Tafsir Surat al-Infithaar ayat 1-19 | Tafsir Jalalain

Tafsir Surat al-Infithaar ayat 1
{إِذَا السَّمَاء اِنْفَطَرَتْ} اِنْشَقَّتْ
001. (Apabila langit terbelah) atau menjadi belah.
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 2
{وَإِذَا الْكَوَاكِب اِنْتَثَرَتْ} اِنْقَضَّتْ وَتَسَاقَطَتْ
002. (Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan) artinya menukik dan berjatuhan.
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 3
{وَإِذَا الْبِحَار فُجِّرَتْ} فُتِحَ بَعْضهَا فِي بَعْض فَصَارَتْ بَحْرًا وَاحِدًا وَاخْتَلَطَ الْعَذْب بِالْمِلْحِ
003. (Dan apabila laut-laut dijadikan meluap) maksudnya sebagian bertemu dengan sebagian lainnya sehingga seakan-akan menjadi satu lautan, maka bercampurlah air yang tawar dengan air yang asin.
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 4
{وَإِذَا الْقُبُور بُعْثِرَتْ} قُلِبَ تُرَابهَا وَبُعِثَ مَوْتَاهَا وَجَوَاب إِذَا وَمَا عُطِفَ عَلَيْهَا
004. (Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar) maksudnya tanahnya dibalik lalu orang-orang mati yang ada di dalamnya dibangunkan hidup kembali. Sebagai Jawab dari lafal Idzaa berikut lafal-lafal lain yang di'athafkan kepadanya ialah:
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 5
{عَلِمَتْ نَفْس} أَيْ كُلّ نَفْس وَقْت هَذِهِ الْمَذْكُورَات وَهُوَ يَوْم الْقِيَامَة {مَا قَدَّمَتْ} مِنْ الْأَعْمَال {و} مَا {أَخَّرَتْ} مِنْهَا فَلَمْ تَعْمَلهُ
005. (Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui) waktu terjadinya hal-hal tersebut, yaitu hari kiamat (apa yang telah dikerjakannya) yaitu amal perbuatan yang telah dikerjakannya (dan) apa (yang dilalaikannya) yang tidak dikerjakannya.
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 6
{يَا أَيّهَا الْإِنْسَان} الْكَافِر {مَا غَرَّك بِرَبِّك الْكَرِيم} حَتَّى عَصَيْته
006. (Hai manusia) yakni orang kafir (apakah yang telah memperdayakan kamu terhadap Rabbmu Yang Maha Mulia) sehingga kamu berbuat durhaka kepada-Nya?
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 7
{الَّذِي خَلَقَك} بَعْد أَنْ لَمْ تَكُنْ {فَسَوَّاك} جَعَلَك مُسْتَوِي الْخِلْقَة سَالِم الْأَعْضَاء {فَعَدَلَك} بِالتَّخْفِيفِ وَالتَّشْدِيد جَعَلَك مُعْتَدِل الْخَلْق مُتَنَاسِب الْأَعْضَاء لَيْسَتْ يَد أَوْ رِجْل أَطْوَل مِنْ الْأُخْرَى
007. (Yang telah menciptakan kamu) padahal sebelumnya kamu tidak ada (lalu menyempurnakan kejadianmu) yakni Dia menjadikan kamu dalam bentuk yang sempurna, lengkap dengan anggota-anggota tubuhmu (dan menjadikan kamu seimbang) artinya Dia menjadikan bentukmu seimbang, semua anggota tubuhmu disesuaikan-Nya; tiada tangan atau kaki yang lebih panjang atau lebih pendek dari yang lainnya; dapat dibaca Fa'adalak dan Fa'addalak.
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 8
{فِي أَيّ صُورَة مَا} صِلَة {شَاءَ رَكَّبَك}
008. (Dalam bentuk apa saja) huruf Ma di sini adalah huruf Shilah atau kata penghubung (yang Dia kehendaki. Dia menyusun tubuhmu.)
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 9
{كَلَّا} رَدْع عَنْ الِاغْتِرَار بِكَرَمِ اللَّه تَعَالَى {بَلْ تُكَذِّبُونَ} أَيْ كُفَّار مَكَّة {بِالدِّينِ} بِالْجَزَاءِ عَلَى الْأَعْمَال
009. (Bukan hanya durhaka saja) kalimat ini mengandung makna cegahan atau larangan bersikap lupa daratan terhadap kemurahan Allah swt. (bahkan kalian mendustakan) hai orang-orang kafir Mekah (hari pembalasan) yakni pembalasan amal perbuatan.
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 10
{وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ} مِنْ الْمَلَائِكَة لِأَعْمَالِكُمْ
010. (Padahal sesungguhnya bagi kalian ada yang mengawasi) yaitu malaikat-malaikat yang mengawasi semua amal perbuatan kalian.
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 11
{كِرَامًا} عَلَى اللَّه {كَاتِبِينَ} لَهَا
011. (Yang mulia) artinya mereka dimuliakan di sisi Allah (dan yang mencatat) maksudnya menjadi juru tulis amal perbuatan kalian.
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 12
{يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ} جَمِيعه
012. (Mereka mengetahui semua apa yang kalian kerjakan) tanpa kecuali.
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 13
{إِنَّ الْأَبْرَار} الْمُؤْمِنِينَ الصَّادِقِينَ فِي إِيمَانهمْ {لَفِي نعيم} جنة
013. (Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti) yakni orang-orang mukmin yang benar-benar mantap dalam keimanannya, (benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan.)
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 14
{وَإِنَّ الْفُجَّار} الْكُفَّار {لَفِي جَحِيم} نَار مُحْرِقَة
014. (Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka) yakni orang-orang kafir (benar-benar berada dalam neraka) yang apinya sangat membakar.
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 15
{يَصْلَوْنَهَا} يَدْخُلُونَهَا وَيُقَاسُونَ حَرّهَا {يَوْم الدِّين} الْجَزَاء
015. (Mereka masuk ke dalamnya) atau menjadi penghuninya, ia merasakan panas api yang membakar itu (pada hari pembalasan) yaitu di saat mereka menerima pembalasan.
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 16
{وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَائِبِينَ} بِمُخْرَجِينَ
016. (Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu) artinya tidak bisa melepaskan diri darinya.
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 17
{وَمَا أَدْرَاك} أَعْلَمَك {مَا يَوْم الدِّين}
017. (Tahukah kamu) lafal Adraaka maknanya sama dengan lafal A'lamaka, yakni tahukah kamu (apakah hari pembalasan itu?)
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 18
{ثُمَّ مَا أَدْرَاك مَا يَوْم الدِّين} تَعْظِيم لِشَأْنِهِ
018. (Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?) ayat ini mengungkapkan tentang kedudukan hari pembalasan yang agung itu.
--------------------
Tafsir Surat al-Infithaar ayat 19

