَيْب} مَا غَابَ مِنْ الْوَحْي وَخَبَر
السماء {بظنين} أَيْ بِمُتَّهَمٍ وَفِي قِرَاءَة بِالضَّادِ أَيْ بِبَخِيلٍ
فَيَنْتَقِص شَيْئًا مِنْهُ
024. (Dan bukanlah dia)
Nabi Muhammad saw. (terhadap perkara yang gaib) hal-hal yang gaib berupa
wahyu dan berita dari langit (sebagai seseorang yang dituduh)
membuat-buatnya, ini berdasarkan qiraat yang membacanya Zhaniin dengan memakai
huruf Zha. Menurut suatu qiraat dibaca Dhaniin dengan memakai huruf Dhadh;
artinya seorang yang bakhil untuk menerangkannya, lalu karenanya ia mengurangi
sesuatu daripada wahyu dan berita dari langit tersebut.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 25
{وَمَا هُوَ} أَيْ الْقُرْآن {بِقَوْلِ
شَيْطَان} مُسْتَرِق السَّمْع {رَجِيم} مَرْجُوم
025. (Dan dia itu bukanlah)
yakni, Alquran itu (perkataan setan) artinya hasil curiannya (yang
terkutuk) yang dirajam.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 26
{فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ} فَبِأَيِّ
طَرِيق تَسْلُكُونَ فِي إِنْكَاركُمْ الْقُرْآن وَإِعْرَاضكُمْ عَنْهُ
026. (Maka ke manakah kalian
akan pergi?) maksudnya jalan apakah yang kalian tempuh untuk ingkar kepada
Alquran dan berpaling daripadanya?
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 27
{إِنْ} مَا {هُوَ إِلَّا ذِكْر}
عِظَة {لِلْعَالَمِينَ} الإنس والجن
027. (Tiada lain) tidak
lain (Alquran itu hanyalah peringatan) atau pelajaran (bagi semesta
alam) yakni, manusia dan jin.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 28
{لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ} بَدَل مِنْ
الْعَالَمِينَ بِإِعَادَةِ الجار {أن يستقيم} باتباع الحق
028. (Yaitu bagi siapa di
antara kalian yang mau) lafal ayat ini berkedudukan menjadi Badal dari
lafal Al-'Aalamiina dengan mengulangi huruf Jarr-nya (menempuh jalan yang
lurus) yaitu mengikuti perkara yang hak.
--------------------
Tafsir Surat at-Takwiir ayat 29
{وما تشاؤون} الِاسْتِقَامَة عَلَى
الْحَقّ {إِلَّا أَنْ يَشَاء اللَّه رب العالمين} الخلائق استقامتكم عليه
029. (Dan kalian tidak dapat
menghendaki) menempuh jalan yang hak itu (kecuali apabila dikehendaki Allah,
Rabb semesta alam) barulah kalian dapat menempuh jalan itu. Lafal Al-'Aalamiina
artinya mencakup semua makhluk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar