Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 21
{ثُمَّ نَظَرَ} فِي وُجُوه قَوْمه
أَوْ فِيمَا يَقْدَح بِهِ فِيهِ
021. (Kemudian ia memikirkan)
rencana yang ditekuninya itu, atau dia melayangkan pandangannya ke muka
kaumnya.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 22
{ثُمَّ عَبَسَ} قَبَضَ وَجْهه
وَكَلَّحَهُ ضِيقًا بِمَا يَقُول {وَبَسَرَ} زَادَ فِي الْقَبْض
وَالْكُلُوح
022. (Sesudah itu dia bermasam
muka) mukanya cemberut dan suram karena merasa sempit dengan apa yang
dikatakannya (dan merengut) makin bertambah masam mukanya.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 23
{ثُمَّ أَدْبَرَ} عَنْ الْإِيمَان {وَاسْتَكْبَرَ}
تَكَبَّرَ عَنْ اتِّبَاع النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
023. (Kemudian dia berpaling)
dari iman (dan menyombongkan diri) sombong tidak mau mengikut Nabi saw.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 24
{فَقَالَ} فِيمَا جَاءَ بِهِ {إنْ}
مَا {هَذَا إلَّا سِحْر يُؤْثَر} يُنْقَل عَنْ السَّحَرَة
024. (Lalu dia berkata) di
dalam menanggapi apa yang didatangkan oleh Nabi saw. yakni Alquran ("Tiada
lain) (Alquran ini hanyalah sihir yang dipelajari") maksudnya,
yang diambil dari tukang-tukang sihir.
--------------------
Tafsir
Surat al-Mudatstsir ayat 25
{إنْ} مَا {هَذَا إلَّا قَوْل
الْبَشَر} كَمَا قَالُوا إنَّمَا يُعَلِّمهُ بشر
025. ("Tiada lain) (ini
hanyalah perkataan manusia") sama dengan apa yang dikatakan oleh
orang-orang musyrik lainnya, yaitu bahwasanya Alquran ini diajarkan kepadanya
oleh manusia.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 26
{سَأُصْلِيهِ} أُدْخِلهُ {سَقَر}
جَهَنَّم
026. (Aku akan memasukkannya)
akan menjerumuskannya (ke dalam Saqar) yakni neraka Jahanam.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 27
{وما أدراك ما سقر} تعظيم لشأنها
027. (Tahukah kamu, apakah
Saqar itu?) ungkapan ini menggambarkan tentang kedahsyatannya.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 28
{لَا تُبْقِي وَلَا تَذَر} شَيْئًا
مِنْ لَحْم وَلَا عَصَب إلَّا أَهْلَكَتْهُ ثُمَّ يَعُود كما كان
028. (Saqar itu tidak
meninggalkan dan tidak membiarkan) sedikit pun dari daging dan otot
melainkan dia melahapnya habis-habisan, kemudian daging dan otot itu kembali
seperti semula, lalu dilahapnya lagi, demikianlah seterusnya.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 29
{لَوَّاحَة لِلْبَشَرِ} مُحَرِّقَة
لِظَاهِرِ الْجِلْد
029. (Lagi sangat membakar
kulit manusia) membakar permukaan kulit dengan cepat.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 30
{عَلَيْهَا تِسْعَة عَشَر} مَلَكًا
خَزَنَتهَا قَالَ بَعْض الْكُفَّار وَكَانَ قَوِيًّا شَدِيد الْبَأْس أَنَا
أَكْفِيكُمْ سَبْعَة عَشَر وَاكْفُونِي أَنْتُمْ اثْنَيْنِ قَالَ تَعَالَى
030. (Di atasnya ada sembilan
belas) malaikat yang bertugas menjaganya. Seorang di antara orang-orang
kafir yang terkenal dengan kekuatan dan kekerasan tubuhnya mengatakan,
"Aku menjamin kalian untuk dapat mengalahkan tujuh belas malaikat itu, dan
kalian harus menjamin aku untuk dapat mengalahkan dua malaikat lainnya."
Maka Allah berfirman:
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 31
{وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَاب النَّار إلَّا
مَلَائِكَة} أَيْ فَلَا يُطَاقُونَ كَمَا يَتَوَهَّمُونَ {وَمَا جَعَلْنَا
عِدَّتهمْ} ذَلِكَ {إلَّا فِتْنَة} ضَلَالًا {لِلَّذِينَ كَفَرُوا}
بِأَنْ يَقُولُوا لِمَ كَانُوا تِسْعَة عَشَر {لِيَسْتَيْقِن}
لِيَسْتَبِينَ {الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَاب} أَيْ الْيَهُود صِدْق النَّبِيّ
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي كَوْنهمْ تِسْعَة عَشَر الْمُوَافِق لِمَا
فِي كِتَابهمْ {وَيَزْدَاد الَّذِينَ آمَنُوا} مِنْ أَهْل الْكِتَاب {إيمَانًا}
تَصْدِيقًا لِمُوَافَقَتِهِ مَا أَتَى بِهِ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لِمَا فِي كِتَابهمْ {وَلَا يَرْتَاب الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَاب
وَالْمُؤْمِنُونَ} مِنْ غَيْرهمْ فِي عَدَد الْمَلَائِكَة {وَلِيَقُولَ
الَّذِينَ فِي قُلُوبهمْ مَرَض} شَكّ بِالْمَدِينَةِ {وَالْكَافِرُونَ}
بِمَكَّة {مَاذَا أَرَادَ اللَّه بِهَذَا} الْعَدَد {مَثَلًا} سَمَّوْهُ
لِغَرَابَتِهِ بِذَلِكَ وَأُعْرِبَ حَالًا {كَذَلِكَ} أَيْ مِثْل إضْلَال
مُنْكِر هَذَا الْعَدَد وَهَدَى مُصَدِّقه {يُضِلّ اللَّه مَنْ يَشَاء
وَيَهْدِي مَنْ يَشَاء وَمَا يَعْلَم جُنُود رَبّك} أَيْ الْمَلَائِكَة فِي
قُوَّتهمْ وَأَعْوَانهمْ {إلَّا هُوَ وَمَا هي} أي سقر {إلا ذكرى للبشر}
031. (Dan tiada Kami jadikan
penjaga neraka itu melainkan malaikat) yakni mereka tidak akan dapat