{يَوْم} بِالرَّفْعِ أَيْ هُوَ يَوْم {لَا تَمْلِك نَفْس لِنَفْسٍ شَيْئًا} مِنْ الْمَنْفَعَة {وَالْأَمْر يَوْمئِذٍ لِلَّهِ} لَا أَمْر لِغَيْرِهِ فِيهِ أَيْ لَمْ يُمَكِّن أَحَدًا مِنْ التَّوَسُّط فِيهِ بِخِلَافِ الدُّنْيَا
019. (Yaitu pada hari) yakni hari itu adalah hari (seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain) atau seseorang tidak dapat memberikan manfaat kepada orang lain. (Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah) artinya tiada suatu urusan pun pada hari itu selain-Nya. Dengan kata lain, pada hari itu tiada seorang pun yang dapat menjadi perantara atau penengah, berbeda halnya dengan di dunia.

1 komentar:

  1. Pada hari kiamat segala keputusan di tanggan Allah sehingga banyak orang yag kecewa. Merasa banyak beramal dan mendapat banyak pahala dan berharap masuk surga ternyata ia mendapat kerugian karena pahalanya untuk menutupi dosa-dosanya, bahkan masih belum mencukupi, maka ditimpakanlah kepadanya dosa sehingga masuk kedalam neraka. Dan sebaliknya ada kalanya orang bertaubat dan diterima oleh Alllah taubatnya, kemudian dia beramal sedikit dan mendapat ridho Allah sehingga mendapat pahala maka iapun dimasukkan kedalam Surga, Wallahua'lam.

    BalasHapus