dilawan, tidak sebagaimana yang diduga oleh orang-orang kafir (dan tidaklah
Kami menjadikan bilangan mereka) yang sembilan belas itu (melainkan
untuk jadi cobaan) atau membawa kepada kesesatan (bagi orang-orang kafir)
seumpamanya mereka mengatakan, mengapa jumlah malaikat-malaikat penjaga neraka
itu hanya sembilan belas? (supaya menjadi yakin) menjadi tambah jelas (orang-orang
yang diberi Alkitab) artinya, supaya orang-orang Yahudi yakin akan
kebenaran Nabi saw. yang telah menyatakan bahwa jumlah mereka sembilan belas
malaikat, dan ini sesuai dengan keterangan yang terdapat di dalam kitab mereka
(dan supaya orang-orang yang beriman bertambah) yaitu, orang-orang yang
beriman dari kalangan ahli kitab (imannya) kepercayaannya, karena apa
yang dijelaskan oleh Nabi saw. itu sesuai dan cocok dengan keterangan yang
terdapat di dalam Kitab mereka (dan supaya orang-orang yang diberi Alkitab
dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu) yaitu orang-orang yang beriman
bukan dari kalangan mereka; tentang bilangan malaikat-malaikat penjaga neraka
itu (dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit) berupa
keragu-raguan; mereka berada di Madinah (dan orang-orang kafir mengatakan)
yaitu orang-orang kafir Mekah: ("Apakah yang dikehendaki Allah dengan
hal ini) yakni bilangan ini (sebagai suatu perumpamaan?")
mereka menamakannya sebagai perumpamaan, karena hal itu amat aneh didengar oleh
mereka. Lafal Matsalan berkedudukan sebagai Haal atau kata keterangan keadaan.
(Demikianlah) sebagaimana disesatkan-Nya orang yang tidak mempercayai
bilangan ini, dan diberi-Nya petunjuk orang yang percaya kepada-Nya (Allah
membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu)
yaitu malaikat-malaikat tentang kekuatan dan kemampuan mereka (melainkan Dia
sendiri. Dan Saqar itu tiada lain) neraka itu (hanyalah peringatan bagi
manusia.)
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 32
{كلا} استفتاح بمعنى ألا {والقمر}
032. (Ingatlah) lafal
Kallaa pada ayat ini merupakan lafal yang mengandung makna Istiftah atau kata
pembuka, artinya, ingatlah (demi bulan.)
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 33
{والليل إذا} بفتح الذال {دبر}
جاء بعد النهار وفي قراءة إذ أَدْبَرَ بِسُكُونِ الذَّال بَعْدهَا هَمْزَة أَيْ
مَضَى
033. (Dan malam ketika)
dibaca Idzaa bukan Idz (datang) sesudah siang hari habis. Akan tetapi
menurut suatu qiraat dibaca Adbara, yakni telah berlalu.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 34
{وَالصُّبْح إذَا أَسْفَرَ} ظَهَرَ
034. (Dan subuh
apabila mulai terang) mulai menampakkan sinarnya.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 35
{إنَّهَا} أَيْ سَقَر {لَإِحْدَى
الْكُبَر} الْبَلَايَا الْعِظَام
035. (Sesungguhnya Saqar itu)
neraka Saqar itu (adalah salah satu bencana yang amat besar) malapetaka
yang paling besar.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 36
{نَذِيرًا} حَال مِنْ إحْدَى
وَذُكِّرَ لِأَنَّهَا بِمَعْنَى العذاب {للبشر}
036. (Sebagai ancaman)
berkedudukan menjadi Haal dari lafal Ihdaa, disebutkan karena mengingat di
dalamnya terkandung makna azab (bagi manusia.)
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 37
{لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ} بَدَل مِنْ
الْبَشَر {أَنْ يَتَقَدَّم} إلَى الْخَيْر أَوْ الْجَنَّة بِالْإِيمَانِ {أَوْ
يَتَأَخَّر} إلَى الشَّرّ أَوْ النَّار بِالْكُفْرِ
037. (Yaitu bagi siapa di
antara kalian) lafal ayat ini berkedudukan sebagai Badal dari lafal Al-Basyar
(yang berkehendak akan maju) kepada kebaikan atau surga dengan beriman (atau
mundur) menuju kepada perbuatan dosa, atau neraka dengan melakukan
kekafiran.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 38
{كُلّ نَفْس بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَة}
مَرْهُونَة مَأْخُوذَة بِعَمَلِهَا فِي النَّار
038. (Tiap-tiap diri
bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya) dia tergadaikan, yaitu
diazab di dalam neraka disebabkan amal perbuatannya sendiri.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 39
{إلَّا أَصْحَاب الْيَمِين} وَهُمْ
الْمُؤْمِنُونَ فَنَاجُونَ مِنْهَا كائنون
039. (Kecuali golongan kanan)
mereka adalah orang-orang yang beriman, mereka selamat dari siksa neraka, di
mana mereka berada.
--------------------
Tafsir Surat
al-Mudatstsir ayat 40
{فِي جَنَّات يَتَسَاءَلُونَ}
بَيْنهمْ
040. (Di dalam surga saling
tanya-menanya) di antara sesama mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar